Hasil Otopsi Mayat Sri Lestari, Polisi: Meninggal Lantaran Sakit

    spot_img

    Baca juga

    Pendaftaran Fuel Card 5.0 Sudah Mulai Dibuka, Ini syaratnya

    BATAM, POSMETRO.CO : Pendaftaran Fuel Card 5.0 sebagai kartu...

    Rudi Tekan PT Adhi Karya Terkait Pengerjaan Masjid Agung Harus Selesai Tepat Waktu

    BATAM, POSMETRO.CO : Pemerintah Kota (Pemko) Batam terus mendorong...

    Halal Bihalal Keluarga Besar Legiun Veteran RI Kota Batam

    BATAM, POSMETRO.CO : Berlangsung di Hotel Golden View Bengkong,...

    Bolehkah Menikung di Area Blindspot? Ini Penjelasannya!

    BATAM, POSMETRO: Saat berkendara, kita sering dihadapkan dengan situasi...

    Warga dan Pihak Sekolah Yayasan Yos Sudarso Ambil Kesepakatan Lewat Mediasi

    BATAM, POSMETRO.CO :  Cek cok sempat terjadi. Warga Kampung...
    spot_img

    Share

    Kasat Reskrim Polres Karimun, AKP Herie Pramono Sik. (Posmetro.co/ria)

    KARIMUN, POSMETRO.CO: Penyebab meninggalnya Sri Lestari (53) yang jasadnya ditemukan membusuk, lantaran sakit yang diidapnya. Hal ini dikuatkan oleh hasil otopsi yang dilakukan pihak kepolisian. Dimana hasilnya tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di sekujur jenazah yang ditemukan.

    Kasat Reskrim AKP Herie Pramono SIK pada Selasa (10/12) sore, menegaskan, korban meninggal karena sakit yang dideritanya di bagian kepala.

    Namun Herie tak menyebut kepastian penyakit apa yang diderita, sehingga akhirnye menyebabkan korban meninggal di semak-semak tanah kosong. Dan baru ditemukan jenazahnya setelah lebih dari 10 hari meninggal.

    “Untuk sakitnya masih kita terus dalami, dan akan kita lakuan pendalaman, apakah benar adanya sakit,” tegas Herie.

    Herie punya analisa lain, dimana selain hasil otopsi yang dilakukan pihaknya bersama dokter forensik RSUD M Sani, dan kepolisian yang menyatakan tidak adanya tanda-tanda kekerasan. Herie menerangkan, adanya saksi atas nama Alhadi yang sempat melihat korban di lokasi tanah kosong tersebut sedang berdiri sendiri.

    “Ada saksi atas nama Alhadi warga sekitar yang sempat melihat korban berdiri di semak-semak tersebut saat saksi akan mengantar anaknya ke sekolah,” cerita Herie.

    Selanjutnya, usai mengantar anaknya, saksi juga masih sempat melihat korban duduk di lokasi sambi menulis-nulis di buku yang dibawanya.

    “Kemudian saat saksi menjemput anaknya, korban tak lagi terlihat dan akhirnya diketahui dalam keadaan sudah meninggal,” tegas Herie.

    Saat itu, di lokasi juga tidak ada orang lain, selain korban seorang diri. Hal ini yang menguatkan korban meninggal akibat sakit yang dideritanya.

    “Namun kita masih terus dalami kasus ini. Kita sudah memeriksa 10 saksi termasuk anak dan temannya tersebut. Dan akan terus kita dalami alibi-alibi yang kita dapati,” tutup Herie.(ria)