Adu Rayu yang Memahat Kecewa

    spot_img

    Baca juga

    Sekdaprov Adi Pimpin Upacara Hari Peringatan Otonomi Daerah ke-28 Tahun 2024

      KEPRI, POSMETRO: Sekretaris Daerah Provinsi Kepulauan Riau, Adi Prihantara,...

    Gubernur Kepri Lantik PPIH Embarkasi Batam, Tekankan Pelayanan Prima Jamaah Haji

    KEPRI, POSMETRO: Gubernur Kepulauan Riau, H. Ansar Ahmad, melantik...

    Bersama Wujudkan Keluarga Kepri yang Sehat dan Sejahtera

    KEPRI, POSMETRO: Gubernur Kepulauan Riau, Ansar Ahmad, menghadiri Puncak...

    Festival Indera Sakti, Jadikan Suasana Malam di Penyengat Semakin Gemerlap

    KEPRI, POSMETRO: Gemerlapnya Pulau Penyengat di malam hari semakin...
    spot_img

    Share

    Ade Adran Sahlan

    Seharusnya tulisan ini sudah tayang pekan lalu. Judul sudah ada. Tapi mengetik alinea pertama macet. Seterusnya menyerah.

    Ada yang mengingatkan, “Tak menarik wafatnya Habibie?”. Iya, menarik untuk dibahas. Tetap tak bisa.

    Entah pengaruh asap atau apa, saya blank. Dan blank-nya justru unik. Biasanya saya tuntaskan beberapa alinea, baru kasih judul. Ini judul dapat, eh isinya kosong.

    Jangan-jangan ini karena memaksa diri untuk judul Adu Rayu. Paksaan karena terkesan lagu Adu Rayu yang dinyanyikan Tulus, Grend Fredly dan Yovie Widianto. Syairnya oke. Musiknya asyik. Video klipnya keren kayak film saja.

    Lagu yang telah lama viral ternyata, sehingga dianggap lelet oleh tiga anak gadis saya ketika ayahnya telat tahu. Sepekan ini, saban waktu putar lagu itu via Youtube. Bahkan versi parodinya pun dilihat.

    Ini biang macetnya ide saya. Idenya memaksa kali untuk itu tapi temanya apa tak tahu. Eitss, baru nemu karena penggalan lirik lagu Adu Rayu ini:” …memahat kecewa.”

    Tepat, Rabu 23 September 2020 atau satu tahun lebih tiga hari tulisan ini tayang, kita akan menuntaskan pilihan kita pada rayuan calon walikota/bupati dan gubernur. Tepat hari itu Pilkada serentak 2020.

    Hasil dari pilihan kita itu sering seperti memahat kecewa. Perlahan-lahan pahatan itu dirasakan dengan kasus terdekat pemilihan sebelumnya. Semua yang dulu tak naik, dinaikkan. Yang katanya bisa lebih mudah sekolah malah repot dizonakan. Yang katanya tak ada kebakaran hutan, kini makin parah asap pun termakan.

    Semoga kita makin pintar untuk jangan mengulang perpecahan. Minimal tak keluar dari grup WA keluarga karena beda pilihan. Kita yang rakyat jangan pecah. Toh yang kita pilih tetap memahat kecewa ketika mereka bagi-bagi kekuasaan dan mungkin proyek di belakang layar.

    Maukah lagi kau mengulang ragu
    Dan sendu yang lama
    Dia yang dulu pernah bersamamu
    Memahat kecewa…***