IPAL Solusi Ketersediaan Air di Masa Depan

    spot_img

    Baca juga

    Pendaftaran Fuel Card 5.0 Sudah Mulai Dibuka, Ini syaratnya

    BATAM, POSMETRO.CO : Pendaftaran Fuel Card 5.0 sebagai kartu...

    Rudi Tekan PT Adhi Karya Terkait Pengerjaan Masjid Agung Harus Selesai Tepat Waktu

    BATAM, POSMETRO.CO : Pemerintah Kota (Pemko) Batam terus mendorong...

    Halal Bihalal Keluarga Besar Legiun Veteran RI Kota Batam

    BATAM, POSMETRO.CO : Berlangsung di Hotel Golden View Bengkong,...

    Bolehkah Menikung di Area Blindspot? Ini Penjelasannya!

    BATAM, POSMETRO: Saat berkendara, kita sering dihadapkan dengan situasi...

    Warga dan Pihak Sekolah Yayasan Yos Sudarso Ambil Kesepakatan Lewat Mediasi

    BATAM, POSMETRO.CO :  Cek cok sempat terjadi. Warga Kampung...
    spot_img

    Share

    BATAM, POSMETRO.CO : Pesatnya pertumbuhan penduduk, membuat Batam tidak mampu lagi mengolah limbahnya sendiri. Sebab, jumlah limbah domestik dari aktivitas mandi, cuci, kakus bertambah setiap hari.

    Untuk itu pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah sangatlah penting. Kini progres proyek Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) atau Waste Water Treatment Plant (WWTP), yang dikerjakan BP Batam mencapai 86,6 persen.

    “Direncanakan Desember 2020, akan selesai,” ujar Manajer Pengelolaan Lingkungan BP Batam Iyus Rusmana, Kamis (3/9).

    Di sisi lain, manfaat pembangunan IPAL ini juga sebagai bentuk pengamanan waduk dari limbah domestik, penataan sanitasi pemukiman penduduk dan penyehatan lingkungan permukiman, dan peningkatan derajat kesehatan masyarakat Batam.

    “Dengan ini masyarakat dapat menjadi lebih produktif dengan sistem pengelolaan air limbah permukiman ini. Tentunya yang ramah lingkungan, serta peningkatan estetika lingkungan,” harapnya.

    Lanjut Iyus, nantinya akan dipasang pipa sejauh 9 kilometer dari pusat IPAL di Bengkong Sadai ke waduk Duriangkang. Selain mendapatkan sumber air baku baru, dengan adanya IPAL akan menghasilkan pupuk kompos yang dapat menghijaukan Kota Batam. Bahkan jumlahnya bisa 18 m3/hari.

    “Ke depan air yang berada di saluran drainase terutama di samping IPAL akan diolah dan dialirkan kembali ke dam Duriangkang bersamaan dengan air hasil olahan limbah domestik,” timpalnya. Dari olahan IPAL ada air baku sekitar 230 liter/detik. Sehingga dapat mengatasi krisis air baku di Kota Batam. (cnk/adv)