Fakta Jembatan V: Tuanku Tambusai

    spot_img

    Baca juga

    Pendaftaran Fuel Card 5.0 Sudah Mulai Dibuka, Ini syaratnya

    BATAM, POSMETRO.CO : Pendaftaran Fuel Card 5.0 sebagai kartu...

    Rudi Tekan PT Adhi Karya Terkait Pengerjaan Masjid Agung Harus Selesai Tepat Waktu

    BATAM, POSMETRO.CO : Pemerintah Kota (Pemko) Batam terus mendorong...

    Halal Bihalal Keluarga Besar Legiun Veteran RI Kota Batam

    BATAM, POSMETRO.CO : Berlangsung di Hotel Golden View Bengkong,...

    Bolehkah Menikung di Area Blindspot? Ini Penjelasannya!

    BATAM, POSMETRO: Saat berkendara, kita sering dihadapkan dengan situasi...

    Warga dan Pihak Sekolah Yayasan Yos Sudarso Ambil Kesepakatan Lewat Mediasi

    BATAM, POSMETRO.CO :  Cek cok sempat terjadi. Warga Kampung...
    spot_img

    Share

    Jembatan V Tuanku Tambusai. Foto: ist

    BATAM, POSMETRO.CO: Jembatan V Tuanku Tambusai menghubungkan Pulau Rempang dan Pulau Galang dengan panjang 385 meter dan merupakan jembatan busur (arch bridge) dengan konstruksi beton bertulang yang pertama dan terpanjang yang pernah dibangun di Indonesia.

    Jembatan V mempunyai bentang utama 245 meter dengan lebar jembatan 18 meter, dan tinggi ruang bebas terhadap permukaan air laut adalah 27 meter.

    Lebar perkerasan jalan adalah 2x 7 meter dan lebar trotoar 2 x 1,6 meter serta memiliki tipe pondasi utama (pondasi arch) dengan sistem Diapraghma Wall dan bored pile.

    Kontraktor pembangunan Jembatan V Tuanku Tambusai adalah PT Istaka Karya, Subkontraktor PT Ballast Indonesia dan PT Freyssinet Total Technology.

    Manajemen konstruksinya dilakukan oleh PT Profes Cipta Wahana Teknik. Lama pengerjaan jembatan adalah 1.257 hari dan selesai pada tanggal 25 Januari 1998.

    Tenaga kerja yang terlibat di dalamnya adalah, masing-masing 10-18 orang sarjana (engineer), 20 -25 tenaga menengah dan pekerja 285-310 orang.

    Sejalan dengan rencana, Pulau Galang akan dikembangkan menjadi daerah perdagangan dan jasa, pemukiman, kawasan suaka alam, pelestarian alam, cagar alam dan parawisata yang andalannya wisata sejarah bekas penampungan pengungsi Vietnam.

    Jembatan V diberi nama Jembatan Tuanku Tambusai, seorang tokoh paderi terkemuka yang menentang penjajah Belanda. Ia dijuluki “De Padrische Tijger van Rokan” (Harimau Padri dari Rokan) oleh Belanda.(adv)