Lingga Ingin Ulangi Prestasi TTG Nasional

    spot_img

    Baca juga

    Pendaftaran Fuel Card 5.0 Sudah Mulai Dibuka, Ini syaratnya

    BATAM, POSMETRO.CO : Pendaftaran Fuel Card 5.0 sebagai kartu...

    Rudi Tekan PT Adhi Karya Terkait Pengerjaan Masjid Agung Harus Selesai Tepat Waktu

    BATAM, POSMETRO.CO : Pemerintah Kota (Pemko) Batam terus mendorong...

    Halal Bihalal Keluarga Besar Legiun Veteran RI Kota Batam

    BATAM, POSMETRO.CO : Berlangsung di Hotel Golden View Bengkong,...

    Bolehkah Menikung di Area Blindspot? Ini Penjelasannya!

    BATAM, POSMETRO: Saat berkendara, kita sering dihadapkan dengan situasi...

    Warga dan Pihak Sekolah Yayasan Yos Sudarso Ambil Kesepakatan Lewat Mediasi

    BATAM, POSMETRO.CO :  Cek cok sempat terjadi. Warga Kampung...
    spot_img

    Share

    Kepala Desa Duara Azhar menunjukkan batako lipstik hasil TTG Desa Duara Kecamatan Lingga Utara. (posmetro.co/mrs)

    LINGGA, POSMETRO.CO: Kabupaten Lingga mampu bersaing di tingkat nasional, melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Kabupaten Lingga akan membentuk Pos Pelayanan Teknologi (Posyantek) Tempat Guna.

    Sebelumnya, nama Kabupaten Lingga sempat bersinar dengan melahirkan Teknologi Tepat Guna (TTG) tingkat kabupaten, provinsi hingga nasional. Keberhasilan tersebut membuat pemerintah melalui DPMD akan serius membentuk Posyantek.

    Kepala DPMD Kabupaten Lingga Dodi Suhendra melalui Kasi TTG Syamsua Deansyah mengatakan, TTG adalah teknologi yang digunakan sesuai( tepat guna). Ada yang menyebutnya teknologi tepat guna sebagai teknologi yang telah dikembangkan secara tradisional, sederhana dan proses pengenalannya banyak ditentukan oleh keadaan lingkungan.

    “Teknologi tepat guna mempunyai kriteria, apabila teknologi itu sebanyak mungkin mempergunakan sumber-sumber yang tersedia banyak di suatu tempat. Teknologi itu sesuai dengan keadaan ekonomi dan sosial masyarakat setempat, serta teknologi itu membantu memecahkan masalah yang sebenarnya dalam masyarakat,” ungkap Syamsua Deansyah, Selasa (1/10).

    Kata pria yang semangat-semangatnya memajukan TTG di Kabupaten Lingga dengan mengolah potensi yang ada di setiap desa masing-masing sehingga menghasilkan suatu barang atau benda yang memiliki nilai ekonomis.

    “TTG itu, amati, tiru dan modifikasi (ATM). Jadi kita membutuhkan orang-orang yang berinovasi serta menajemen yang bagus sehingga apa yang kita bentuk nantinya menghasilkan inovasi-inovasi baru,” jelas dia.

    Dia mengaku, tahun 2018 lalu, TTG dari Desa Duara Kecamatan Lingga Utara, dengan membawa Sabun Cair se-Lingga, dan mampu bertengger posisi tiga di tingkat nasional. Dengan adanya sabun cair tersebut membuat nama Lingga dan provinsi bersinar di bidang TTG.

    Tahun 2019 ini, sambung pria yang hampir dua tahun duduk di Kasi TTG ini lagi, dari Desa Duara Kecamatan Lingga Utara berinovasi dengan TTG Batako Lipstik dengan memanfaatkan limbah elektronik, dan di nilai oleh Kementerian Desa dan DPMD Kepri.

    “Alhamdulillah TTG Batako Lipstik masuk 10 besar tingkat nasional. Dengan keberhasilan itu, ada motivasi buat kita, maka saya sudah koordinasi dengan Pemkab Lingga untuk membentuk Posyantek, dan mendapat respon,” tutur Syamsua Deansyah yang telah mengangkat nama Lingga dan Kepri di tingkat nasional.

    Hasil dari koordinasi dengan Pemkab Lingga, tahun 2020 DPMD akan membentuk Posyantek. Dari hasil pertimbangan pembentukan itu buat di dua kecamatan.

    “Sementara sudah kita konsep, Posyantek akan kita bentuk di Kecamatan Lingga Utara dan Kecamatan Singkep. Masing-masing kecamatan (kecamatan lain) boleh bergabung di situ nantinya,” imbuh dia.

    Masih mengenai TTG, Kepala Desa Duara Azhar mengaku, dua TTG yang ada di desanya, sabun cair se-Lingga dengan memanfaatkan limbah sagu, sehingga sabun tersebut sempat menduduki peringkat III nasional di Bengkulu Tahun 2019.

    “Sabun cair dari limbah sagu itu membawa nama Kabupaten Lingga mewakili Provinsi Kepri di Bengkulu, sehingga mampu menduduki peringkat 3 nasional,” kata Azhar, Selasa (1/9).

    Kalau Batako Lipstik kata Azhar, dengan memanfaatkan limbah elektronik, seperti printer, televisi, radio serta barang elektronik sejenis lainnya, dan mampu menduduki peringkat 8 nasional tahun ini.

    “Kalau Batako Lipstik itu tim dari Kementrian Desa, DPMD Provinsi Kepri melihat langsung proses pembuatan bata dari limbah elektronik, dan alhamdulillah menduduki peringkat 8,” imbuhnya.

    Dia mengaku, pembuat Batoko Lipstik lahi membuat alat penghancur limbah elektronik, yang akan di persiapkan pada lomba TTG tingkat Kabupaten Lingga pada tahun 2020 nanti. Dan dia menyambut baik jika terbentuknya Posyantek di Kecamatan Lingga Utara oleh DPMD Kabupaten Lingga nantinya.(mrs)