BATAM, POSMETRO.CO: Ketua Satuan Tugas Pemulangan Pekerja Migran Indonesia (PMI) Kota Batam Letkol Kav Sigit Dharma Wiryawan menyatakan, bahwa data dari Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BTKL PP) kelas 1 Batam, saat ini belum ada TKI yang masuk melalui Batam terkonfirmasi varian baru Covid-19 berjenis B.1.1.529 atau Omicron.
“Karena, sampel-sampel PMI yang terkonfirmasi positif dikirim langsung ke Jakarta. Dari BTKL PP, untuk saat ini belum ada PMI yang terkonfirmasi virus Omicron,” kata Sigit, Jumat (17/12).
Komandan Distrik Militer (Dandim) 0316 Batam menyebutkan, pihaknya tetap memperketat pengawasan protokol kesehatan bagi PMI yang masuk dari pelabuhan, naik ke bus hingga sampai karantina. Bahkan, petugas di lapangan juga melakukan penyemprotan disinfektan, untuk pencengahan penularan Covid-19.
“Kita juga melakukan penyemprotan cairan disinfektan bagi mereka yang masuk. Jadi prokes betul-betul diperketat mulai dari pelabuhan ke bus hingga ke karantina. Kami tetap imbau prokes terus,” beber Sigit.
Ia menyebutkan, untuk saat ini PMI yang terpapar positif di RSKI Covid-19
Galang berjumlah 86 orang. Sedangkan, total PMI yang berada di rusun dan di selter sebanyak 2.017 orang. Sementara, TKI yang melakukan isolasi mandiri di hotel-hotel ada 342 orang.
“Di pelabuhan tetap dilakukan PCR, kalau ada yang terkonfirmasi positif, mereka kita bawa ke RSKI Galang. Yang negatif kita tempatkan di rusun dan selter. Atau ada juga di hotel,” terang Sigit.
Mengenai, Asrama Haji Batamcentre, Sigit menerangkan bahwa ada kemungkinan digunakan untuk PMI yang tidak tertampung di rusun. Namun, untuk saat ini kapasitas rusun dan selter masih aman.
“Asrama Haji kemarin, untuk tempat transit satu hari saja karena rusun full. Tapi besoknya kita bawa ke rusun karena sudah kosong. Tapi kalau ke depan memang overload (Kelebihan) di rusun, dari Pak Wali (Rudi) kita tetap bisa gunakan,” jelas Sigit.
Wali Kota Batam Batam Muhammad Rudi mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap varian baru Covid-19 Omicron yang berasal dari Afrika Selatan. Hal ini mengingat varian tersebut sudah masuk ke negara tetangga Malaysia dan Singapura. Di mana Kota Batam merupakan pintu masuk dua negara tersebut.
“Saya tidak punya wewenang tapi saya minta masyarakat waspada. Karena, untuk lintas antar negara itu wewenangnya pusat, Bapak Presiden (Joko Widodo). Apapun, kewenangan Pak Presiden akan saya laksanakan,” pungkasnya. (hbb)