Atasi Krisis Air, Batam Terapkan Modifikasi Cuaca di Area Dam Duriangkang

    spot_img

    Baca juga

    Sekdaprov Adi Pimpin Upacara Hari Peringatan Otonomi Daerah ke-28 Tahun 2024

      KEPRI, POSMETRO: Sekretaris Daerah Provinsi Kepulauan Riau, Adi Prihantara,...

    Gubernur Kepri Lantik PPIH Embarkasi Batam, Tekankan Pelayanan Prima Jamaah Haji

    KEPRI, POSMETRO: Gubernur Kepulauan Riau, H. Ansar Ahmad, melantik...

    Bersama Wujudkan Keluarga Kepri yang Sehat dan Sejahtera

    KEPRI, POSMETRO: Gubernur Kepulauan Riau, Ansar Ahmad, menghadiri Puncak...

    Festival Indera Sakti, Jadikan Suasana Malam di Penyengat Semakin Gemerlap

    KEPRI, POSMETRO: Gemerlapnya Pulau Penyengat di malam hari semakin...
    spot_img

    Share

    Petugas saat membuat hujan buatan di Kota Batam. (Posmetro.co/ist)

    BATAM, POSMETRO.CO: Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca-Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BBTMC-BPPT) melakukan briefing atau pengarah setiap hari bersama Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisikan (BMKG) untuk membuat hujan buatan selama satu bulan di Kota Batam.

    Gunanya untuk mengisi air baku di waduk Dam Duriangkang, Batam. Bahkan ini pertama kalinya TMC diterapkan di Batam.

    Koordinator Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC), Budi Harsoyo, mengatakan, pihaknya melakukan pengarahan setiap hari mulai pukul 10.00 hingga 11.00 WIB untuk mengatasi krisis air baku di Batam.

    “Kita sampaikan paparan untuk menggambarkan bagaimana peluang cuaca setiap harinya,” kata Koordinator Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC), Budi Harsoyo pada POSMETRO.CO, Selasa (30/6).

    Pihaknya juga mereview dan menganalisa penerbangan hari sebelumnya, dilanjutkan dengan melihat bagaimana progres hasil hujan dan elevasi muka air waduk.

    “Bagaimana arah dan kecepatan anginnya, kelembaban udaranya, dan sejumlah indeks parameter-parameter cuaca lainnya. Dari situ, kami akan mendapatkan gambaran untuk menentukan bagaimana strategi hari ini,” jelasnya.

    Kru pilot dan penerbang lanjutnya, juga ikut dalam diskusi untuk menentukan strategi penyemaian. Selanjutnya kami akan terus memantau radar cuaca,” kata Budi.

    Lanjutnya, jika terlihat sudah ada pertumbuhan awan di daerah target atau terlihat ada sel awan yg bergerak mendekat ke daerah target, pihaknya segera kontak ATC (Airnav) untuk mengajukan slot time rencana penerbangan.(adv)