Pusat Data Nasional Segera Dibangun di Kawasan NDP

    spot_img

    Baca juga

    Pendaftaran Fuel Card 5.0 Sudah Mulai Dibuka, Ini syaratnya

    BATAM, POSMETRO.CO : Pendaftaran Fuel Card 5.0 sebagai kartu...

    Rudi Tekan PT Adhi Karya Terkait Pengerjaan Masjid Agung Harus Selesai Tepat Waktu

    BATAM, POSMETRO.CO : Pemerintah Kota (Pemko) Batam terus mendorong...

    Halal Bihalal Keluarga Besar Legiun Veteran RI Kota Batam

    BATAM, POSMETRO.CO : Berlangsung di Hotel Golden View Bengkong,...

    Bolehkah Menikung di Area Blindspot? Ini Penjelasannya!

    BATAM, POSMETRO: Saat berkendara, kita sering dihadapkan dengan situasi...

    Warga dan Pihak Sekolah Yayasan Yos Sudarso Ambil Kesepakatan Lewat Mediasi

    BATAM, POSMETRO.CO :  Cek cok sempat terjadi. Warga Kampung...
    spot_img

    Share

    BATAM, POSMETRO.CO: Pusat data nasional segera dibangun di Nongsa Digital Park (NDP). Kegiatan tersebut ditandai dengan penyerahan sertifikat lahan.

    Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate mengatakan, bahwa lahan seluas 5 hektar merupakan lahan hibah yang diberikan pengusaha setempat.

    “Dengan luas lahan mencapai 5 hektar, pusat data pemerintah ini berbasis tingkat 4 Global Standard,” ujar Johnny di Turi Beach Ressort, Nongsa, Batam, Jumat (24/6).

    Pembangunan PDN tersebut menggunakan pembiayaan bilateral, antara Pemerintah Korea dengan Pemerintah Indonesia melalui Economic Development Cooperation Fund(EDCF) dengan biaya sebesar 160 juta dollar atau setara Rp 2,3 triliun.

    Sebutnya, Kementerian Kominfo akan mempunyai pusat data nasional di empat titik lokasi, di antaranya di Bekasi Jawa Barat, Batam Kepulauan Riau, Ibu Kota baru di Kalimantan Timur, dan Labuan Bajo Nusa Tenggara Timur. Secara rinci, 4 pusat data nasional itu telah masuk pipe line. PDN di Batam akan melayani kawasan barat karena dekat Sumatera dan Kalimantan. PDN di IKN akan melayani Sulawesi, sebagian Kalimantan, Maluku, Maluku Utara dan Papua.

    Sementata itu, PDN di Labuhan Bajo melayani wilayah Selatan Indonesia dan PDN di Jakarta melayani wilayah Jawa. Johnny menyampaikan Kota Batam dipilih karena sudah memadai secara infrastruktur. Menurutnya membangun fyber optic tidak mudah, karena banyak kabel putus di bawah laut karena gunung berapi yang berada di bawah laut meletus.

    “Sehingga perlu dibangun jaringan-jaringan alternatif. Karena, total fyber optic yang dibangun mencapai 13.600 km yang berada di darat maupun dasar laut. Saat ini pemerintah akan menghubungkan seluruh titik-titik fiber optik tersebut,” jelas Johnny.

    Ia berharap pembangunan PDN dapat segera diselesaikan, sehingga layanan pemerintah basis satu data bisa terwujud. Selain itu, pemerintah dapat memastikan akurasi keputusan dan kecepatan pengambilan keputusan dan transformasi digital.

    “Saya ingin pusat data pemerintah ini dibangun dengan cepat, saya harapkan teknis dan administrasi bisa terselesaikan dengan cepat,” beber Johnny.

    Sementara, Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad merasa bangga atas Batam yang dipilih sebagai lokasi pusat data nasional. Dengan begitu maka akan menjadi pelengkap dari berbagai infrastruktur. Selain, pihaknya akan mempermudah urusan perizinan.

    “Kami akan memberikan support luar biasa, hal-hal yang menyangkut perizinan akan kami berikan dengan cepat. Kami juga sudah membenahi jalan menuju Nongsa, dan juga memperlebar, ini juga bentuk dukungan kami,” ucapnya.

    Turut hadir dalam acara tersebut, Sekda Provinsi Kepri Adi Prihantara, Executive Chairman & Chief Executive Officer Citramas Group Kris Taenar Wiluan, Mike Wiluan Chief Executive Infinite Frameworks, perwakilan dari perusahaan Korea, dan tamu undangan lainnya. (hbb)