BATAM, POSMETRO.CO : Pesatnya pertumbuhan penduduk, membuat Batam tidak mampu lagi mengolah limbahnya sendiri. Sebab, jumlah limbah domestik dari aktivitas mandi, cuci, kakus bertambah setiap hari.
Untuk itu pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah sangatlah penting. Kini progres proyek Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) atau Waste Water Treatment Plant (WWTP), yang dikerjakan BP Batam mencapai 86,6 persen.
“Direncanakan Desember 2020, akan selesai,” ujar Manajer Pengelolaan Lingkungan BP Batam Iyus Rusmana, Kamis (3/9).
Di sisi lain, manfaat pembangunan IPAL ini juga sebagai bentuk pengamanan waduk dari limbah domestik, penataan sanitasi pemukiman penduduk dan penyehatan lingkungan permukiman, dan peningkatan derajat kesehatan masyarakat Batam.
“Dengan ini masyarakat dapat menjadi lebih produktif dengan sistem pengelolaan air limbah permukiman ini. Tentunya yang ramah lingkungan, serta peningkatan estetika lingkungan,” harapnya.
Lanjut Iyus, nantinya akan dipasang pipa sejauh 9 kilometer dari pusat IPAL di Bengkong Sadai ke waduk Duriangkang. Selain mendapatkan sumber air baku baru, dengan adanya IPAL akan menghasilkan pupuk kompos yang dapat menghijaukan Kota Batam. Bahkan jumlahnya bisa 18 m3/hari.
“Ke depan air yang berada di saluran drainase terutama di samping IPAL akan diolah dan dialirkan kembali ke dam Duriangkang bersamaan dengan air hasil olahan limbah domestik,” timpalnya. Dari olahan IPAL ada air baku sekitar 230 liter/detik. Sehingga dapat mengatasi krisis air baku di Kota Batam. (cnk/adv)