BATAM, PM: DPD Partai Hanura Kepri tengah memperkuat solidaritas dan meningkatkan kinerja partai Hanura menuju pemenangan kontestasi politik pada tahun 2024 mendatang.
“Salah satunya kita mendorong penyelesaian tahap verifikasi di tingkat Provinsi Kepri,” ujar Ketua DPD Partai Hanura Kepri Bakti Lubis didampingi Sekertaris DPD Partai Hanura Kepri Uba Ingan Sigalingging, saat Rapat Pimpinan Daerah (Rapimda) 2021 dan seluruh perwakilan DPC Hanura di tingkat Kabupaten/Kota di Hotel Aston, Kota Batam, Sabtu (20/11).
Kegiatan Rapimda DPD Hanura Kepri 2021 ini dihadiri lebih dari 50 peserta dan dilaksanakan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
Bakti Lubis mengaku, beberapa persoalan akan terjadi ke depan seperti adanya bujuk rayu dari partai kompetitor untuk menderek kader-kader terbaik DPD Hanura Kepri.
“Jadi saya sampaikan dengan tegas, jika ada kader yang saat ini sudah duduk di kursi legislatif dan sudah setengah hati, lebih baik disampaikan untuk kita lakukan evaluasi dan pemecatan,” tegasnya.
Selain itu, pihaknya juga menargetkan pada 2024 mendatang di tingkat DPRD Kepri untuk mendapatkan kembali 7 kursi, sedangkan di DPRD tingkat kabupaten/kota 3 kursi, terkecuali DPRD Kota Batam untuk tetap mendapatkan 6 kursi.
“Dengan begitu, kami kembali meminta kepada seluruh kader Hanura terbaik di Provinsi Kepri untuk terus meningkatkan kinerja, tugas formal dan informal,” kata Bakti Lubis.
Bicara tentang kinerja, pihaknya tidak berbangga diri tapi di kabupaten dan kota, Hanura sudah banyak berbuat kepada masyarakat.
Ketua Fraksi Hanura DPRD Kota Batam, Utusan Sarumaha yang turut hadir dalam kegiatan tersebut menyambut baik arahan dari Ketua DPD Hanura Kepri, Bakti Lubis.
“Karena mesin Hanura adalah kader-kader di DPRD, jadi sebagaimana mestinya, maka kami akan lakukan tugas formal dan informal. Sekecil apapun keluhan dari masyarakat, itu adalah yang harus dilihat dan harus ditindaklanjuti,” kata Sarumaha.
Terkait godaan-godaan dari partai kompetitor, Sarumaha yang juga merupakan salah satu kader terbaik di DPC Hanura Kota Batam menegaskan bahwa hal itu merupakan hal yang sering terjadi.
“Itu sebenarnya memang terjadi, tapi sebagai kader yang lahir dari Hanura, sebesar apapun godaan dan strategi mereka untuk membuat kita pindah hati, maka secara tegas itu sangat tidak mungkin,” singgungnya. (cnk)