Mulak tu Huta 2023, Jumaga Nadeak Lepas Rombongan SPS Kepri ke HPN Medan

    spot_img

    Baca juga

    Pendaftaran Fuel Card 5.0 Sudah Mulai Dibuka, Ini syaratnya

    BATAM, POSMETRO.CO : Pendaftaran Fuel Card 5.0 sebagai kartu...

    Rudi Tekan PT Adhi Karya Terkait Pengerjaan Masjid Agung Harus Selesai Tepat Waktu

    BATAM, POSMETRO.CO : Pemerintah Kota (Pemko) Batam terus mendorong...

    Halal Bihalal Keluarga Besar Legiun Veteran RI Kota Batam

    BATAM, POSMETRO.CO : Berlangsung di Hotel Golden View Bengkong,...

    Bolehkah Menikung di Area Blindspot? Ini Penjelasannya!

    BATAM, POSMETRO: Saat berkendara, kita sering dihadapkan dengan situasi...

    Warga dan Pihak Sekolah Yayasan Yos Sudarso Ambil Kesepakatan Lewat Mediasi

    BATAM, POSMETRO.CO :  Cek cok sempat terjadi. Warga Kampung...
    spot_img

    Share

    Batam, Posmetro: Serikat Perusahaan Pers (SPS) Kepri memastikan kehadiran di Kongres Nasional SPS ke-26 yang akan berlangsung di Medan, Sumatera Utara, tanggal 7 hingga 8 Februari 2023 mendatang. Agenda tersebut bersampena dengan puncak peringatan Hari Pers Nasional (HPN) yang juga digelar di Medan.

    Sejumlah persiapan keberangkatan terus dimatangkan. Rencananya keberangkatan rombongan SPS Kepri ke Medan akan dilepas langsung oleh Ketua DPRD Kepri, Jumaga Nadeak.

    “Tak ada aral melintang tanggal 4 Februari rombongan SPS Kepri, yang berisikan 17 orang pengurus dan pimpinan media akan dilepas Ketua DPRD Kepri, Jumaga Nadeak didampingi Sekretaris DPRD Kepri, Martin Maromon,” ungkap Ketua SPS Kepri, Ramon Damora, di rapat persiapan keberangkatan SPS Kepri ke Medan, Selasa (31/1/2023) siang.

    Dikatakan Ramon, untuk mengikuti kongres SPS ini, SPS Kepri mengangkat tema “Mulak tu Huta”, yang artinya Pulang ke Kampung Halaman. Menurut Ramon ada tiga makna yang terkandung di dalamnya. Pertama Pulang ke Kampung Halaman Pers. Pasalnya, Medan atau Sumatra Utara dikenal salah satu pelopor pers Indonesia. Sejak zaman penjajahan Hindia Belanda dunia pers telah berkembang pesat di Medan dan menjadi alat perjuangan mengusir penjajah.

    “Di FGD PWI bersama komponen pers termasuk masyarakat pers Sumut terkuak, di Medan tahun 1885-1942 memiliki 130-an media koran, terbanyak di era kolonial Belanda,” ungkap mantan Ketua PWI Kepri, dua periode tersebut.

    Kedua lanjut Ramon yang merupakan pengurus PWI Pusat tersebut, tema tersebut diambil karena ada banyak tokoh pers Kepri dan juga sebagai pengurus SPS Kepri yang berasal dari Sumut. Di antaranya Marganas Nainggolan, Richard Nainggolan. Sumut tegas Ramon tak hanya banyak menyumbang tokoh pers Kepri, tapi juga tokoh masyarakat di Kepri.

    “Makna ketiga ini yang paling penting, selain menyumbang tokoh pers, Medan atau Sumut juga menyumbang tokoh politik yakni Jumaga Nadeak atau yang lebih dikenal dengan panggilan Opung yang saat ini merupakan Ketua DPRD Kepri. Kiprah beliau luar biasa dan merupakan sahabat pers Kepri,” tegas penerima penghargaan Kebudayaan dalam Hari Jadi Batam akhir tahun lalu itu.

    Sesuai juga dengan tema Hari Pers Nasional (HPN) yang juga akan diselenggarakan di Medan 7-9 Februari 2023 mendatang “Pers Bebas, Demokrasi Bermartabat” kata Ramon, telah lama melekat pada sosok Jumaga Nadeak.

    “Peran ini sudah lama dimainkan Opung, dia sangat ramah pers. Politisi yang tak pernah menolak pers. Selalu menyempatkan diri, sesibuk apapun beliau,” tegasnya lagi.

    Selain itu ungkapnya sosok Opung diterima di seluruh masyarakat Kepri. Buktinya Opung selalu terpilih menjadi wakil rakyat di DPRD Kepri dan telah menjadi Ketua DPRD Kepri dua periode. Bahkan Opung kata Ramon, berasal dari tanah Batak, namun jiwanya sangat Melayu.

    “Bukan Kapak Sembarang Kapak,
    ini Kampak Pembelah Kayu,
    Bukan Batak sembarang Batak,
    ini Batak Sudah jadi Melayu,” tutur Ramon mengutip pantun Soeman HS.

    Ramon berharap perjalanan rombongan SPS Kepri dalam mengikuti dua agenda nasional di Medan, Kongres SPS dan Hari Puncak HPN berjalan lancar dan sesuai rencana.

    “Bagi saya pribadi Mulak tu Huta penting, ingin merasakan desir angin dan tanah yang membentuk seorang Opung Jumaga,” ujarnya.(***)