Pandemi Covid-19 Harga Emas Naik, Banyak Warga Menjual Perhiasan

    spot_img

    Baca juga

    Pendaftaran Fuel Card 5.0 Sudah Mulai Dibuka, Ini syaratnya

    BATAM, POSMETRO.CO : Pendaftaran Fuel Card 5.0 sebagai kartu...

    Rudi Tekan PT Adhi Karya Terkait Pengerjaan Masjid Agung Harus Selesai Tepat Waktu

    BATAM, POSMETRO.CO : Pemerintah Kota (Pemko) Batam terus mendorong...

    Halal Bihalal Keluarga Besar Legiun Veteran RI Kota Batam

    BATAM, POSMETRO.CO : Berlangsung di Hotel Golden View Bengkong,...

    Bolehkah Menikung di Area Blindspot? Ini Penjelasannya!

    BATAM, POSMETRO: Saat berkendara, kita sering dihadapkan dengan situasi...

    Warga dan Pihak Sekolah Yayasan Yos Sudarso Ambil Kesepakatan Lewat Mediasi

    BATAM, POSMETRO.CO :  Cek cok sempat terjadi. Warga Kampung...
    spot_img

    Share

    Toko Emas Banda Baru Mas Mega Mall. (Posmetro.co/abg)

    BATAM, POSMETRO.CO: Dampak dari menurunnya produksi emas Indonesia tahun ini yang mengalami penyusutan hingga Mei 2020 baru 9,98 ton, jauh di bawah pencapaian 2019 sebesar 109,02 ton, membuat harga jual emas di sejumlah daerah termasuk Kota Batam meningkat tajam hingga menembus Rp 900 ribu per gram.

    “Ini adalah harga beli tertinggi selama ini. Dibanding bulan Januari dan sebelum pandemi harga emas di kisaran Rp 669 ribu,” ujar Manager Banda Baru Mas Mega Mall, Abdul Khalit, Selasa (21/7).

    Dari papan info digital yang ada di Toko Emas Banda Baru Mega Mall menunjukkan daftar harga emas 24 karat lebih dari 45 gram dibandrol harga jual Rp 902 ribu dan harga beli Rp 854 ribu.

    Emas 24 karat dari 18 gram hingga 40 gram harga jual Rp 911 ribu dan harga beli Rp 854. Emas 24 karat 4 gram harga jual Rp 928 harga beli Rp 854 ribu. Emas 916 harga jual Rp 911 harga beli Rp 755 ribu.

    Emas 916 fashion (eclusive) harga jual Rp 963 dan harga beli Rp 755 ribu. Emas 750 harga jual Rp 791 ribu harga beli 610 ribu. Emas 700 harga jual Rp 722 dan harga beli Rp 567 ribu. Emas bahan harga jual Rp 860 dan harga beli Rp 854 ribu.

    Dikatakan Abdul, sejak pandemi Covid-19 ini, pihaknya lebih banyak menerima penjualan emas dari masyarakat dibanding membeli. Bahkan masyarakat banyak juga menebus dari pegadaian untuk dijual ke toko emas.

    “Untuk pandemi ini lebih banyak yang menjual, ada yang simpanan ada juga sengaja menebus dulu dari pegadaian lalu dijualnya,” kata Abdul.

    Masih kata Abdul, rata-rata masyarakat lebih memilih menjual sebagian emasnya dan sisanya ditukar dengan emas lebih kecil gramnya.

    “Kebanyakan tukar tambah sih, barangnya dijual, uangnya diambil separoh sisanya dibelikan emas lagi. Kalau yang dijual semua ada tapi jarang,” jelasnya.(abg)