Dicurigai Kena Virus Corona, 15 Warga Batam Dikarantina

    spot_img

    Baca juga

    Pendaftaran Fuel Card 5.0 Sudah Mulai Dibuka, Ini syaratnya

    BATAM, POSMETRO.CO : Pendaftaran Fuel Card 5.0 sebagai kartu...

    Rudi Tekan PT Adhi Karya Terkait Pengerjaan Masjid Agung Harus Selesai Tepat Waktu

    BATAM, POSMETRO.CO : Pemerintah Kota (Pemko) Batam terus mendorong...

    Halal Bihalal Keluarga Besar Legiun Veteran RI Kota Batam

    BATAM, POSMETRO.CO : Berlangsung di Hotel Golden View Bengkong,...

    Bolehkah Menikung di Area Blindspot? Ini Penjelasannya!

    BATAM, POSMETRO: Saat berkendara, kita sering dihadapkan dengan situasi...

    Warga dan Pihak Sekolah Yayasan Yos Sudarso Ambil Kesepakatan Lewat Mediasi

    BATAM, POSMETRO.CO :  Cek cok sempat terjadi. Warga Kampung...
    spot_img

    Share

    Para stakeholder memberikan penjelasan terkait warga Batam yang dicurigai terjangkit virus corona di Kantor KKP Kelas I Batam, Senin (2/3). (Posmetro.co/cnk)

    BATAM, POSMETRO.CO: Seluruh Otoritas Kesehatan di Batam berkumpul di Kantor KKP Kelas I Batam, Senin (2/3). Ada hal yang perlu mereka sampaikan kepada masyarakat Batam terkait virus corona (covid 19) di Batam.

    Tapi otoritas membantah adanya kecolongan. Tapi mereka mengakui, kalau informasi adanya warga Batam yang dicurigai (sucpect) terpapar malah dari Singapura. Sebab, Singapura lebih cepat tanggap hingga 6 cluster hingga terdeteksi ada di Batam.

    Kepala Dinkes Kepri Tjep Tjep Yudiana menjelaskan, pada tanggal 1 Maret 2020 pihaknya mendapat notifikasi dari NFP ( National Focal Point ) lndonesia. Meneruskan notifikasi dari NFP Singapura tentang Closed Contact Kasus virus corona di Batam.

    “Closed contact yang dinotifikasi adalah Ny VP, Wanita, 37 tahun, Warga Negara Singapura memiliki rumah di Batam,” terang Tjep Tjep. Ny VP melakukan perjalanan ke Batam pada tanggal 20 Februari 2020 dan kembali ke Singapura tanggal 23 Februari 2020.

    Lanjut dia, pada tanggal 21 Februari 2020, suami dan 2 orang anaknya dan asisten menyusul ke Batam dan kembali ke Singapura tanggal 23 Februari 2020. Selama berada di Batam, yang bersangkutan kontak erat dengan sopir, pria berinisial P (33) dan Asisten rumah tangga, perempuan berinisial CSS (39). Keduanya WNI.

    Lanjut Tjep Tjep, pada tanggal 26 Februari, Ny VP dikarantina rumah di Singapura karena diduga terkait dengan kasus 93 Singapura.

    “Pada tanggal 1 Maret 2020, yang bersangkutan dinyatakan positif dan dirawat Isolasi di Singapura,” katanya.

    Terhadap notifikasi ini, pihakanya telah melakukan penelusuran pada 1 maret 2020. Dan kedua closed contact telah diwawancara.

    “Dilakukan pengambilan spesimen laboratorium dan dilakukan karantina rumah,” akunya.

    Tje Tjep memastikan sampai saat ini kedua closed contact tidak mengalami gejala demam, batuk, sakit tenggorokan dan sesak nafas.

    “Pengembangan penelusuran sedang dilakukan terhadap semua lokasi yang dikunjungi Ny VP selama di Batam,” katanya.

    Sampai sejauh ini informasi yang didapatkannya: Pertama berangkat ke dan dari Batam Singapura menggunakan ferry (Manifest Penumpang datang dan berangkat sudah terkonfirmasi dan sedang dalam penelusuran terhadap semua penumpang dan kru)

    Kedua, closed contact dengan sopir, 3 orang (istri dan 2 orang anak). Ketiga closed contact dengan asisten rumah tangga 10 orang (saudara dan keluarga) ditambah 1 lagi driver online yang mengantar pulang pembantu ke rumah Ny VP.

    “Jadi totalnya 11 orang dicurigai dan kini dikarantina di Asrama Haji Batam lantai 3,” terang Tje Tjep.

    Dan 4 lagi (sopir, istri dan dua anak) dikarantina di tempat yang dirahasiakan.

    Katanya, untuk masa inkubasi 14 hari dari closed contact. Terakhir masa karantina pada tanggal 8 Maret 2020. Langkah-Iangkah yang dilakukan pihaknya

    1 . Penguatan Surveilans dengan menelusuri seluruh closed contact baik primer maupun sekunder yang melibatkan Lintas Sektor terkait.

    2. Penguatan Jalur Informasi dari Puskesmas dan Faskes swasta terhadap pasien dengan gejala Covid 19.

    3. Penyiapan fasilitas observasi bagi Orang Dalam Pemantauan (ODP), termasuk tenaga pemantau, akomodasi, konsumsi dan fasilitas pendukung lain.

    4. Penguatan kesiapsiagaan RS Rujukan Covid 19, SDM, APD, Alat dan Bahan, serta sarana prasarana pendukung lainnya.

    “Kita imbau untuk warga Batam yang kemungkinan akan menjadi objek pemantauan, diharapkan kerjasamanya dalam memberikan informasi yang jelas,” imbaunya. Tidak perlu kuatir untuk melaporkan diri jika mengalami gejala demam, batuk, sakit tenggorokan dan/atau sesak nafas.

    “Silahkan untuk melapor ke puskesmas atau fasilitas kesehatan terdekat,” tambah Kadinkes Batam, Didi Kusmarjadi. Terkait, biaya karantina ditanggung oleh Pemko Batam, lewat Dinsos Batam.

    “Kalau yang 4 orang dikarantina di rumah, semua perlengkapan mandi, makan dan lainnya disuplay puskesmas setempat,” timpalnya.

    Kabid Dokkes Polda Kepri dr Moh Haris mengatakan, pengamanan untuk karantina di Asrama Haji dijaga ketat oleh anggota Brimob Polda Kepri.

    “Tak boleh kemana- mana, petugas yang jaga juga tidak boleh kemana-mana,” tambah Haris.

    Kepala Bidang Pengendalian Karantina dan Survilance Epidemiologi KKP Batam, Romer Simanungkalit, mengatakan, pihaknya kini tengah memantau kurang lebih 108 warga Batam.

    “Keluarga driver taksi onlinenya juga sudah kita tangani,” kata Romer. Sementara, ferry yang ditumpangi, lanjut Romer ada kabar yang cukup menguntungkan. “Yang satu kapal berangkat dan pulang dengan mereka ini, yang WNI hanya 26 orang,” katanya.(cnk)