Jenazah Bule Australia yang Tewas di Batam Terhalang Sponsor

    spot_img

    Baca juga

    Pendaftaran Fuel Card 5.0 Sudah Mulai Dibuka, Ini syaratnya

    BATAM, POSMETRO.CO : Pendaftaran Fuel Card 5.0 sebagai kartu...

    Rudi Tekan PT Adhi Karya Terkait Pengerjaan Masjid Agung Harus Selesai Tepat Waktu

    BATAM, POSMETRO.CO : Pemerintah Kota (Pemko) Batam terus mendorong...

    Halal Bihalal Keluarga Besar Legiun Veteran RI Kota Batam

    BATAM, POSMETRO.CO : Berlangsung di Hotel Golden View Bengkong,...

    Bolehkah Menikung di Area Blindspot? Ini Penjelasannya!

    BATAM, POSMETRO: Saat berkendara, kita sering dihadapkan dengan situasi...

    Warga dan Pihak Sekolah Yayasan Yos Sudarso Ambil Kesepakatan Lewat Mediasi

    BATAM, POSMETRO.CO :  Cek cok sempat terjadi. Warga Kampung...
    spot_img

    Share

    Empat hari berpulang. Rabu 17 Mei 2023 petang, garis polisi masih melintang. Di pintu keluar rumah yang dikontrak oleh Timothy John Polinelli pun sudah ditempel pengumuman: “disewa” dan tertera nomor telepon penghubungnya.

    Cuma tatkala dihubungi, pemilik nomor +62 ini sungkan diwawancara, perihal bule Australia yang sebelumnya menyewa. “Yang bersangkutan sewa rumah lewat broker, bukan (lewat) saya,” jawab singkat si empunya rumah di Blok B7 Nomor 18, Perumahan Legenda Malaka, Batamcenter, Kota Batam, Kepri itu.

    Menurut Andreas, satpam di perumahan, kalau mendiang Timothy John Polinelli belum setahun tinggal bersama istri sirinya bernama Mona. “Kalau enggak salah baru sekitar 6, 7 bulan ada tinggal di perumahan ini. Istrinya kerja di Nagoya,” kata Andreas di pos jaga.

    Pernah suatu malam, lanjut Andreas, yang bersangkutan pulang dalam kondisi pakau. “Beliau diantar sama sopir taksi online dari Kampung Bule. Karena enggak ngerti bahasanya si bule ini, jadi sopir ini tanya ke saya, rumahnya om bule di blok apa? Jawab saya: Oh (bule) di blok B, itu lurus ke bawah ada rumah cat merah,” kenangnya.

    Sambung Andreas, istrinya pernah bilang kalau almarhum sudah pensiun. Tapi setelah kejadian di hari Sabtu 13 Mei 2023 malam, dimana jasad Timothy John Polinelli ditemukan meninggal dunia
    dan disekitar mayatnya terdapat lumuran darah, Mona tetap menetap di sana.

    “Dia (istri siri) masih di sana, motornya ada kok saya lihat,” imbuhnya. Namun, pasca kematian pria kelahiran Australia, 29 Maret 1967 itu, sempat membuat warga merinding. Ditambah, kebiasan yang bersangkutan duduk di depan rumah.

    “Om bule itu semasa hidup sering duduk di ayunan depan rumahnya sambil ngopi, jadi kalau malam kata warga sih, ayunan itu pernah berayun,” timpal Dik, warga sekitar.

    Lantas bagaimana keseharian almarhum semasa hidupnya? “Saya kenal, karena sama-sama istri orang bule. Juga baik orangnya. Santai. Kita pernah party juga dengannya. Misal undangan ulang tahun, kita datang,” kata Tar seorang teman almarhum saat dihubungi POSMETRO.

    Sejak menikah dengan Wiji, mantan istrinya, alhmarhum menjadi seorang mualaf. Dengan pasangannya ini, yang bersangkutan belum dikaruniai anak. “Tapi Wiji, ada anak bawaannya,” imbuh Tar.

    Sekitar 10 tahun belakangan, Timothy John Polinelli sempat mendirikan perusahaan di Palm Spring, Kota Batam. Dan setelah usahanya bangkrut dan ada masalah dengan sang istri, akhirnya bercerai. Hidup Timothy John Polinelli jadi terluntang lantung.

    “Tinggalnya (ngontrak) dulu di Sukajadi, terus beli rumah di Bella Vista. Lalu bermasalah dengan mantan istrinya dan pisah. Sudah lama pisah, lalu menikah siri dengan yang sekarang (Mona),” timpalnya. Yang bersangkutan, juga dikenal di Kampung Bule. Berpulangnya Timothy John Polinelli kata Tar, menjadi duka mendalam bagi teman-temannya.

    “Saat ini kami sedang mengumpulkan donasi untuk penanganan jenazah,” katanya. Setahu Tar, Kedutaan Australia di Jakarta saat ini sudah mengetahui kabar ada warganya yang tutup usia di Batam. “Informasinya keluarga (Australia) minta dikremasi dan yang di sini minta dikubur. Masalahnya saat ini keluarga yang di Batam bukan istri sah secara negara. Begitu juga kalau mau dikremasi, keluarga di Australia juga harus punya sign yang legal dari Notaris atau pengacara di sana dan baru jenazah bisa diproses sesuai aturan,” jelasnya.

    Menurut Kepala Unit Reskrim Polsek Batamkota, Inspektur Satu Hasmir, pihaknya saat ini masih menunggu surat dari Konsulat Australia. Sementara jenazah Timothy John Polinelli masih di ruang pemulasaraan RS Bhayangkara Polda Kepri.

    “Hasil pemeriksaan luar visum et revertum (VER) tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan ditubuh korban. Korban semasa hidup punya riwayat suatu penyakit sama dengan orang tuanya di Australia,” tegasnya.

    Lalu, seperti apa penanganan Keimigrasian terhadap WNA yang meninggal di Indonesia dalam kasus ini di Batam? Apakah jenazah Timothy John Polinelli terhalang sponsor atau penjamin? Menurut Kepala Seksi Penindakan Imigrasi Batam, Yudho, segala urusan yang berkaitan dengan perubahan status sipil WNA termasuk kematian, itu menjadi kewajiban dan tanggung jawab sponsor atau penjamin WNA yang bersangkutan untuk melapor dan itu sudah ada aturannya.

    “Pihak Imigrasi saat ini tengah menunggu pelaporan yang akan dilakukan oleh sponsor atau penjamin,” kata Yudho dihubungi POSMETRO, Rabu 17 Mei 2023. Lanjut dia, bila pelaporannya sudah masuk, maka Imigrasi akan melakukan penanganan keimigrasian berupa pengurangan Izin Tinggal dan pencabutan dokumen keimigrasian yang dimilikinya serta diberikan surat keterangan.

    “Kalau surat kematian itu bukan ranah imigrasi. Kita hanya mengeluarkan surat keterangan perihal pencabutan izin tinggalnya,” imbuh Yudho. Informasi lainnya, status yang bersangkutan menggunakan izin tinggal Kitas berlaku sampai dengan Sabtu 5-9-2023. Almarhum secara keimigrasian berkelakuan baik.(cnk)