Pembeli Sepi, Biaya Pengiriman Pakaian Seken Singapura Naik

    spot_img

    Baca juga

    Pendaftaran Fuel Card 5.0 Sudah Mulai Dibuka, Ini syaratnya

    BATAM, POSMETRO.CO : Pendaftaran Fuel Card 5.0 sebagai kartu...

    Rudi Tekan PT Adhi Karya Terkait Pengerjaan Masjid Agung Harus Selesai Tepat Waktu

    BATAM, POSMETRO.CO : Pemerintah Kota (Pemko) Batam terus mendorong...

    Halal Bihalal Keluarga Besar Legiun Veteran RI Kota Batam

    BATAM, POSMETRO.CO : Berlangsung di Hotel Golden View Bengkong,...

    Bolehkah Menikung di Area Blindspot? Ini Penjelasannya!

    BATAM, POSMETRO: Saat berkendara, kita sering dihadapkan dengan situasi...

    Warga dan Pihak Sekolah Yayasan Yos Sudarso Ambil Kesepakatan Lewat Mediasi

    BATAM, POSMETRO.CO :  Cek cok sempat terjadi. Warga Kampung...
    spot_img

    Share

    Pedagang pakaian seken menggelar dagangannya di pasar kaget. (Posmetro.co/jho)

    BATAM, POSMETRO.CO: Masa pandemi Covid-19, pedagang pakaian sekan mengeluhkan biaya pengiriman baju seken yang naik. Dilemanya pembeli juga menurun.

    “Barang jualan kami dari Singapura. Kata tokenya tak ada angkutan dari Singapura. Meskipun ada, maka bayaran uang transpor sangat mahal,” kata Moses pedagang pasar seken di pasar kaget di daerah Kecamatan Sagulung, Senin (17/8).

    Menurut Moses, sebelumnya ongkos pengiriman barang per karungnya hanya 18 dolar atau Rp 180 ribu. Kini, baju seken per karung dikenakan ongkos Rp 30 dolar atau sekitar Rp 300 ribu per karung.

    “Kalau kita beli lebih dari 5 karung, maka kita akan terbebani pada modal,” ucapnya lagi.

    Karena biaya pengiriman yang naik, harga baju seken juga ikut naik. Sebelum pandemi, sekarung baju seken masih dijual Rp 630 ribu. Kini, harganya sudah Rp 900 ribu per karung.

    “Itu harga dari toke, barangnya juga belum tentu bagus. Jika ada kerjaan lain, mending saya stop jualan ini,” ucapnya.

    Katanya, saat pandemi Covid-19 ini pembeli baju seken juga menurun. Dengan kondisi tersebut, ia pun memutuskan tidak menambah dagangannya.

    “Pembeli baju seken pada takut. Meskipun kita sudah menjual murah, tapi tetap juga mereka (pembeli) takut,” tutupnya.

    Pantauan POSMETRO.CO di lapangan, aktifitas pasar kaget di kawasan Sagulung dan Batuaji memang sudah mulai aktif. Namun, warga masih takut membeli baju seken.

    “Di tengah covid-19 ini, orang pada takut beli baju seken bang. Gara-gara sedikit, kita terpapar corona pula,” ucap Yusnani, pengujung pasar kaget.

    Yusnani melanjutkan, kedatangannya ke pasar kaget hanya untuk membeli kebutuhan sehari-hari seperti sembako.

    “Biasanya saya paling hobby cari baju seken, tapi sekarang saya stop dulu sampai kondisinya benar-benar aman,” tutupnya.(jho)