Kekompakan Stakeholders Kunci Keberhasilan Membangun Batam

    spot_img

    Baca juga

    Pendaftaran Fuel Card 5.0 Sudah Mulai Dibuka, Ini syaratnya

    BATAM, POSMETRO.CO : Pendaftaran Fuel Card 5.0 sebagai kartu...

    Rudi Tekan PT Adhi Karya Terkait Pengerjaan Masjid Agung Harus Selesai Tepat Waktu

    BATAM, POSMETRO.CO : Pemerintah Kota (Pemko) Batam terus mendorong...

    Halal Bihalal Keluarga Besar Legiun Veteran RI Kota Batam

    BATAM, POSMETRO.CO : Berlangsung di Hotel Golden View Bengkong,...

    Bolehkah Menikung di Area Blindspot? Ini Penjelasannya!

    BATAM, POSMETRO: Saat berkendara, kita sering dihadapkan dengan situasi...
    spot_img

    Share

    BATAM, POSMETRO.CO : Wali Kota Batam Muhammad Rudi, membuka acara Penilaian Tahap II Wawancara dan Verifikasi Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) Tahun 2024, di Aula Engku Hamidah, Kantor Pemerintah Kota (Pemko) Batam, Senin (18/3).

    Hadir dalam acara ini, Sekretaris Daerah (Sekda) Jefridin, semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kota Batam, dan sejumlah pejabat dari Badan Pengusahaan (BP) Batam.

    Penilaian Tahap II Wawancara dan Verifikasi bertujuan untuk memperoleh informasi dan konfirmasi dari Stakeholders Prencanaan (Bapenda/ OPD), dan Stakeholders non pemerintah terkait dengan pencapaian pembangunan kualitas dan proses penyusunan dokumen perencanaan dan inovasi daerah.

    Dalam tahap ini, aspek dan indikator penilaian pencapaian pembangunan memiliki 10 indikator, kualitas dokumen perencanaan 4 indikator, proses penyusunan dokumen perencanaan 5 indikator, dan untuk inovasi sendiri memiliki 4 indikator.

    Untuk Stakeholder pembangunannya pertama, pemerintah daerah yang meliputi Bapenda Provinsi, OPD terkait perencanaan dan pencapaian, perwakilan Bapenda Kabupaten/ Kota dan DPRD.

    Sedangkan untuk Stakeholders non-pemerintahnya, ada tokoh masyarakat, akademisi, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), perwakilan dunia usaha/ asosiasi profesi, kelompok rentan, media, pelaksana inovasi, penerima manfaat profesi, dan perwakilam ombudsman RI di Provinsi.

    Dalam sambutannya, Rudi memaparkan, bahwa sejak Batam dipimpin oleh Bj Habibie, Batam diperuntukan untuk dijadikan kota industri. Oleh karenanya, jalan di Kota Batam tidak boleh memiliki kelas jalan, semua harus dibangun bertaraf internasional.

    “Jadi seluruh jalan di Kota Batam harus boleh dilewati oleh kendaraan apapun,” ujar Kepala BP Batam ini.

    Rudi mengatakan Bahwa Kota Batam adalah milik seluruh warga indonesia, khususnya Kota Bayam. Oleh sebab itu, Ia menitipkan segala pembangunan Kota Batam demi Batam Kota Baru yang moderen, madani, dan sejahtera.

    “Disamping bapak menilai, saya titip Batam karena Batam milik kita semua, seluruh warga indonesia. Bagaimana Batam menjadi row model ini yang harus kita jaga,” kata Rudi.

    Rudi berterimakasih atas kekompakan yang terjalin selama ini, sehingga pembangunan di Kota Batam bisa terus dilakukan dan berjalan denangan aman dan lancar.

    Ia juga menitip kepada tim penilaian untuk memberikan penilaian yang terbaik, sehingga jika ada permasalahan dapat segera diperbaiki dengan baik.

    “Ini berkat kerja dan kekompakan kita bersama. Target saya 5 tahun kedepan pembangunan di Kota Batam sudah selesai,” pungkasnya. (hbb/*)