POSMETRO.CO Metro Kepri Batam

Rudi Bantah Pakai Dana APBD Pergi Berangkat Umrah Bersama FKPD

Walikota Batam, Muhammad Rudi

BATAM, POSMETRO.CO: Wali Kota Batam Batam, Muhammad Rudi membantah terkait umrah bersama Forum Komunikasi Perangkat Daerah (FKPD) yang menggunakan APBD Kota Batam Tahun Anggaran 2022. Ketegasan ini ia sampaikan selepas pulang dari umrah, Senin (21/11) kemarin.

Jelasnya, pada APBD 2022, anggaran untuk umrah memang ada, tetapi bukan buat Wali Kota Batam dan FKPD. Melainkan untuk 80 tokoh agama muslim yang turut membantu pemerintah dalam pembangunan Kota Batam.

“Kami tegaskan, tak mungkin kami berangkat pakai APBD. Pakai uang negara tak boleh, maka kita bayar masing-masing,” tegas Rudi, Selasa (22/11)

Ia menjelaskan, keberangkatan bersama Rudi dan rombongan FKPD dikarenakan Covid-19, sehingga bekerja terus menerus. Lalu kemudian, Mekkah sudah membuka kembali pintu masuk, maka mereka memutuskan untuk umrah bersama.

“Jadi ini khusus yang beragama Islam saja. Saya bilang ke FKPD, ayo kita jalan-jalan (Umrah). Mumpung kondisi Covid-19 sudah mulai terkontrol. Mereka bersedia maka berangkatlah kami bareng,” terang Rudi.

Rudi juga membantah dana Umrah bersama FKPD menggunakan dana pribadinya. Dirinya mengaku tidak mampu membayari umrah seluruh FKPD yang berangkat umrah.

“Sekali lagi saya jelaskan mereka (FKPD) pakai dana masing-masing. Sebanyak itu yang berangkat saya uang dari mana. Silahkan tanya ke Travel Zulindo siapa yang bayar,” kata dia.

Waktu lalu, keberangkatan 80 tokoh agama umrah menggunakan dana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD). Namun, berselang satu hari keberangkatan, sejumlah FKPD di Kota Batam juga berangkat umrah bersama Wali Kota Batam beserta keluarganya.

“Kalau, Wali Kota (Rudi) ikut, tapi rombongan Forkopimda, bukan bareng dengan 80 tokoh agama. Mereka (Forkompimda) menggunakan dana masing-masing,” ungkap Kepala Bagian Kesra Setdako Batam, Mahlil, saat itu.

Ia juga enggan membeberkan rombongan Forkompimda yang turut ikut dalam umrah bersama ini. Sementara itu, 80 tokoh agama dan tokoh masyarakat yang berangkat menggunakan APBD. Terdiri dari imam, mubaligh, RT RW, IPM, kader posyandu dan majelis taklim.

“Diberangkatkan atas aspresiasi pemko Batam. Program ini udah lama tertunda dari 2018/2019. Tahun 2020-2021 tak berangkat. Ini yang keempat bagi tokoh masyarakat yang muslim,” katanya.

Ia melanjutkan namun apresiasi bagi tokoh agama dan tokoh masyarakat non muslim sejauh ini belum bisa dilakukan. Lantaran APBD masih terbatas. Ke depan pihaknya juga pasti memberikan apresiasi.

“Namun bagi non muslim belum ada. Ini bagi masyarakat kita yang muslim, lantaran anggaran masih terbatas,” terangnya. (hbb)