Kisah Pasien Perdana Covid-19 di Batam yang Sembuh…

    spot_img

    Baca juga

    Pendaftaran Fuel Card 5.0 Sudah Mulai Dibuka, Ini syaratnya

    BATAM, POSMETRO.CO : Pendaftaran Fuel Card 5.0 sebagai kartu...

    Rudi Tekan PT Adhi Karya Terkait Pengerjaan Masjid Agung Harus Selesai Tepat Waktu

    BATAM, POSMETRO.CO : Pemerintah Kota (Pemko) Batam terus mendorong...

    Halal Bihalal Keluarga Besar Legiun Veteran RI Kota Batam

    BATAM, POSMETRO.CO : Berlangsung di Hotel Golden View Bengkong,...

    Bolehkah Menikung di Area Blindspot? Ini Penjelasannya!

    BATAM, POSMETRO: Saat berkendara, kita sering dihadapkan dengan situasi...

    Warga dan Pihak Sekolah Yayasan Yos Sudarso Ambil Kesepakatan Lewat Mediasi

    BATAM, POSMETRO.CO :  Cek cok sempat terjadi. Warga Kampung...
    spot_img

    Share

    Yusilfa Yeni yang dinyatakan sembuh dari covid-19 saat di RSBP Batam, sebelum dibawa pulang, Sabtu (18/4). (Posmetro.co/cnk)

    BATAM, POSMETRO.CO: Kabar baik, seorang pasien positif corona dinyatakan sembuh. Dia adalah pasien nomor 08 yang merupakan klaster di Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan KB (P3AP2KB) Kota Batam. Kesembuhan ini pasien perdana ini disambut haru.

    “Alhamdulillah. Ini kasus pertama, pasien covid-19 yang positif lalu sembuh di Kota Batam,” ucap Tafsil, dokter spesialis paru yang menangani pasien covid-19 di RSBP Batam, Sekupang, kepada POSMETRO.CO, Sabtu (18/4).

    Pasien yang dimaksud adalah Yusilfa Yeni (57). ASN di lingkungan Pemko Batam ini merupakan pasien 08, mulai dirawat sejak 9 April 2020 lalu. Sementara, rekannya masih menunggu hasil swab.

    Dimata Tafsil dan tim medis yang merawat, pasien 08 ini kooperatif. Tetap memperhatikan apa yang dianjurkan oleh tim medis.

    “Kalau makan, habis. Pasien dipantau setiap hari. Alhamdulillah 80 persen grafiknya mengalami peningkatan. Di samping ada satu dua pasien yang grafiknya menurun,” kata Tafsil.

    Lanjutnya, selama dirawat, pasien covid-19 biasanya mengeluhkan pertama kali dibagian pernafasan. Lalu batuk dan demam. Tapi setelah beberapa hari dirawat, keluhan itu sudah hilang.

    “Tapi ada keluhan lain juga seperti muntah dan buang air besarnya encer. Tapi kebanyakan (covid-19) menyerang saluran pernafasan,” jelasnya.

    Terkait ruang isolasi menjadi momok menakutkan di masyarakat, Tafsil menyebut, itu tidaklah benar. Pasien yang dirawat, dianjurkan untuk berkomunikasi dengan keluarga, agar tetap semangat berobat. Bahkan, pihak rumah sakit menyediakan wifi gratis untuk pasien.

    Berkembang informasi pasien yang di Wuhan, Cina yang sembuh lalu terjangkit positif covid 19, lanjut Tafsil, itu sebenarnya menyangkut imunitas.

    “Kalau awalnya pasien dinyatakan positif dan setelah pengobatan dinyatakan negatif artinya imun pasien sudah membentuk. Antibodinya sudah ada. Walaupun nanti setelah sembuh dan dinyatakan positif lagi, untuk penanganannya tidak akan seberat yang pertama karena sudah ada antibodi dalam tubuh pasien,” tutupnya.

    Sementara itu, Yusilfa Yeni, wanita berdarah Minang ini 2 minggu lebih diisolasi. Ia pun akhirnya dibolehkan pulang. Wanita paruhbaya ini dijemput mobil Isuzu hitam bernomor polisi BP 1356 IY.

    Sebelum pulang, Yusilfa dapat bunga dari perawat. Perawat yang menjaganya selama diisolasi.

    “Rafli (menyebut nama salah satu perawat). Dia yang paling lucu. Caranya berkomunikasi enak didengar,” kenang Yusilfa.

    “Kalau bersama pasien lain, kami saling menguatkan. Ngobrol seperti biasa. Begitu juga sama petugas,” tambahnya. Kini, Yusilfa sudah kembali berkumpul dengan keluarganya.

    Direktur RSBP Batam dr Sigit Riyarto, mengimbau, kepada pasien yang sudah dipulangkan (negatif) untuk dapat mengisolasi diri di rumah selama 14 hari. Tujuannya untuk lebih meyakinkan dan menjaga kesehatan yang bersangkutan sesuai prosedur.

    Sigit mengajak, masyarakat jangan melakukan pengucilan, penolakan kepada mereka yang sembuh dan nantinya yang akan sembuh.

    Saat ini, pihaknya sudah memperluas fasilitas yang tadinya biasa sekarang jadi layak.

    “Begitu juga saat ini ada 9 orang tenaga medis tapi bukan pegawai di RSBP Batam ikut turun merawat pasien. Ini adalah tim work yang luar biasa,” katanya.(cnk)