Ribuan Warga Batam Berstatus ODP, IDI Kepri Minta Identitasnya Dibuka

    spot_img

    Baca juga

    Pendaftaran Fuel Card 5.0 Sudah Mulai Dibuka, Ini syaratnya

    BATAM, POSMETRO.CO : Pendaftaran Fuel Card 5.0 sebagai kartu...

    Rudi Tekan PT Adhi Karya Terkait Pengerjaan Masjid Agung Harus Selesai Tepat Waktu

    BATAM, POSMETRO.CO : Pemerintah Kota (Pemko) Batam terus mendorong...

    Halal Bihalal Keluarga Besar Legiun Veteran RI Kota Batam

    BATAM, POSMETRO.CO : Berlangsung di Hotel Golden View Bengkong,...

    Bolehkah Menikung di Area Blindspot? Ini Penjelasannya!

    BATAM, POSMETRO: Saat berkendara, kita sering dihadapkan dengan situasi...

    Warga dan Pihak Sekolah Yayasan Yos Sudarso Ambil Kesepakatan Lewat Mediasi

    BATAM, POSMETRO.CO :  Cek cok sempat terjadi. Warga Kampung...
    spot_img

    Share

    Ketua Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Batam Amsakar Achmad. (Posmetro.co/cnk)

    BATAM, POSMETRO.CO: Sudah 12 kecamatan di Batam yang disisir. Memastikan seberapa jauh wabah virus corona ini menyebar.

    “Dari hasil penyisiran diketahui ada 1.571 orang yang masuk dalam kategori Orang Dalam Pantauan (ODP),” Ketua Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Batam Amsakar Achmad, Senin (23/3).

    ODP yang dimaksud Amsakar ini adalah orang yang memiliki gejala batuk dan pilek tapi tidak gejala pneumonia (radang paru). Bisa juga orang yang pulang dari daerah terjangkit dan membawa gejala.

    Ribuan orang yang dinyatakan terkait dengan kasus Covid-19, beberapa di antaranya berhubungan langsung dengan pasien positif terjangkit virus corona.

    “Ada satu orang yang masuk dalam kategori pasien dalam pengawasan (PDP),” kata Amsakar.

    Namun, pihaknya meyakini yang bersangkutan belum terkait dengan persoalan covid-19, tapi terus dipantau. “Sudah berobat dan dipulangkan ke rumahnya,” katanya lagi.

    Amsakar merincikan, dari total 1.571 ODP tersebut, sebanyak 834 itu akan menjalani karantina mandiri (self monitoring). Sementara 737 masuk masuk kategori perlu dicek lebih lanjut dengan cara dikarantina di fasilitas yang disiapkan pemerintah.

    “Kami harap memonitor dirinya sendiri,” pintanya. Sebab, ratusan orang ini ada yang gejala demam, terus ada yang batuk saja tapi suhu badan normal. Selain itu, orang-orang yang menjalani karantina menggunakan fasilitas yang disiapkan pemerintah, pihak kecamatan telah mengantongi identitas mereka untuk memudahkan proses evakuasi ke fasilitas karantina nantinya.

    “Khusus 737 ini, untuk warga yang didata di bagian timur dibawa ke Asrama Haji, wilayah barat ke rusun BP Batam di Tanjunguncang,” terangnya.

    Ia mengimbau agar masyarakat Batam dapat memahami upaya yang dilakukan pemerintah untuk dapat menyisir risiko yang terpapar Covid-19. Agar ketika petugas bekerja di lapangan tidak membuat masyarakat resah.

    “Saya minta rekan camat komunikasikan dengan baik dengan masyarakat supaya tidak panik,” kata dia.

    Ternyata upaya tersebut membuahkan hasil, jemaat gereja yang melakukan kontak dengan pendeta yang merupakan pasien positif Covid-19 meninggal dunia, telah melaporkan sendiri. Dari total 1.571 ODP itu sudah termasuk jamaat yang diduga melakukan kontak dengan korban meninggal atau kasus 01 Covid 19 di Batam.

    “Tim bergerak, kalau RT RW semua sasar, saya pikir Sabtu targetkan sudah selesai,” harap Amsakar.

    Sementara itu, 45 orang jemaat gereja sudah melakukan proses karantina. Dari jumlah tersebut, 20 orang di antaranya sudah mendiami rusun BP Batam Tanjunguncang untuk karantina. Sedangkan sisanya 25 orang menjalani karantina mandiri. Sementara Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kepri meminta pemerintah menghentikan orang masuk ke Batam serta transparan membuka identitas pasien ODP.(cnk)