
BATAM, POSMETRO.CO : Mata pancing tiba-tiba disambar ikan. Hartanto yang tengah mengobrol dengan kawannya kaget, strike. Ia merespon cepat. Katrol pancing diputar. Namun belum sempat memutar katrol, ikan telah menarik kuat.
Dengan dua tangan Hartanto memegangi pancingannya. Ditarik kuat. Namun perlawanan ikan katarap juga lebih merepotkan. “Sekitar lima kilo berat ikannya, kata Hartanto, Selasa (19/3).
Joran pancing Hartanto membengkok. Butuh teknik untuk menaklukan ikan tersebut. Hartanto lebih memilih mengikuti pergerakan itu terlebih dahulu. Saat ikan menarik terlalu kuat, Hartanto menahan. Bahkan sesekali ia sengaja melepas atau memanjangkan benangnya.
“Ketika ada celah, langsung putar katrol,” Hartanto mengenang caranya menaklukan ikan tangkapannya pada Sabtu (16/3) kemarin.
Butuh sekitar lima menit bagi hartanto menaklukan ikan tersebut. Namun kapal pompong yang ditumpanginya terus bergerak digoyang ombak. “Ada tantangan tersendiri saat menarik pancing. Apalagi ikannya besar,” sebutnya.
StrikeĀ atau umpan disambar ikan, memang memang menjadi sensasi dan hal yang paling menantang bagi pemancing, apalagi ikan yang menyambar adalah ikan besar. Sensasi inilah menjadi “candu” bagi pemancing.
Sudah cukup lama Hartanto memiliki hobi memancing ini. Hampir setiap hari Sabtu malam ia dan kawan-kawannya berangkat ke laut untuk menangkap ikan. “Saya dan anak-anak juga suka ikan,” sebutnya.
Terkadang, Hartanto memancing bersama kawannya ke spot pancing Jembatan VI Barelang, Pulau Petong, Pulau Petong, Galang, Piayu Laut, Sei Beduk dan laut Tanjungpinang. Berangkat malam, pulang pagi. “Kami sewa pompong. Harga sewa tergantung lokasi mancing, kalau jauh sekitar Rp1,4 juta,” tuturnya.
Menurut Hartanto, memancing butuh kesabaran tinggi. Jika tidak, kepuasan dalam memancing tidak akan pernah didapat. “Ada kepuasan sendiri kalau mancing ini,” ujarnya. (ddt)