IDI Kepri: 12 Dokter Terpapar Covid-19, Dua Meninggal

    spot_img

    Baca juga

    Pendaftaran Fuel Card 5.0 Sudah Mulai Dibuka, Ini syaratnya

    BATAM, POSMETRO.CO : Pendaftaran Fuel Card 5.0 sebagai kartu...

    Rudi Tekan PT Adhi Karya Terkait Pengerjaan Masjid Agung Harus Selesai Tepat Waktu

    BATAM, POSMETRO.CO : Pemerintah Kota (Pemko) Batam terus mendorong...

    Halal Bihalal Keluarga Besar Legiun Veteran RI Kota Batam

    BATAM, POSMETRO.CO : Berlangsung di Hotel Golden View Bengkong,...

    Bolehkah Menikung di Area Blindspot? Ini Penjelasannya!

    BATAM, POSMETRO: Saat berkendara, kita sering dihadapkan dengan situasi...

    Warga dan Pihak Sekolah Yayasan Yos Sudarso Ambil Kesepakatan Lewat Mediasi

    BATAM, POSMETRO.CO :  Cek cok sempat terjadi. Warga Kampung...
    spot_img

    Share

    Papan bunga dukungan dari berbagai instansi ditaruh berjajar di depan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Embung Fatimah, Batuaji. Foto: jho

    BATAM, POSMETRO.CO: Papan bunga dari berbagai instansi ditaruh berjajar di depan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Embung Fatimah, Batuaji. Papan bunga itu untuk memberikan semangat dan dukungan kepada tenaga medis.

    Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Kepri, Dokter Rusdani ikut memberikan dukungan. Ia mengatakan, karangan bunga tersebut sebagai bentuk dukungan supaya petugas medis lebih semangat di tengah pandemi Covid-19.

    “Jangan sampai kesehatan petugas medis terganggu. Kita juga imbau agar dokter tetap bekerja sesuai SOP dan bekerja seaman mungkin,” ucapnya.

    Rusdani menyebut, rekapan data terakhir yang ia terima, ada 12 dokter yang terpapar Covid-19. Dokter yang terpapar tersebut bekerja di wilayah Batam dan Tanjung Pinang.

    “Sementara dua di antaranya meninggal dunia,” tegasnya.

    Menurut Rusdani, dokter yang terpapar Covid-19 ini bukan karena mereka ceroboh saat melakukan tugas, tapi dokter tersebut kecolongan saat melayani pasien yang urgent.

    “Contoh, ada orang kecelakaan, lalu dokter menolong, tapi pasiennya udah terkena covid duluan. Tak mungkin pasien kami suruh tes swab dulu baru dilayani,” terangnya.

    Rusdani melanjutkan, sebelumnya dokter tidak memiliki jam kerja dan selalu bertugas 24 jam. Namun untuk ke depannya, dokter harus menggunakan sistim shift dan bekerja 8 jam.

    “Tak bisa kerja berlebihan lagi, selama mereka selalu siap 24 jam, tapi kali ini kalau sudah istirahat tak bisa diganggu. Dokter perlu istrahat,” tutupnya.(jho)