4 Jam dari Simpang Jam Ditaruh di Museum Raja Ali Haji

    spot_img

    Baca juga

    Pendaftaran Fuel Card 5.0 Sudah Mulai Dibuka, Ini syaratnya

    BATAM, POSMETRO.CO : Pendaftaran Fuel Card 5.0 sebagai kartu...

    Rudi Tekan PT Adhi Karya Terkait Pengerjaan Masjid Agung Harus Selesai Tepat Waktu

    BATAM, POSMETRO.CO : Pemerintah Kota (Pemko) Batam terus mendorong...

    Halal Bihalal Keluarga Besar Legiun Veteran RI Kota Batam

    BATAM, POSMETRO.CO : Berlangsung di Hotel Golden View Bengkong,...

    Bolehkah Menikung di Area Blindspot? Ini Penjelasannya!

    BATAM, POSMETRO: Saat berkendara, kita sering dihadapkan dengan situasi...

    Warga dan Pihak Sekolah Yayasan Yos Sudarso Ambil Kesepakatan Lewat Mediasi

    BATAM, POSMETRO.CO :  Cek cok sempat terjadi. Warga Kampung...
    spot_img

    Share

    Kepala Disbudpar Batam, Ardiwinata (kiri) menunjukkan jam dari Simpang Jam. Foto: ist

    BATAM, POSMETRO.CO: Akhirnya, jam legenda dari Simpang Jam diserahkan setelah beberapa bulan terakhir keberadaannya dicari oleh Pemerintah Kota Batam melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Batam.

    “Iya sudah diserahkan. Sekarang kita simpan di Museum Raja Ali Haji,” ujar Kepala Disbudpar Batam, Ardiwinata, Kamis (29/10).

    Dikatakan Ardiwinata, jam yang berjumlah empat unit itu didapatkan dari kontraktor yang mengerjakan pembangunan jalan layang tersebut yakni PT PP (Persero) Tbk. Setelah diserahkan, jam tersebut bakal bisa dilihat masyarakat ketika ditampilkan di Museum Raja Ali Haji. Di mana dulunya simpang empat tersebut memiliki tugu jam, hingga kemudian dikenal dengan Simpang Jam.

    “Alhamdulillah, empat-empatnya diserahkan. Jadi masyarakat bisa menikmati jam yang familiar dengan Simpang Jam,” jelas Ardi.

    Meskipun belum diresmikan untuk umum, museum kebanggaan Batam tersebut sudah ada beragam kategori benda peninggalan sejarah. Salah satunya, kategori infrastruktur Batam yang akan disandingkan dengan benda-benda lain, peninggalan sejarah kejayaan Melayu dan sebagainya.

    Adapun, segmen infrastruktur ini akan menceritakan bagaimana Batam yang dulunya kota administratif, hingga menjadi kota seperti sekarang ini.

    “Ini upaya kita mengabadikan Batam dulu dan kini, salah satunya melalui jam yang berada di Simpang Jam,” kata mantan Kepala Bagian (Kabag) Humas Setdako Batam tersebut.

    Ardi menilai, jam tersebut sangat dikenal di kalangan warga Batam. Ia berharap, jam ini nantinya menjadi daya tarik tersendiri bagi warga Batam untuk mengunjungi museum yang berada di Dataran Engku Putri itu.

    “Kita masih terus mengumpulkan barang-barang bersejarah di Batam. Karena masih banyak,” ulas Ardi.

    Ardi mengaku, bangunan museum yang merupakan bekas Astaka MTQ itu masih terus diperbaiki dan dalam waktu dekat akan diresmikan dan dibuka untuk umum. Selain itu, beberapa koleksi masih dalam pengumpulan oleh tim.

    “Rencana kita buka Desember. Tapi, beberapa rombongan dan pengunjung sudah ada yang melihat-lihat isi museum,” pungkasnya.(hbb)