Sensei Oji Konsisten Melahirkan Atlet Berprestasi

    spot_img

    Baca juga

    25 Wartawan Ikuti UKW ke-16 Gratis di Kepri dari PWI Pusat

    BATAM, POSMETRO.CO : Sebanyak 25 wartawan dari berbagai media...

    Spanduk Menakutkan Buat Pelaku Pembuang Sampah Sembarangan

    BATAM, POSMETRO.CO : Tumpukan sampah di pinggir jalan Trans...

    Ditpolair Polda Kepri Gagalkan Pengiriman PMI Bodong ke Malaysia

    BATAM, POSMETRO: Tim Subditgakkum Ditpolairud polda kepri kembali menggagalkan...

    Word Water Forum ke -10 Akan Dihadiri 14 Kepala Negara

    posmetro.co --Bali: Word Water Forum Ke-10 menjadi perhelatan besar...

    Kadis Kominfo Paparkan Potensi dan Kemajuan Batam ke Rombongan Pemprov Kaltim

    BATAM, POSMETRO.CO : Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo)...
    spot_img

    Share

    BELADIRI jujitsu. Ini merupakan teknik pertahanan diri yang sempurna. Bersifat memanfaatkan tenaga lawan, jujitsu sangat populer di kalangan petugas pengamanan.

    Kini, cabang beladiri yang asal-muasalnya dari Jepang ini juga masuk dalam kategori prestasi.

    Dipertandingkan pada ajang Asian Games, SEA Games dan PON. Di Kepulauan Riau, khususnya Batam, beladiri ini sudah berkembang sangat pesat. Lalu, siapa sosok di balik berkembangnya beladiri jujitsu ini di Kepri?

    Ya, ia adalah Rozi Juhendra. Sehari-hari, ia disapa Oji. Di kalangan praktisi jujitsu, ia disebut dengan sapaan Sensei Oji. Sensei merupakan sebutan untuk pelatih yang telah memegang sabuk hitam.

    Tak hanya banyak dalam jumlah siswa, dari tangan dingin Oji telah banyak lahir atlet-atlet berprestasi. “Semua berawal dari hobi,” ujarnya.

    Prestasi terbaru, Oji berhasil meloloskan dua atlet Jujitsu Kepri yang akan berlaga pada PON XXI 2024 Aceh-Sumut, September mendatang.

    Mereka adalah M Danang Yoga Gunawan dan Tomi Riono. Danang bertanding di Kelas 69 Kg Newaza Putra. Tomi akan berlaga di kelas 77 Kg Fighting System Putra.

    “Alhamdulillah. Inilah hasil terbaik yang kami persembahkan untuk Kepri,” ujarnya.

    Oji menyebut, untuk lolos PON, bukan hal yang mudah. Semisal untuk Danang. Oji telah melatih atlet Muda ini sejak kelas VI SD.

    “Masih ingat masa awal-awal dulu saat saya melatih Danang. Kami hanya berlatih di teras rumah saya,” sebut Oji. Lantaran dedikasinya pada beladiri Jujitsu, nama Oji banyak dikenal di kalangan atlet beladiri, termasuk di kalangan pecinta Mixed Martial Arts (MMA).

    Pun di dunia jasa pengamanan dan penegak hukum, Oji sering diminta untuk melatih di sejumlah instansi. Sebut saja misalnya, di Kantor Badan Keamanan Laut Zona Maritim Barat di Batam. Oji melatih anggota Bakamla Batam selama dua periode masa kepemimpinan.

    Walau banyak melatih secara profesional, Oji tetap konsisten di jalur prestasi. “Untuk dipertandingkan di ajang multi event, sebenarnya cabor jujitsu ini termasuk baru bergabung di KONI,” ujarnya.

    Jujitsu baru kali pertama dipertandingkan di Asian Games pada 2018 lalu di Jakarta. Setelahnya, baru lah jujitsu ikut dipertandingkan di SEA Games dan PON.

    “Khusus PON di Papua lalu, itu masih ekshibisi,” imbuhnya. “Alhamdulillah, pada PON 2024 nanti di Sumut, jujitsu sudah menjadi cabor yang dipertandingkan.”

    Walau di masa awal-awal merintis di Batam, jujitsu belum dipertandingkan di ajang multievent namun Oji yakin suatu saat Jujitsu Kepri menjadi cabor bergengsi dan berprestasi.

    “Makanya, selain mengajar secara profesional di instansi penegak hukum maupun di kantor-kantor jasa pengamanan, saya tetap serius menyiapkan bibit atlet dengan membuka kelas khusus anak dan melatih juga di jenjang sekolah dasar,” ujar pria yang lama melatih di Sekolah Dasar Negeri 008 Sekupang ini.

    Oji menyebut, Danang merupakan hasil binaannya di kelas anak yang berkembang dengan baik.

    “Tidak hanya berprestasi di ajang nasional, tapi Danang juga pernah meraih perunggu di kejuaraan world contact jujitsu di usia yang masih sangat muda,” jelas Oji.

    Kala itu pertandingan di gelar di Thailand pada tahun 2023. Danang masih tercatat sebagai Siswa XI SMK, kala itu.

    Danang juga disiapkan bertanding di ajang beladiri contact lainnya. “Tapi tetap fokus di cabor jujitsu,” ujar Oji.

    Atlet Jujitsu lainnya yang lolos PON XXI 2024 Aceh-Sumut adalah Tomi Riono. Tomi merupakan atlet yang terseleksi dari Dojo Macan Tidar. Ini merupakan dojo khusus yang dibentuk oleh salah satu perusahaan penyalur tenaga satuan pengamanan, PT Putra Tidar Perkasa (PTP).

    “Seperti yang saya bilang tadi, selain melatih petugas keamanan, saya juga tetap mencari bibit potensial untuk digembleng menjadi atlet berprestasi,” kata Pendiri yang sekaligus sebagai Ketua Umum Pengurus Pusat Indonesia Spider Jujitsu (PP-ISJ) ini.

    Tomi merupakan Satpam PTP yang ditarik berlatih secara khusus di Dojo Kenacha Martial Arts Batam.

    “Ya, di samping saya melatih di luar, seperti intansi maupun sekolah, saya juga membangun tempat latihan di rumah,” katanya. Tempat latihan sederhana ini dinamai dengan Kenacha Martial Arts. Walau masih minim dalam hal fasilitas, namun dari rumah yang direnovasi menjadi tempat latihan Cluster Daun Blok E No 9 Batam Kota ini telah banyak melahirkan atlet-atlet berprestasi.

    “Termasuk di ajang Porprov Kepri tahun 2022 lalu,” ujar Oji.

    Dedikasi yang tinggi terhadap pengembangan dan prestasi olahraga Jujitsu, Sensei Oji juga diamanahkan menjadi Ketua Umum Pengurus Besar Jujitsu Indonesia (PBJI) Kepri masa bhakti 2021-2025.

    “Saya merasa punya kewajiban untuk membuat prestasi Jujitsu Kepri dilirik dunia,” ujar pria yang saat ini menjabat sebagai Koordinator Liputan Koran Posmetro Batam ini.

    Hasilnya, dua atlet jujitsu Kepri lolos PON XXI 2024 dengan sangat membanggakan.

    “Untuk lolos PON ini, kita tahu, banyak seleksi yang dilalui,” ujar Sekretaris Seksi Wartawan Olahraga (SIWO) PWI Kepri ini. Termasuk seleksi di daerah masing-masing. “Untuk cabor jujitsu, atlet yang lolos PON adalah atlet yang masuk enam besar pada Babak Kualifikasi Pekan Olahraga Nasional BK PON,” jelasnya.

    BK PON digelar di Bekasi pada 28 Oktober 2023 lalu. Kala itu, semua atlet jujitsu dari sejumlah provinsi berebut tiket PON.

    “Kenapa hanya atlet enam besar yang dinyatakan lolos PON? Sebab pada PON mendatang, cabor jujitsu hanya mempertandingkan delapan provinsi setiap kelasnya. Dua sudah menjadi jatah tuan rumah, Aceh dan Sumut,” jelasnya.

    Walau untuk mendapatkan tiket PON cukup hanya dengan masuk rangking 6, namun Oji tetap menargetkan atletnya masuk final pada BK PON lalu. “Itu tercapai, Danang ke final setelah mengalahkan atlet-atlet andalan dari banyak provinsi, termasuk DKI Jakarta. Walau di final Danang belum bisa mengalahkan atlet Jabar, tapi kami sudah bangga dengan perolehan perak ini,” sebutnya. Sementara itu, Tomi berhasil meraih perunggu, yang juga sempat mengalahkan atlet-atlet hebat, termasuk atlet dari Jawa Barat.

    Pada PON XXI, jujitsu mempertandingkan delapan kelas. Namun, pada BK PON lalu, Kepri hanya mengirimkan lima atlet. “Kami tak mengisi kelas putri,” imbuh Oji.

    Kini, Oji berharap, KONI Kepri lebih serius memperhatikan atlet-atlet yang lolos PON ini. “Selama ini, kami berjuang secara mandiri,” ujarnya.

    Walau berhasil menunjukan prestasi, namun Oji masih terus berjuang agar beladiri Jujitsu ini makin berkembang di Kepri. Beberapa kabupaten/kota lainnya pun, kini sudah terbentuk kepengurusan.

    Bahkan, sebagai pecinta beladiri ‘keras’ Camp Kenacha Martial Arts yang dibina Oji juga terus melahirkan atlet-atlet berprestasi di sejumlah cabor beladiri.

    “Kini juga sering ikut bertanding di ajang kejuaraan terbuka yang digelar cabor beladiri lain, termasuk event MMA,” sebutnya.

    Atlet-atlet itu bertanding di bawah naungan Spider Top Team.

    “Karena kita fokus berlatih jujitsu combat dan Brazilian Jiujitsu,” sebut praktisi BJJ dan Combat Jujitsu ini.

    Selain fokus melatih, hingga kini Oji juga masih aktif bertanding pada kejuaraan-kejuaraan terbuka.

    “Ada kepuasan tersendiri saat bertanding, apalagi bisa meraih medali,” kata peraih perak pada Kejuaraan Jujitsu Terbuka yang ditaja oleh Ketum PBJI DKI Jakarta, Agustus 2023 lalu ini.

    Selain itu, Oji juga menjadi pengurus aktif di Komite Wasit Nasional (KWN) Jujitsu Indonesia dan sering ditugaskan di ajang kejuaraan jujitsu tingkat nasional.

    “Semoga olahraga prestasi ini, bisa membawa pengaruh positif bagi generasi muda penerus bangsa,” kata pemegang Sabuk Hitam DAN III ISJ ini.

    Sejumlah pengalaman melatih Sensei Oji, di antaranya: Dojo Bakamla Batam, Dojo SDN 008 Sekupang, Dojo Pelabuhan Internasional Batam Centre, Dojo Macan Tidar PTP, Dojo BFC, dan Dojo Kenacha. Khusus di Dojo BFC, Oji juga menjadi salah satu pelatih di Tim MMA BFC.

    MMA BFC melahirkan banyak atlet yang bertanding di One Pride MMA, termasuk Jeka Saragih. Salah satu atlet MMA Indonesia yang kini mendunia adalah Jeka Saragih yang juga satu-satunya atlet MMA Indonesia yang lolos bermain di ajang UFC.

    Selain melatih secara rutin, Oji juga sering diundang sebagai pelatih pada kegiatan seminar atau pelatihan beladiri pfaktis di berbagai instansi, termasuk Kejaksaan Negeri Batam dan PT Valeo AC Indonesia Batam.***