
BATAM, POSMETRO.CO : Tumbuhan air itu mengapung disepanjang bibir Dam Duriangkang. Terhampar bak permadani yang digelar. Daunnya bewarna hijau mengkilap. Seperti lantai yang baru dicat.
Akarnya terjulur ke dasar. Menjadi tempat bersembunyi dan mencari lumut oleh ikan-ikan yang lapar. Tanaman itu bernama eceng gondok. Atau nama latinnya, Eichhornia Crassipes.
Sudah berkali-kali dibersihkan. Namun tanaman liar itu terus tumbuh subur di sumber air Batam.
“Seingat saya, dam ini terakhir dibersihkan pada September 2015 lalu,” kenang Hendra, seorang warga Tanjung Piayu yang ditemui pewarta saat memancing di Dam tersebut.
Tanaman itu tumbuh subur. Sekeliling waduk buatan ini sudah penuh oleh eceng gondok. Anak-anak tumbuhan ini seperti merayap di permungkaan air.
“Dari bibir Dam sampai 20 meter ke tengah-tengah, itu sudah eceng gondok semua,” ujarnya.
Keberadaan eceng gondok ini sudah sangat mengganggu ketersediaan air bersih. Pasalnya, tanaman ini menghisap air.
Jika dibiarkan, sumber air baku untuk masyarakat akan menipis. Terlebih lagi, Dam Duriangkang merupakan sumber air bersih terbesar di Kota Batam.
Penyusutan air di Dam Duriangkang terlihat jelas. Batu-batu di bibir dam sudah kelihatan. Bahkan, air tak lagi mengalir.
Warga Sei Beduk khawatir. Jika eceng gondok dibiarkan, air di Dam Duriangkang akan kering. Waduk yang sebagai sumber air baku terbesar di Kota Batam akan tinggal kenangan.(ddt)