KARIMUN, POSMETRO.CO: Pelayaran KM Sabuk Nusantara 48 (Sanus 48) yang menyinggahi Karimun kedua kalinya belum berjalan optimal. Tol laut ini hingga kini masih harus berlabuh di tengah laut. Tepatnya di depan pelabuhan taman bunga, Kabupaten Karimun, Propinsi Kepri.
Selasa (24/1) kemarin Kapal Perintis yang dikelolah PT Pelabuhan Indonesia (Pelni) ini kembali menyinggahi Kabupaten Karimun. Selain tak dapat merapat ke dermaga, jumlah penumpang pun masih belum optimal. Bahkan hari ini Penumpang yang naik ke Kapal dari Pelabuhan Tanjungbalai Karimun hanya satu orang. Dengan tujuan Jago atau Dabo Singkep.
Kepala Cabang Pelni, Agus Herianta yang dikonfirmasi POSMETRO membenarkan terkait belum optimalnya masyarakat menggunakan kapal tol laut ini.
“Alhamdulillah hari ini ada satu penumpang, kemungkinan karena jadwal hari ini kita dapat info diwaktu yang siingkat, jadi belum optimal, kedepan dimungkinkan akan berjalan baik,” ujar Agus.
Disebutkan Agus, terkait kapal belum dapat merapat di dermaga Tanjungbalai Karimun yang secara teknis dimungkinkan. Agus mengaku masih melakukan kordinasi.
“Secara teknis bisa merapat ke dermaga Taman Bunga, namun kita masih kordinasi ke Pelindo dan KSOP untuk kepastiannya, jadi semoga terwujud,” paparnya.
KM Sabuk Nusantara 48 dari Karimun akan berangkat menuju Moro, selanjutnya akan melanjutkan perjalanan ke sejumlah pulau-pulau lainnya.
Kehadiran Kapal Tol Laut ini diharapkan mampu membantu aktifitas masyarakat di pulau-pulau sehingga dapat saling terhubung. Tentunya juga mampu membangkitkan ekonomi di masyarakat.
Sementara terkait, kondisi pelabuhan Taman Bunga, Humas PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) Karimun, Reza yang dikonfirmasi POSMETRO mengatakan kondisi pelabuhan saat ini masih mengalami kerusakan. Pihaknya pun memastikan pelabuhan belum dapat digunakan.
“Kondisi dermaga saat ini blom bisa digunakan pasca kecelakaan kemaren, saat ini kami masih menunggu assesment mengenai tingkat kerusakan dermaga. Untuk digunakan pelabuhan sandar KM Sabuk Nusantara 48, kemungkinan belum dapat digunakan karena beresiko besar kalau di gunakan tanpa mengetahui hasil assesment. Jadi kita menunggu hasil assesment,” ucap Reza.(ria)