Durai, posmetro.co – Kematian Muhammad sempat menimbulakan kecurigaan. Hal ini terlihat dari posisi korban yang tergantung dengan posisi duduk kali berlipat ke belakang.
Namun korban akhirnya dinyatakan murni tewas gantung diri. Hal ini disimpulkan polisi dari keterangan saksi.
Menurut keterangan para rekan kerja korban, pada Selasa (26/2/2019) sekitar pukul 17.00 wib korban sempat meminta maaf kepada semua teman-temannya sesama pekerja.
“Korban meminta maaf ke semua teman kerjanya. Selain itu korban juga menyampaikan kalau dia mau mati di Durai dengan cara gantung DIRI. Kemudian teman-teman korban berusaha menanyakan maksud perkataan korban, bahkan sempat mengajak curhat masalah apa yang sedang dihadapi korban namun korban hanya diam,” ujar Heri.
Takut korban melakukan yang dikatakanya, Kemudian salah seorang saksi Abu Zahar menghubungi istri korban via handphone yang berada di Tanjung Batu.
Lalu menceritakan apa yang disampaikan korban kepadanya serta menanyakan ada permasalahan apa dengan suaminya.
“Namun rekan korban tak juga mendapatkan keterangan dari istri korban, menurut saksi di telpon istrinya hanya diam dan tidak mengatakan apa-apa. Namun istrinya minta tolong untuk menjaga suaminya,” terang Heri lagi.
Tak mengira pria yang baru bekeja selama 1 minggu di Durai tersebut akan melakukan apa yang dikatakannya. Rekan-rekan korban pun tampak seperti biasa.
Namun takdir mengatakan lain, korban akhir membuktikan kata-katanya untuk mengakhiri hidupnya dengan menggantung diri.
Sementara Jajaran Polsek Moro dalam olah TKP menyatakan tidak ada ditemukan tanda-tanda kekerasan. Pada celana dalam korban dijumpai bekas air seni (air kencing).
“Korban diduga kuat murni bunuh diri,” papar Heri lagi.(ria)