3 Pelaut Semalaman Terapung di Laut, Menangis saat Didekati Kapal Pesiar

    spot_img

    Baca juga

    Pendaftaran Fuel Card 5.0 Sudah Mulai Dibuka, Ini syaratnya

    BATAM, POSMETRO.CO : Pendaftaran Fuel Card 5.0 sebagai kartu...

    Rudi Tekan PT Adhi Karya Terkait Pengerjaan Masjid Agung Harus Selesai Tepat Waktu

    BATAM, POSMETRO.CO : Pemerintah Kota (Pemko) Batam terus mendorong...

    Halal Bihalal Keluarga Besar Legiun Veteran RI Kota Batam

    BATAM, POSMETRO.CO : Berlangsung di Hotel Golden View Bengkong,...

    Bolehkah Menikung di Area Blindspot? Ini Penjelasannya!

    BATAM, POSMETRO: Saat berkendara, kita sering dihadapkan dengan situasi...

    Warga dan Pihak Sekolah Yayasan Yos Sudarso Ambil Kesepakatan Lewat Mediasi

    BATAM, POSMETRO.CO :  Cek cok sempat terjadi. Warga Kampung...
    spot_img

    Share

    Tiga awak KM Putra Pantai Solop yang sempat terapung di laut bersama petugas. (Posmetro.co/ria)

    KARIMUN, POSMETRO.CO: Satu kapal kayu tenggelam di perairan Pulau Pisang, Malaysia. Kapal bernama KM Putra Pantai Solop dengan jumlah kru tiga orang itu tenggelam setelah dihempas ombak pada Kamis (31/10) sekitar pukul 23.00 WIB.

    Informasi yang dihimpun POSMETRO.CO, Kapal Putra Pantai Solop tenggelam saat akan pulang ke Tembilahan. Kapal berangkat dari Batu Pahat, Malaysia pada Kamis sore sekitar pukul 17.00 waktu Malaysia dengan tiga kru kapal yakni Rusli selaku nakhoda kapal, Arbain selaku KKM dan Samsul selaku ABK kapal.

    Setelah berlayar selama 7 jam di laut. Angin berhembus kencang, ombak pun mengganas. Saat itulah, kejadian terjadi.

    “Ombaknya dah tak tahu lagi tingginya, udah di atas kami, satu kali dihantam ombak, kayu bagian bawa depan kapal langsung pecah,” ucap Rusli, Nakhoda kapal.

    Rusli menceritakan, saat itu ia dan dua kru lainnya langsung menuju haluan kapal, dan tak mampu berbuat banyak.

    “Tak sampai 30 menit kapal tenggelam dan tak terlihat lagi, kami bertiga berpegangan agar tak terpisah dengan mengenakan life jacket,” tambah Rusli.

    Rusli menyampaikan, saat itu, ia dan dua rekannya tak lagi mampu berbuat banyak selain berharap bantuan. Selama delapan jam mereka terapung di lautan internasional.

    Beruntung pada Jumat (1/9) sekitar pukul 06.00 WIB ada kapal pesiar melintas di dekat mereka. Saat itulah doa dan harapan Rusli dan dua temannya terkabul.

    “Tak lagi mampu berkata-kata, saat lihat ada kapal pesiar mendekat air mata kami menetes, Alhamdulillah bisa selamat,” cerita Rusli.

    Saat itu ketiganya pun langsung mendapat pertolongan dari kapal pesiar. Dan langsung dievakuasi ke atas kapal pesiar.

    “Kemudian kami diserahkan ke Polisi Marine Malaysia, di sana kami mendapatkan perawatan dan makan minum, dan kini Alhamdulillah sehat,” tambahnya lagi.(ria)