Segera! Pelabuhan Batuampar Punya Fasilitas Depo Kontainer

    spot_img

    Baca juga

    Sekdaprov Adi Pimpin Upacara Hari Peringatan Otonomi Daerah ke-28 Tahun 2024

      KEPRI, POSMETRO: Sekretaris Daerah Provinsi Kepulauan Riau, Adi Prihantara,...

    Gubernur Kepri Lantik PPIH Embarkasi Batam, Tekankan Pelayanan Prima Jamaah Haji

    KEPRI, POSMETRO: Gubernur Kepulauan Riau, H. Ansar Ahmad, melantik...

    Bersama Wujudkan Keluarga Kepri yang Sehat dan Sejahtera

    KEPRI, POSMETRO: Gubernur Kepulauan Riau, Ansar Ahmad, menghadiri Puncak...

    Festival Indera Sakti, Jadikan Suasana Malam di Penyengat Semakin Gemerlap

    KEPRI, POSMETRO: Gemerlapnya Pulau Penyengat di malam hari semakin...
    spot_img

    Share

    Aktifitas di Pelabuhan Batuampar.(Posmetro.co/ist)

    BATAM, POSMETRO.CO: Tingginya biaya logistik dari Batam-Singapura salah satunya dipicu oleh biaya double handling yang mengharuskan kontainer kosong harus dikirim terlebih dahulu dari Singapura dan dibawa kembali ke Batam untuk diisi muatannya.

    Solusinya, Badan Usaha Pelabuhan BP Batam bangun fasilitas Depo Kontainer.

    “Tentu ada manfaatnya yaitu biaya logistik dari Batam ke Singapura akan berkurang signifikan,” ujar Direktur Badan Usaha Pelabuhan BP Batam Nelson Idris kepada POSMETRO.CO, Selasa (30/6).

    Di lahan seluas sekitar 10 hektar yang berlokasi di Jalan Duyung Kecamatan Batuampar ini akan dibangun fasilitas depo kontainer yang terdiri dari penumpukan, perbaikan (repair), pengisian (stuffing) dan pengeluaran muatan (stripping) container. Fasilitas pelayanan depo kontainer ini nantinya akan berlokasi 750 meter dari Pelabuhan Batuampar.

    “Di Batam belum terdapat tempat penumpukan dan perbaikan kontainer yang berstandar Internasional, dan kita tangkap potensi itu,” kata Nelson.

    Ditambahkannya, perusahaan pelayaran dunia menuntut kontainernya tetap terjaga kondisinya, itu sebabnya penting bagi suatu kota untuk memiliki depo kontainer berstandar Internasional.

    “Kontainer tidak boleh bocor, berlekuk, atau penyok. Kerusakan kontainer dapat mengakibatkan muatan didalamnya menjadi rusak dan mendatangkan kerugian bagi pelaku usaha maupun pemilik kontainer,” lanjutnya.

    Diakui Nelson, memang saat ini penanganan kontainer di Batam belum sesuai dengan standar Internasional. Hal inilah yang membuat pemilik kontainer di Singapura tidak mau menitipkan kontainer kosongnya di Batam.

    “Jika Depo Kontainer nya sudah dibangun, penanganan kontainer menjadi lebih baik dan layak sehingga diharapkan negara lain tertarik untuk menumpuk kontainernya di Batam,” katanya mengakhiri sambil menyebut, ini juga akan mengurangi biaya logistik secara signifikan karena tidak diperlukan biaya double handling.(adv)