Keliling di Pusat Perekonomian Batam: Nagoya Memang Tak Ada Matinya

    spot_img

    Baca juga

    Sekdaprov Adi Pimpin Upacara Hari Peringatan Otonomi Daerah ke-28 Tahun 2024

      KEPRI, POSMETRO: Sekretaris Daerah Provinsi Kepulauan Riau, Adi Prihantara,...

    Gubernur Kepri Lantik PPIH Embarkasi Batam, Tekankan Pelayanan Prima Jamaah Haji

    KEPRI, POSMETRO: Gubernur Kepulauan Riau, H. Ansar Ahmad, melantik...

    Bersama Wujudkan Keluarga Kepri yang Sehat dan Sejahtera

    KEPRI, POSMETRO: Gubernur Kepulauan Riau, Ansar Ahmad, menghadiri Puncak...

    Festival Indera Sakti, Jadikan Suasana Malam di Penyengat Semakin Gemerlap

    KEPRI, POSMETRO: Gemerlapnya Pulau Penyengat di malam hari semakin...
    spot_img

    Share

    JIKA menyebutkan nama Nagoya, di Batam, bayangan akan tempat hiburan dan wisata belanja yang akan memenuhi benak kita. Ya karena, Nagoya ini nama kawasan yang indentik dengan tempat wisata mencari hiburan, mall, dan pusat belanja baik barang barang brended dan juga kuliner.

    “Nagoya ini memang tidak ada matinya,” inilah komentar pertama, Adri, seorang teman yang baru saja berkunjung ke Batam. Dia berasal dari Jawa, persisnya daeah Lamongan. Tapi dia bukan dari Lamongan kali ini. Dia dari Kualalumpur, Malaysia. Dia sudah bekerja di negeri Jiran itu selama 14 tahun. Hari itu, dia memilih berlibur ke Batam, tidak pulang kampung.

    Andri mengaku, saat googling soal Batam, dua nama yang selalu muncul dan membuatnya untuk mendatangi dua tempat ini. Yaitu Nagoya dan Jembatan Barelang. Nah, Nagoya menjadi target pertamanya saat tiba di Batam melalui Pelabuhan Ferry Internasional dari Situlang Laut di Johor, Malaysia.

    “Banyak tempat hiburan dan belanja barang-barang branded, baik seken mau pun baru,” kata Andri.

    Pertama tiba, Andri langsung tertarik untuk masuk ke BCS Mall. Dia tertarik untuk beli oleh-oleh. Katanya tersedia lebih banyak pilihan jenis coklat. Dari sana, Andri langsung menuju pusat Nagoya.

    Memang kata Andri, awalnya dia kira, Nagoya itu seperti kawasan perbelanjaan yang besar dan modern, mirip kota terpadu. Ternyata, hanya kawasan perbelanjaan yang berisi deretan ruko biasa.

    Ruko-ruko ini ditempati oleh beragam usaha, seperti penginapan, pertokoan, dan tempat makan. Yang paling banyak adalah toko tas dan parfum. Menurut info, di sini memang pusatnya tas dan parfum, tempat para reseller berbelanja. “Tapi bestlah. Kita belaja, bisa sambil jalan-jalan, nampak orang ramai di jalan,” katanya.

    Singkatnya, Andri siang itu hanya mengabiskan waktu terus berkeliling menyaksikan hiruk pikuk Nagoya yang begitu ramai. “Banyak pula disini namapk orang India,” katanya.

    Memang yang disebutkan Andri ini adalah turis-turis ber etnis India yang mereka berasal dari Singapura dan Malaysia. Andri mengira, hanya di Malaysia saja yang bisa ditemukannya di Indonesia. “Karena kalau dikampung saya Jawa sana, jarang ditemukan orang India,” katanya.

    Tak hanya BCS Mall yang dikunjungi Andri. Banyak mall lainnya yang begitu ramai dikunjungi turis baik dalam mau pun luar negeri. Ada Nagoya Hill Shopping Mall, dan ada pula tempat yang saat ini lagi viral, yaitu Nagoya Thamrin CIty.

    Malam harinya, Andri menikmati berbagai kuliner yang ada di seantero Nagoya, dari Pujasera ke pUjasera, mencari makanan menurutnya sangat beragam. “Beberapa jenis sama dengan di Malaysia, macam nasi ayam. Tapi di sini, banyak sangat pilihan,” katanya.

    Dan tidak ketinggalan, sejumlah kafe, pub pun di hampiri malam itu. Tak ketinggalan di kawasna Kampung Bule yang biasa di gunakan untuk para turis kongkow saat malam hari. Melepas penat, menikmati minuman setelah seharian berkeliling.

    “Tapi memanglah, Nagoya tiada matinya. Siang malam, selalu ramai,” kata Andri.

    Pengalaman Andri yang melancong ke kawasan Nagoya ini, memang juga menajdi pengalaman banyak turis lainnya. Wajar saja di Nagoya, ini masuk dalam daftar (SK) Gubernur Kepri Nomor 1263 tahun 2022 tentang, Destinasi Pariwisata, Kawasan Strategis Pariwisata dan Daya Tarik Wisata Provinsi Kepri.

    Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kepri Guntur Sakti melalui Kepala Bidang Pengembangan Pemasaran pada Dinas Pariwisata Kepri, Afitri Susanti, kepada Posmetro, berdasarkan SK Gubernur, sebenarnya kita lebih fokus menggaet wisatawan luar negeri.

    “Tapi, bukan berarti kita nggak fokus dengan upaya menarik kunjungan wisatan domestik. Kita tetap fokus dan berusaha semaksimal mungkin membenahi segala fasilitas yang ada, demi meningkatkan jumlah kunjungan wisata ke Kepri, baik itu wisatawan domestik, dan wisatawan mancanegara,” ujarnya.

    Dijelaskan Afitri, banyak titik kawasan yang menjadi objek wisata yang telah didetetapkan dalam SK Gubernur tersebut, salah satunya adalah Nagoya Batam. Berikut Kawasan Strategis Pariwisata di Kepri Berdasarkan SK Gubernur Kepri Nomor 1263 Tahun 2022 :

    1. Kota Tanjungpinang meliputi : Bukit Manuk, Pulau Penyengat, Kota Lama, Bintan Center, Senggarang, Dompak dan Hutan Lindung Bukit Kucing.

    2. Kota Batam meliputi : Pantai Dendang Melayu, Kamp Vietnam, Pulau Putri, Jembatan Barelang, dan Museum Raja Ali Haji.

    Baca juga: Minggu Sore, Kemenag Tanjungpinang Pantau Hilal Syawal di Tanjung Setumu
    3. Kabupaten Bintan meliputi : Desa Wisata Pengudang, Mangrove Desa Toapaya Selatan dan Eko Wisata Mapur.

    4. Kabupaten Karimun meliputi : Panggung Rakyat Putri Kemuning Coastal Area, Air Terjun Pongkar, Pantai Pelawan, Pantai Pongkar dan Air Panas Tanjung Hutan.

    5. Kabupaten Lingga meliputi : Air Terjun Resun, Pemandian Air Panas, Museum Linggam Cahaya, Situs Istana Damnah, dan Air Terjun Lubuk Papan.

    6. Kabupaten Natuna meliputi : Mangrove Pering, Pulau Senua, Air Terjun Hiu, Pantai Batu Kasah, dan Mangrove Mekar Jaya.

    7. Kabupaten Kepulauan Anambas meliputi : Air Terjun Neraja, Pantai Padang Melang, Air Terjun Temburun, Pulau Temawan, dan Pulau Ayam.

    8. Kawasan Strategis Pariwisata Batam, Bintan, Tanjungpinang dan sekitarnya yang bertemakan wisata perkotaan dan ekowisata dengan pusat konsentrasi kawasan untuk Kota Batam, yaitu Nagoya dan Batam Center. Kemudian untuk Kabupaten Bintan, yaitu kawasan Pantai Trikora dan Kota Kijang. Kota Tanjungpinang, yaitu Kota Lama dan Pulau Penyengat.

    9. Kawasan strategis pariwisata di Kabupaten Lingga dan sekitarnya bertemakan wisata budaya dan ekowisata dengan pusat konsentrasi kawasan, yakni Daik dan Dabo.

    10. Kawasan Strategis Pariwisata Kabupaten Karimun dan sekitarnya bertemakan wisata perkotaan dan ekowisata dengan pusat konsentrasi kawasan, yaitu Tanjung Balai Karimun dan Tanjung Batu.

    11. Kawasan Strategis Pariwisata Natuna dan sekitarnya bertemakan geopark dengan pusat konsentrasi kawasan, yakni Ranai dan Serasan.

    12. Kawasan Strategis Pariwisata Kepulauan Anambas dan sekitarnya bertemakan wisata bahari dengan pusat konsentrasi kawasan sebagai berikut, yakni Tarempa dan Letung.(hbb/aiq)