
KARIMUN, POSMETRO.CO: Tercatat hingga Selasa (10/11) sekitar pukul 11.00 WIB jumlah rumah rusak
akibat dihantam angin puting beliung yang terjadi di Karimun mencapai 78 rumah. Jumlah tersebut
tedapat di empat lokasi berbeda di dua kecamatan di Kabupaten Karimun.
Data yang dihimpun Posmetro dari 78 rumah tersebut yang mengalami rusak terparah paling banyak di di Kelurahan baran timur, Kecamatan Meral dengan jumlah 56 rumah rusak. Kemudian di Kelurahan baran barat dengan jumlah 14 rumah, dan di kecamatan Tebing di dua lokasi diketahui terdapat 8 rumah mengalami kerusakan.
Sekretaris Daerah, Muhd Firmansyah yang turun ke salah satu lokasi bencana yakni di Batu Lipai, Kelurahan Baran Timur, Kecamatan Meral mengatakan, saat ini tim nya bersama Polri dan TNI masih melakukan pendataan lebih lanjut.
“Selain melakukan pendataan orang dan kondisi rumah, Pemerintah juga bersama Polri dan TNI sudah melakukan langkah dengan membentuk dapur darurat dengan menggunakan tenda milik Porli dan mempersiapkan ketersediaan pangan bagi masyarakat yang terdampak bencana,” tegas Firmansyah.
Disebutkanya juga, saat ini data yang diterimanya, kejadian angin puting beliun ini menyebabkan kerusakan rumah warga dengan berbagai kondisi di sejumlah lokasi.
“Ada di kelurahan baran timur dengan 56 rumah rusak, ada di kelurahan baran Barat dengan 14 rumah dan di kecamatan tebing ada dua lokasi dengan 8 rumah rusak, ini data saat ini yang sudah masuk ke kita, kita masih terus melakukan pendatan lebih lanjut,” tegasnya.
Sementara Kapolres Karimun, AKBP Muhammad Adenan SIk yang juga mendampingi Sekda Karimun meninjau langsung lokasi menyatakan, pihaknya telah menerjunkan anggotanya untuk terus memantau keamanan dan kenyamanan warga yang terkena bencana.
“Kita sudah siapkan tenda darurat untuk menampung warga yang terkena bencana. Namun kita juga meminta agar warga terdampak untuk dapat mengungsi juga di rumah-rumah suadaranya. Selain itu jgua kita melakukan pemantauan perbaikan jaringan listrik dan lainnya yang juga mengalami kerusakan akibat angin kencang ini,” tegas Adenan.
Adenan menyebutkan sebelumnya pihaknya telah melakukan persiapan dalam antisipasi bencana seperti ini. Hal ini menyebabkan penanganan dan kordinasi antar pihak dapat dengan cepat dilakukan saat terjadi bencana alam yang tak terduga seperti saat ini.
Disebutkan Adenan lagi, hingga kini tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Sementara rumah warga yang rusak, rata-rata merupakan rumah warga yang dapat dikatakan semi permanen.
“Rata-rata yang atapnya tidak begitu kokoh, namun ada juga rumah yang permanen yang rusak,” tegasnya.(ria)