Pasar Kaget hanya untuk Berjualan Sembako

    spot_img

    Baca juga

    Pendaftaran Fuel Card 5.0 Sudah Mulai Dibuka, Ini syaratnya

    BATAM, POSMETRO.CO : Pendaftaran Fuel Card 5.0 sebagai kartu...

    Rudi Tekan PT Adhi Karya Terkait Pengerjaan Masjid Agung Harus Selesai Tepat Waktu

    BATAM, POSMETRO.CO : Pemerintah Kota (Pemko) Batam terus mendorong...

    Halal Bihalal Keluarga Besar Legiun Veteran RI Kota Batam

    BATAM, POSMETRO.CO : Berlangsung di Hotel Golden View Bengkong,...

    Bolehkah Menikung di Area Blindspot? Ini Penjelasannya!

    BATAM, POSMETRO: Saat berkendara, kita sering dihadapkan dengan situasi...

    Warga dan Pihak Sekolah Yayasan Yos Sudarso Ambil Kesepakatan Lewat Mediasi

    BATAM, POSMETRO.CO :  Cek cok sempat terjadi. Warga Kampung...
    spot_img

    Share

    Pasar kaget di Simpang Barelang, Kelurahan Tembesi, Kecamatan Sagulung kembali beroperasi, tapi khusus jualan sembako. (Posmetro.co/mrs)

    BATAM, POSMETRO.CO: Setelah tutup beberapa minggu, akhirnya pasar kaget di Simpang Barelang, Kelurahan Tembesi, Kecamatan Sagulung kembali beroperasi. Namun pedagang di sana hanya bisa menjual sembako dan di wajibkan menggunakan masker.

    “Iya, pembeli dan penjual harus sama sama menggunakan masker, hal ini untuk mencegah penularan virus corona,” ucap Suardi, Babinsa Tembesi.

    Menurut Suardi, sebelum pasar kaget ini kembali di operasikan, semua pedagang sudah terlebih dahulu menyepakati aturan yang ada seperti menggunakan masker dan selalu menjaga jarak kepada pembeli.

    “Jika kesepatakan ini dilanggar, maka terpaksa kita melakukan penutupan pasar kaget, dan ini merupakan instruksi dari Camat Sagulung, Reza Khadafi,” ungkapnya saat ditemui di pasar kaget.

    Selain itu, Suardi menegaskan bahwa, pedagang di pasar kaget hanya boleh menjual kebutuhan sembako. Di luar itu tidak diperbolehkan seperti menjual baju seken ataupun sepatu seken.

    “Ini sudah kesepatan bersama, untuk sementara penjual barang seken tidak bisa berjualan,” tutupnya.

    Seperti diketahui, operasi pasar kaget ini sudah lama dinantikan oleh warga. Bahkan selama pasar itu tutup, warga sangat kewalahan untuk berbelanja, sebab harga sembako di warung eceran jauh lebih mahal, ketimbang di pasar kaget.

    “Jika mau belanja ke pasar swalayan maka harus dibantu oleh suami, sedangkan suami selalu kerja setiap pagi,” ucap Frisda, ibu rumah tangga yang belanja di pasar kaget.

    Bagi Frisda, kebijakan yang diambil oleh Kecamatan Sagulung untuk mengoperasikan pasar kaget sudah sangat baik. Saat ini tinggal kesadaran pedagang dan pembeli untuk selalu mematuhi aturan seperti pakai masker dan jaga jarak.

    “Kalau pakai masker dan jaga jarak, itu sudah pasti kami lakukan, sebab kita waswas juga terhadap virus corona,” tutupnya.(jho)