Rampok Berpedang di Bengkong, Nggak Mau Emas, Maunya Mobil

    spot_img

    Baca juga

    Pendaftaran Fuel Card 5.0 Sudah Mulai Dibuka, Ini syaratnya

    BATAM, POSMETRO.CO : Pendaftaran Fuel Card 5.0 sebagai kartu...

    Rudi Tekan PT Adhi Karya Terkait Pengerjaan Masjid Agung Harus Selesai Tepat Waktu

    BATAM, POSMETRO.CO : Pemerintah Kota (Pemko) Batam terus mendorong...

    Halal Bihalal Keluarga Besar Legiun Veteran RI Kota Batam

    BATAM, POSMETRO.CO : Berlangsung di Hotel Golden View Bengkong,...

    Bolehkah Menikung di Area Blindspot? Ini Penjelasannya!

    BATAM, POSMETRO: Saat berkendara, kita sering dihadapkan dengan situasi...

    Warga dan Pihak Sekolah Yayasan Yos Sudarso Ambil Kesepakatan Lewat Mediasi

    BATAM, POSMETRO.CO :  Cek cok sempat terjadi. Warga Kampung...
    spot_img

    Share

    BENGKONG, POSMETRO.CO: Hayat, penghuni di Blok A2/19, Perumahan Putra Kelana Jaya, Bengkong Sadai, Kota Batam, Kepulauan Riau itu cukup berada. Malam kejadian, hanya Hayat dan dua orang anaknya yang masih bocah di rumah. Suaminya, sedang bekerja di luar negeri.

    “Suami lagi ada job di Singapura, jadi kami hanya bertiga. Karena Covid-19, suami masih di sana. Satu anak saya yang paling besar mondok di pesantren,” ujar Hayat kepada POSMETRO, Sabtu (31/7). Hayat heran dengan rampok. Kalung dan gelang emas yang dikenakannya justru tidak disukai tamu yang tak diundang tersebut.

    “Mau apa sih Pak, ini ambil gelang dan kalung emas saya, nggak usah saya diikat-ikat,” kata Hayat berusaha bernegosiasi dengan rampok. “Tidak. Saya tidak mau emas. Saya mau mobil mu. Mana BPKB dan STNK nya,” lanjut Hayat menirukan pelaku.

    “Kek mana saya mau carikan, sementara kaki saya diikat. Terus dibukanya ikatan kaki saya,” katanya lagi. Hayat diseret lagi untuk menunjukkan dimana letak dokumen mobil Suzuki X Over yang dirinya lupa nomor plat polisi kendaraan tersebut.

    “Saya tunjukkan, lalu pelaku yang bongkar,” ucapnya. Nah saat itu, rampok mendapati 4 lembar STNK. Ada 3 lembar STNK motor dan satu lembar STNK mobil Suzuki X Over Tahun 2007 bercat silver metalik.

    “Ini nggak mau saya yang motor, saya maunya mobil saja. Ini atas nama siapa mobilnya? Saya jawab atas nama suami. Dia langsung minta foto copy KTP suami. Tak tahu saya Pak, di situ mungkin ada. Mungkin jumpa lalu diseret lagi saya ke pintu dapur, tempat dia masuk pertama kali,” terangnya.

    Lalu pelaku menanyakan kunci pagar depan kepada anak saya tadi. “Mana kunci mobil. Mana kunci pagar, bukakan pagar itu lebar-lebar. Anak saya keluar bukakan pagar,” imbuh Hayat.

    Setelah rampok memegang kunci mobil, ditinggal keluar panasin mobil. Lalu dia ke dalam dan menyeret korban ke kamar. “Saya diseret, ditengkurapin. Ikatan ditangan dan kaki ditambah. Lalu mulut saya dilakban,” kenangnya.

    Anaknya yang delapan tahun tadi hanya diam melongok sambil menangis menyaksikan rampok menganiaya sang bunda. Sementara adiknya yang masih 6 tahun tidur di kamar.

    “Tak lama saya dengar suara mobil keluar agak jauh dari rumah. Saya langsung bilang sama anak, untuk bukakan ikatan di tangan dan kaki. Setelah terbuka barulah saya buka lakban di mulut,” timpalnya.

    Kemudian, Hayat mencari HP nya untuk menghubungi suami. Namun, gawai merek Vivo yang tadinya dicas di dekat pintu kamar juga ‘dipinjam’ pelaku. “Masih untung HP anak saya nggak dibawa karena ada di bawah selimut. Lalu saya telepon suami. Suami langsung telepon RT. Tak lama tetangga datang,” sebutnya.

    Hayat bersyukur nyawanya selamat dari maut. Apakah pelaku lebih dari satu orang. Ia pun tidak tahu. “Tapi dia (rampok) bilang ke saya, jangan teriak, jangan bergerak karena teman saya menunggu di mobil,” kata Hayat menirukan.

    Selain mobil dan HP, ternyata pelaku juga membawa uang tunai di dalam dompet yang berisikan sekitar Rp 3,5 juta. Kini kepolisian Polsek Bengkong tengah menyelidiki kasus tersebut. “Masih kita kembangkan,” kata Kanit Reskrim Polsek Bengkong Iptu Rio singkat dihubungi POSMETRO. (cnk)