JAKARTA, POSMETRO.CO: PEMERINTAH telah membubarkan Front Pembela Islam (FPI) dan melarang semua aktivitas yang mengatasnamakan ormas tersebut. Meski demikian, hoax baru yang menyerang organisasi itu masih muncul di media sosial. Contohnya, kabar berupa video yang diunggah akun Facebook INFOCELLTV tentang konferensi pers penangkapan terduga teroris oleh aparat kepolisian. Akun tersebut mengklaim bahwa terduga teroris yang ditangkap itu adalah jaringan FPI.
”DENSUS 88 BERHASIL T4N6K4P JARINGAN FPI ~ BERITA TERBARU HARI INI 24 JANUARI 2021 HABIB RIZIEQ,” tulis akun INFOCELLTV pada 24 Januari 2020 (bit.do/JaringanFPI).
Tak sedikit netizen yang termakan kabar palsu itu. Rata-rata mereka asal berkomentar membenarkan klaim tersebut tanpa memperhatikan video yang menyertainya. Padahal, jika dilihat sampai tuntas, konferensi pers itu sama sekali tidak menyebut FPI. Pengisi suara dalam video tersebut hanya menyebutkan bahwa kelima terduga teroris berkaitan dengan jaringan ISIS.
Portal berita jawapos.com juga mengulas penangkapan lima terduga teroris tersebut. Judul berita yang terbit pada 23 Januari 2021 itu berbunyi, Densus 88 Antiteror Polri Tangkap Tiga Terduga Teroris di Aceh.
Seperti dikutip dari halaman Jawapos.com Kabidhumas Polda Aceh Kombespol Winardy mengatakan, dengan ditangkapnya tiga orang tersebut, ada lima terduga teroris yang ditangkap di wilayah hukum Polda Aceh.
”Tiga terduga teroris tersebut ditangkap di kawasan Jalan Blangbintang–Krueng Raya, Kabupaten Aceh Besar, dan di kawasan Pasar Simpang Tujuh, Ulee Kareng, Kota Banda Aceh,” katanya.
Dari penangkapan itu, tim Densus 88 Antiteror mengamankan barang bukti bahan pembuat bom. Di antaranya, 1 kilogram bubuk kalium, bubuk arang, 2.000 butir peluru besi, dan potongan pipa besi. Selain itu, ada dokumen berisi catatan, pesan ancaman ditujukan kepada pemerintah dan TNI-Polri, serta lima buku paspor.
Petugas juga menyita buku berisi tulisan tentang ISIS, piringan cakram, alat penyimpan data, telepon genggam, serta sejumlah peralatan olahraga seperti untuk tinju, barbel, serta alat angkat berat. Menurut dia, lima terduga teroris itu diduga terlibat jaringan bom Polrestabes Medan, peledakan bom di Riau, dan rencana aksi teror di Aceh.
”Mereka juga diduga hendak ke Afghanistan untuk bergabung dengan kelompok ISIS,” ujar Winardy.
Tidak ada satu pun kalimat dalam penjelasan Winardy yang membahas FPI atau Front Pembela Islam. Apalagi membahas bahwa lima terduga itu berjejaring dengan FPI. Anda dapat membacanya di bit.do/BukanFPI.
—
FAKTA
Kelima terduga teroris yang ditangkap polisi di Aceh tidak berkaitan dengan FPI. Barang bukti yang disita banyak berkaitan dengan ISIS.