Ini Alasan MRO Inginkan KEK

    spot_img

    Baca juga

    Sekdaprov Adi Pimpin Upacara Hari Peringatan Otonomi Daerah ke-28 Tahun 2024

      KEPRI, POSMETRO: Sekretaris Daerah Provinsi Kepulauan Riau, Adi Prihantara,...

    Gubernur Kepri Lantik PPIH Embarkasi Batam, Tekankan Pelayanan Prima Jamaah Haji

    KEPRI, POSMETRO: Gubernur Kepulauan Riau, H. Ansar Ahmad, melantik...

    Bersama Wujudkan Keluarga Kepri yang Sehat dan Sejahtera

    KEPRI, POSMETRO: Gubernur Kepulauan Riau, Ansar Ahmad, menghadiri Puncak...

    Festival Indera Sakti, Jadikan Suasana Malam di Penyengat Semakin Gemerlap

    KEPRI, POSMETRO: Gemerlapnya Pulau Penyengat di malam hari semakin...
    spot_img

    Share

    Maintenance, Repair and Overhaul (MRO) di kawasan Bandara Hang Nadim. Foto: ist

    BATAM, POSMETRO.CO: Pemerintah terus mengembangkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Batam. Salah satunya, industri perawatan Pesawat terbang atau Maintenance, Repair and Overhaul (MRO).

    Salah satu alasan MRO inginkan KEK: KEK ini memberikan berbagai fasilitas dan insentif bagi industri seperti kemudahan perizinan, keringanan fiskal dan bea masuk.

    KEK MRO Batam Aero Technic (BAT) memiliki luas lahan 30 hektare dengan kegiatan utama industri MRO (Maintenance, Repair, and Overhaul).

    Nilai investasi Rp 6,2 triliun sampai dengan tahun 2030. KEK ini dapat menyerap tenaga kerja 9.976 orang pada tahun 2030.

    Industri ini dikembangkan oleh Batam Aero Technic (BAT). Perusahaan ini mulai beroperasi tahun 2014 di Bandar Udara Internasional Hang Nadim, Batam, Kepulauan Riau sebagai perusahaan penyedia jasa perawatan dan perbaikan pesawat (MRO).

    PT Batam Teknik telah berpengalaman dalam melayani MRO untuk pesawat-pesawat Lion Air Group.

    Kehadiran KEK ini diharapkan dapat menghemat devisa 65-70 persen dari kebutuhan MRO maskapai penerbangan nasional senilai Rp 26 triliun per tahun yang selama ini mengalir ke luar negeri.

    Dalam jangka menengah diharapkan mampu menangkap peluang dari pasar Asia Pasifik yang memiliki sekitar 12.000 unit pesawat dan nilai bisnis sebesar US$ 100 miliar pada tahun 2025

    KEK MRO dapat membuat daya saing industri perawatan, perbaikan, dan operasional di dalam negeri meningkat, bahkan bisa jadi tertinggi di kawasan.(adv)