Zulkifli, Nelayan yang Hilang sebagai Tekong

    spot_img

    Baca juga

    Pendaftaran Fuel Card 5.0 Sudah Mulai Dibuka, Ini syaratnya

    BATAM, POSMETRO.CO : Pendaftaran Fuel Card 5.0 sebagai kartu...

    Rudi Tekan PT Adhi Karya Terkait Pengerjaan Masjid Agung Harus Selesai Tepat Waktu

    BATAM, POSMETRO.CO : Pemerintah Kota (Pemko) Batam terus mendorong...

    Halal Bihalal Keluarga Besar Legiun Veteran RI Kota Batam

    BATAM, POSMETRO.CO : Berlangsung di Hotel Golden View Bengkong,...

    Bolehkah Menikung di Area Blindspot? Ini Penjelasannya!

    BATAM, POSMETRO: Saat berkendara, kita sering dihadapkan dengan situasi...
    spot_img

    Share

    Petugas dan masyarakat saat mencari keberadaan Zulkifli, nelayan yang hilang. (Posmetro.co/mrs)

    LINGGA, POSMETRO.CO: Memasuki hari ketiga, proses pencarian penjaring udang kara atau lobster di Laut Pulau Lalang, Desa Berhala, Kecamatan Singkep Selatan terus dilakukan banyak pihak.

    Abu, seorang warga Desa Resang, Kecamatan Singkep Selatan juga ikut melakukan pencarian nelayan bernama Zulkifli (29) belum ditemukan, sedangkan Abdul Rahman (19) masih trauma atas kejadian itu.

    Diceritakan Abu, Zulkifli dan Abdul Rahman merupakan rekan sebagai nelayan. Memang saat itu naas menimpa mereka, Abdul Rahman Selamat, dan Zulkifli dinyatakan hilang.

    “Waktu kejadian, gelombang memang kuat. Mereka masih berlayar, mereka melawan gelombang, hingga air laut menenggelamkan pompong mereka,” kata Abu, Rabu (30/10).

    Sebelum kejadian, Abdul sempat meminta Zulkifli yang jadi tekong untuk memperlambat mesin pompongnya, supaya dapat bermain dengan gelombang atau alun yang diperkirakan dari arah Timur disertai hujan.

    Mungkin panik, sambung Abu, Zulkifli tidak dapat mengendalikan pompong yang dikemudikannya. Tiga alun gelombang besar dari arah haluan menghantam mereka, pompong penuh air dan tenggelam.

    “Setelah kejadian itu angin dan gelombang terhenti. Kalau arus memang kuat, sebab ketika itu memang arus surut,” sambung Abu yang juga paham tentang laut Pulau Lalang.

    Setelah pompong itu tenggelam, Abdul mendapatkan papan pompong yang masih mengapung dan memberikannya kepada Zulkifli, sebab Zulkifli tidak kuat berenang. Sedangkan Abdul dapat menuju pelampung jaring nelayan yang ada di laut itu.

    “Setelah Abdul dapat meraih pelampung jaring nelayan, Abdul menoleh ke belakang, ternyata Zulkifli sudah tidak terlihat lagi. Sebab dia memberi papan supaya Zulkifli dapat bertahan sedangkan dia mencari benda untuk menyelamatkan diri, sebab dia kuat berenang,” ujar Abu.

    Abdul selamat karena bisa bertahan atau berpegangan dengan pelampung jaring nelayan hingga beberapa jam. Untung sore itu ada pompong nelayan yang lewat, sehingga Abdul diselamatkan pompong nelayan tersebut.(mrs)