Bisnis Properti Turun Drastis di Tengah Pandemi

    spot_img

    Baca juga

    Pendaftaran Fuel Card 5.0 Sudah Mulai Dibuka, Ini syaratnya

    BATAM, POSMETRO.CO : Pendaftaran Fuel Card 5.0 sebagai kartu...

    Rudi Tekan PT Adhi Karya Terkait Pengerjaan Masjid Agung Harus Selesai Tepat Waktu

    BATAM, POSMETRO.CO : Pemerintah Kota (Pemko) Batam terus mendorong...

    Halal Bihalal Keluarga Besar Legiun Veteran RI Kota Batam

    BATAM, POSMETRO.CO : Berlangsung di Hotel Golden View Bengkong,...

    Bolehkah Menikung di Area Blindspot? Ini Penjelasannya!

    BATAM, POSMETRO: Saat berkendara, kita sering dihadapkan dengan situasi...

    Warga dan Pihak Sekolah Yayasan Yos Sudarso Ambil Kesepakatan Lewat Mediasi

    BATAM, POSMETRO.CO :  Cek cok sempat terjadi. Warga Kampung...
    spot_img

    Share

    Ilustrasi properti. (foto : jho)

    BATAM, POSMETRO.CO : Di tengah pandemi Covid-19 yang belum berujung, membuat penjualan properti tidak berjalan lancar. Hal ini karena calon pembeli rumah banyak yang tidak memenuhi syarat, karena pendapatannya yang berkurang drastis.

    “Sebenarnya minat masyarakat untuk beli rumah masih tinggi, namun syarat mereka tidak memenuhi,” ucap Jonsar Sinurat, seorang marketing property di Kota Batam.

    Jonsar Sinurat mengatakan, bagi pekerja yang sudah permanen di perusahaan  belum tentu memenuhi syarat untuk beli rumah. Sebab tiap proses pembelian rumah harus dilakukan pengecekan data, termasuk pendapatan per bulan.

    “Nah, disinilah yang banyak terkendala. Sejak pandemi Covid-19 ini, over time (lembur) di perusahaan sangat jarang ada, sementara gaji basic belum bisa menjadi jaminan untuk melajukan KPR,” terangnya.

    Sementara bagi mereka pemilik usaha malah lebih kecil kemungkinan untuk melakukan KPR. Sebab semenjak pandemi Covid-19 ini, aktifitas pemilik usaha dikurangi, bahkan banyak juga yang memilih tidak berjualan.

    “Bagi mereka pemilik usaha harus memiliki surat ijin usaha dari pemerintah. Namun saat ini, pengusaha malah mengeluh karena pendapatannya berkurang drastis,” sebutnya.

    Dari pengakuan Jonsar Sinurat, sebelum pandemi ia bisa menjual lima rumah dalam sebulan. Tapi saat pandemi ini, penjualannya merosot drastis, bahkan satu rumah saja belum tentu bisa terjual dalam waktu tiga bulan.

    “Seperti saat ini, saya dah pusing. Saya tidak tahu solusinya, apakah ada kebijakan dari pemerintah?, sementara marketing hanya mengharapkan gaji dari penjualan tanpa ada gaji pokok,” tegasnya.

    Dari pengamatan Jonsar Sinurat, banyak pemilik rumah yang sudah menjalani KPR, tapi mereka tidak sanggup lagi bayar tagihan. Hingga akhirnya, rumah mereka disita pihak bank.

    “Mirisnya lagi, saat ini banyak rumah yang sudah ditumbuhi tanaman liar karena tidak bisa terjual,” pungkasnya. (jho)