Batam Gunakan AstraZeneca CTMAV548 Bukan CTMAV547

    spot_img

    Baca juga

    Pendaftaran Fuel Card 5.0 Sudah Mulai Dibuka, Ini syaratnya

    BATAM, POSMETRO.CO : Pendaftaran Fuel Card 5.0 sebagai kartu...

    Rudi Tekan PT Adhi Karya Terkait Pengerjaan Masjid Agung Harus Selesai Tepat Waktu

    BATAM, POSMETRO.CO : Pemerintah Kota (Pemko) Batam terus mendorong...

    Halal Bihalal Keluarga Besar Legiun Veteran RI Kota Batam

    BATAM, POSMETRO.CO : Berlangsung di Hotel Golden View Bengkong,...

    Bolehkah Menikung di Area Blindspot? Ini Penjelasannya!

    BATAM, POSMETRO: Saat berkendara, kita sering dihadapkan dengan situasi...

    Warga dan Pihak Sekolah Yayasan Yos Sudarso Ambil Kesepakatan Lewat Mediasi

    BATAM, POSMETRO.CO :  Cek cok sempat terjadi. Warga Kampung...
    spot_img

    Share

    Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam Didi Kusmarjadi. (fOTO-HBB)

    BATAM, POSMETRO.CO: Kementerian Kesehatan RI memutuskan untuk menghentikan sementara distribusi dan penggunaan vaksin AstraZeneca Batch CTMAV547. Namun untuk vaksin AstraZeneca batch lainnya masih tetap digunakan.

    Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam Didi Kusmarjadi mengatakan, bahwa penggunaan vaksin AztraZeneca masih tetap dilakukan, karena batch yang ada di Batam merupakan CTMAV548. Dan dapat digunakan kepada masyarakat.

    “Kita tidak menggunakan vaksin AstraZaneca dengan nomor Bets itu. Kita memakai Bets 548,” kata Didi, Selasa (18/5).

    Masih kata Didi, sementara itu 6.000 vial vaksin AstraZaneca Batch CTMAV548 tiba di Batam beberapa waktu lalu. Didi menjelaskan vaksin tersebut diberikan hanya pada penerima dosis kedua.

    “Jadi yang sudah vaksinasi AztraZeneca dosis pertama, itu yang menjadi penerima dari 6.000 vial tersebut” ujar Didi.

    Penerimanya adalah lansia, pekerja publik, ASN, guru, dan wartawan. Selain itu data vaksinasi Covid-19, Minggu (16/5) untuk dosis pertama sebanyak 66.744 orang. Sementara, untuk dosis kedua sekitar 19.650 orang.

    Sebelumnya, Wali Kota Batam, Muhammad Rudi mengaku menunggu instruksi dari Kementerian Kesehatan memgenai kebijakan tersebut.

    “Saya belum tahu, nanti coba saya tunggu arahan dari Kementerian Kesehatan,” ucapnya kemarjn.

    Walau demikian, Rudi memberikan tanggapan akan tetap melanjutkan proses vaksinasi bagi masyarakat, yang sebelumnya telah menjadi penerima vaksin jenis AstraZeneca.

    Hal ini dianggap perlu segera ditindaklanjuti, mengingat bahwa vaksin jenis AstraZeneca yang telah diterima memiliki batas kadaluarsa.

    “Vaksin kedua untuk AstraZeneca harus tetap dilakukan, mengingat vaksin itu juga memiliki limit waktu,” tegasnya. (hbb)