BATAM, POSMETRO.CO Pembelajaran tatap muka (PTM) yang direncanakan dimulai, Senin (10/1) mendatang. Hal tersebut ditanggapi Sekretaris Komisi IV DPRD Kota Batam, Tumbur M Sihaloho.
“Iya, kami sudah jadwalkan akan turun ke sekolah-sekolah minggu depan. Untuk melihat kesiapan sekolah dalam memenuhi fasilitasnya,” beber Tumbur, Kamis (6/1).
Ia mengatakan, bahwa Komisi IV yang membidangi pendidikan sangat mendukung dengan PTM 100 persen diberlakukan. Asalkan, tegasnya paruhi protokol kesehatan (prokes) yang ketat. Selama pelaksanaan PTM ini, pihaknya akan mengawasi perkembangannya.
“Kalau prokes ketat itu tidak ada masalah. Yang penting sekolah mematuhi aturan itu. Kami sebagai mitra Disdik juga akan mengawasi PTM 100 persen,” jelasnya.
Hal senada juga diutarakan, Anggota Komisi IV DPRD Kota Batam Aman. Menurutnya, pembelajaran tatap muka 100 persen terbatas itu sesuai dengan Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Mentri sebelumnya yakni, jumlah orang yang dibatasi di sekolah.
“Kalau ini 100 persen apakah dalam satu hari itu 100 persen masuk semua tapi kemudian dibagi waktunya atau masuk 100 persen terbatas itu bagaimana. Kita juga belum paham yang dimaksud surat edaran itu,” ujarnya.
Namun terlepas dari itu, Aman meminta sekolah untuk disiplin dalam penerapan protokol kesehatan. Sebab, jika dilihat kondisi saat ini, dalam pertemuan-pertemuan yang dilakukan tidak lagi menjaga jarak. Akan tetapi lebih pada bagaimana penggunaan masker dilakukan secara disiplin.
“Kan sekarang pertumbuhan (Covid-19) juga sudah seperti biasa. Jadi ketika berbicara protokol kesehatan lebih kepada penggunaan masker dan mencuci tangan,” katanya.
Untuk itu, penerapan protokol kesehatan di sekolah harus tetap dijaga dengan ketat dan jangan sampai lalai dalam penerapan protokol kesehatan itu.
Sebab, seluruh orangtua sudah lama menginginkan pembelajaran tatap muka. Bahkan kata dia, sebelum dikeluarkannya surat edaran Walikota, Batam sudah mulai melaksanakan proses pembelajaran tatap muka atas permintaan dari orangtua siswa.
“Karena sekolah sudah menerapkan itu (Prokes) Anak-anak juga sejak tahun ajaran baru sudah masuk sekolah. Walaupun masih ada yang dibagi. Sepertinya saat ini sudah masuk semua, tidak dibagi seperti kemarin,” tuturnya.
Sehingga kata dia, siswa sekolah sudah mulai terbiasa dalam menerapkan protokol kesehatan. Selain itu, selama proses pembelajaran secara daring selama ini tidak maksimal. Oleh karena itu, pembelajaran tetap dilaksanakan dengan protokol kesehatan.
“Jangan sampai tak tersedia tempat cuci tangan. Aliran air dan sabun jangan sampai tak tersedia. Jangan sampai anak-anak lepas masker,” tuturnya.
Aman menekankan penerapan prokes untuk siswa Sekolah Dasar (SD) sampai lalai. Apalagi saat ini virus varian baru Omicron,sudah masuk ke Indonesia, meskipun di Batam belum ada yang terkonfirmasi. Kendati demikian, daerah harus tetap waspada.
“Omicron ini masih ada dan memang di Batam belum ada. Tapi dengan banyak kepulangan PMI ini, kita harus hati-hati,” terangnya.
Aman menambahkan, dirinya mendukung dilaksanakannya proses pembelajaran tatap muka ini, namun dengan tetap melaksanakan protokol kesehatan yang ketat.
“Kami dari Komisi IV akan pantau ke sekolah dan melakukan kunjungan ke sekolah untuk memastikan bahwa protokol kesehatan itu dilaksanakan dengan baik,” pungkas Aman. (hbb)