Pura-pura Jual Memory Card, Dua Pelajar Rampas Handphone

    spot_img

    Baca juga

    Pendaftaran Fuel Card 5.0 Sudah Mulai Dibuka, Ini syaratnya

    BATAM, POSMETRO.CO : Pendaftaran Fuel Card 5.0 sebagai kartu...

    Rudi Tekan PT Adhi Karya Terkait Pengerjaan Masjid Agung Harus Selesai Tepat Waktu

    BATAM, POSMETRO.CO : Pemerintah Kota (Pemko) Batam terus mendorong...

    Halal Bihalal Keluarga Besar Legiun Veteran RI Kota Batam

    BATAM, POSMETRO.CO : Berlangsung di Hotel Golden View Bengkong,...

    Bolehkah Menikung di Area Blindspot? Ini Penjelasannya!

    BATAM, POSMETRO: Saat berkendara, kita sering dihadapkan dengan situasi...

    Warga dan Pihak Sekolah Yayasan Yos Sudarso Ambil Kesepakatan Lewat Mediasi

    BATAM, POSMETRO.CO :  Cek cok sempat terjadi. Warga Kampung...
    spot_img

    Share

    Ilustrasi penjahat beraksi.

    BATAM, POSMETRO.CO: Pelajar berinisial RI dan RA ini seharusnya belajar di rumah. Tapi dua bocah yang masih duduk di bangku kelas 3 SMP ini harus berurusan dengan Polsek Batuaji. Karena mengambil paksa ponsel milik korban.

    Informasi yang dihimpun POSMETRO.CO, Rabu (2/9) pukul 20.00 WIB, dua bocah ingusan itu duduk bersama di depan rumah RI. Sementara NP, orang tua RI tidak merasa curiga. Ia menduga anaknya sedang belajar di teras rumah.

    “Tak lama kemudian, RI dan RA sudah tak nampak. Saya tak tahu kemana mereka pergi,” ucap NP.

    Ternyata, RI dan RA sedang melakukan Cash On Delivery (COD) ke Aviari, Kecamatan Batuaji. Mereka menjual satu memori card hp android. RA pun meminta ponsel korban untuk mencoba memory card tadi.

    “Tiba-tiba, ponsel korban langsung dilarikan RI dan RA. Tapi korban tidak melakukan pengejaran, sebab saat kabur ponsel RA terjatuh dan diambil oleh korban,” sebut NP.

    Korban yang juga masih seusia pelaku itu pun merasa kesal. Kejadian ini diberitahukan kepada orang tuanya. Lantas, ponsel milik RA dicek semua nomor yang tersimpan didalamnya. Setelah dihubungi salah satu nomor tersebut ternyata tetangga RA. Maka diketahuilah tempat tinggal RA dan RI.

    “RI dan RA tinggal satu komplek di Marina. Hal ini langsung diketahui RW perumahan,” ujar NP saat berada di Polsek Batuaji, Kamis (3/9) siang.

    Malam itu juga, pukul 01.00 WIB, RI dan RA dijemput ke rumahnya oleh ketua RW. Sebab orang tua korban sudah mengancam akan melaporkan kejadian tersebut ke pihak berwajib.

    “Anak saya sudah salah, tak mungkin saya bela-bela lagi. RI dan RA pun diantar ke Polsek Batuaji bersama barang curiannya,” kata NP.

    Atas kejadian ini, NP merasa kecewa. Sebab sebelumnya RI tidak pernah berbuat jahat, hingga mencuri ponsel. Namun menurut NP, RI hanya dipengaruhi oleh temannya.

    “Tapi biarlah polisi yang menindak. Cuman saya merasa kecewa saja. Bahkan selama pandemi Covid-19 ini, saya sudah beli dua HP supaya RI bisa belajar di rumah dengan lancar,” keluhnya.

    NP menegaskan, ia selalu memperhatikan dan mengawasi anaknya. Bahkan sudah berulang kali menasehati anaknya agar, tidak berteman dengan orang tak jelas yang suka mengambil barang orang lain.

    “Tapi mau gimana lagi dibilang, anak saya sudah terpengaruhi. Silap dikit, ia sudah pergi keluyuran,” tutupnya.

    Saat dikonfirmasi, Kanit Reskrim Poslek Batuaji, Iptu Theo belum memberikan komentar terkait 2 abg yang sudah diamankan itu.(jho)