Di Batam, Jokowi Minta Kepala Daerah Tak Jalan Sendiri-sendiri

    spot_img

    Baca juga

    Pendaftaran Fuel Card 5.0 Sudah Mulai Dibuka, Ini syaratnya

    BATAM, POSMETRO.CO : Pendaftaran Fuel Card 5.0 sebagai kartu...

    Rudi Tekan PT Adhi Karya Terkait Pengerjaan Masjid Agung Harus Selesai Tepat Waktu

    BATAM, POSMETRO.CO : Pemerintah Kota (Pemko) Batam terus mendorong...

    Halal Bihalal Keluarga Besar Legiun Veteran RI Kota Batam

    BATAM, POSMETRO.CO : Berlangsung di Hotel Golden View Bengkong,...

    Bolehkah Menikung di Area Blindspot? Ini Penjelasannya!

    BATAM, POSMETRO: Saat berkendara, kita sering dihadapkan dengan situasi...

    Warga dan Pihak Sekolah Yayasan Yos Sudarso Ambil Kesepakatan Lewat Mediasi

    BATAM, POSMETRO.CO :  Cek cok sempat terjadi. Warga Kampung...
    spot_img

    Share

    Presiden Joko Widodo. (Posmetro.co/cnk)

    BATAM, POSMETRO.CO: Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Kepala Daerah tidak melakukan kebijakan di luar koordinasi dari PP yang sudah dibuat. Tujuannya, untuk menyeragamkan langkah – langkah Kepala Daerah supaya tidak ada yang berjalan sendiri-sendiri.

    “Kita bekerja berdasarkan aturan UU yang ada. Bekerja berdasarkan amanat konstitusi. Pegangannya itu aja. Kalau ada UU Kekarantinaan, UU Kesehatan itu yang dipakai,” tegas Jokowi, saat kunjungan ke RS Galang, Batam, Rabu (1/4).

    Jokowi mengingatkan Kepala Daerahnya, untuk tidak membuat acara sendiri-sendiri. Sehingga tidak berada di garis satu visi yang sama. Yang paling penting bagaimana kerja sama antara pemerintah pusat sampai paling bawah.

    “Dari Presiden sampai Kepala Desa, ini sangat penting, yang mungkin di desanya ada yang diisolasi mandiri, walaupun hanya satu orang, Kepala Desanya harus mampu menyiapkan jaringan pengamanan sosial, perlindungan sosial, bantuan sosial,” harapnya.

    Tapi, Jokowi menegaskan, hingga kini di daerah belum ada yang berbeda. Jokowi berharap tidak ada yang berbeda. “Meskipun ada pembatasan sosial atau lintas, itu wajar karena ingin mengontrol daerahnya tapi tidak dalam bentuk keputusan yang besar misal karantina wilayah dalam cangkupan yang gede atau lockdown,” katanya.

    Jokowi meminta untuk adanya persamaan persepsi tentang lock down ini. “Lock down itu orang nggak boleh keluar rumah. Transportasi semua berhenti. Kegiatan-kegiatan kantor dihentikan semuanya. Tapi kita tidak mengambil langkah ini, aktivitas ekonomi tetap ada tapi semua masyarakat harus menjaga jarak atau sosial distancing, physical distancing,” jelasnya.

    Jokowi meminta agar “mengunci” tangan sehingga penularan betul-betul bisa dicegah. Karena dari pengalaman 202 negara yang telah membuat false-false kita pelajari ada plus minus sehingga kita sesuaikan dengan kondisi di negara kita,” tutupnya.(cnk)