Bupati dan Wabup Karimun Pimpin Pertemuan Terkait Penolakan Ajaran Syiah

    spot_img

    Baca juga

    Sekdaprov Adi Pimpin Upacara Hari Peringatan Otonomi Daerah ke-28 Tahun 2024

      KEPRI, POSMETRO: Sekretaris Daerah Provinsi Kepulauan Riau, Adi Prihantara,...

    Gubernur Kepri Lantik PPIH Embarkasi Batam, Tekankan Pelayanan Prima Jamaah Haji

    KEPRI, POSMETRO: Gubernur Kepulauan Riau, H. Ansar Ahmad, melantik...

    Bersama Wujudkan Keluarga Kepri yang Sehat dan Sejahtera

    KEPRI, POSMETRO: Gubernur Kepulauan Riau, Ansar Ahmad, menghadiri Puncak...

    Festival Indera Sakti, Jadikan Suasana Malam di Penyengat Semakin Gemerlap

    KEPRI, POSMETRO: Gemerlapnya Pulau Penyengat di malam hari semakin...
    spot_img

    Share

    Suasana rapat ormas dan OKP Islam terkait penolakan ajaran Syiah di Karimun yang digelar di Kantor Bupati Karimun (Selasa 17/9) pagi. (posmetro.co/ria)

    KARIMUN, POSMETRO.CO: Aksi penolakan dan pembubaran ajaran syiah yang berada di bawah naungan Yayasan Nainawa Kabupaten Karimun, oleh masyarakat Islam Kabupaten Karimun terus berlanjut.

    Pemerintah setempat memfasiltasi pertemuan terkait masalah tersebut pada Selasa (17/9) sekitar pukul 09.00 WIB, di ruang Rapat Cempaka Putih, Lantai III, Pemkab Karimun. Sayangnya, pertemuan yang digelar pemerintah dan dihadiri sejumlah Ormas Islam dan perwakilan Yayasan Nainawa di Karimun digelar secara tertutup.

    “Maaf bang, pertemuannya tertutup,” ujar staf di Pemkab Karimun.

    Pertemuan yang dihadiri Bupati Karimun, H Aunur Rafiq, Wakil Bupati, Wakil Bupati Karimun, H Anwar Hasyim, perwakilan Kementerian Agama Karimun, sejumlah perwakilan Polres Karimun dan unsur Kominda Karimun saat ini sedang berlangsung.

    Pertemuan ini merupakan pertemuan lanjutan dari aksi masyarakat yang menggelar aksi pada Sabtu (14/9), yang secara tegas meminta ajaran syiah dibubarkan dari Kabupaten Karimun. Massa pagi itu juga membentangkan spanduk bertuliskan menolak kedatangan syiah dari luar negeri maupun dalam negeri ke Kabupaten Karimun.

    Aksi tersebut digelar seiring akan digelarnya peringatan Hari Asyura versi ajaran syiah yang digelar di markas Yayasan Nainawa di Wonosari, Kecamatan Meral Kabupaten Karimun pada tanggal 22 September.

    Massa juga saat itu meminta agar acara yang dinilai merupakan ajaran syiah itu untuk dihentikan. Sementara hingga saat ini pertemuan yang dijembatani pemerintah daerah ini masih berlangsung.(ria)