UCI Gelar Edukasi Pemilahan Sampah untuk Murid Sekolah Dasar

    spot_img

    Baca juga

    Warga dan Pihak Sekolah Yayasan Yos Sudarso Ambil Kesepakatan Lewat Mediasi

    BATAM, POSMETRO.CO :  Cek cok sempat terjadi. Warga Kampung...

    Minggu Ini, Pengundian Final Season 4 di Grand Batam Mall

    BATAM, POSMETRO.CO : Pengundian Shop & di Win Grand...

    Kepala BP Batam: Industri Berkembang, Ekonomi Tumbuh, Batam Sejahtera

    BATAM, POSMETRO: Kepala Badan Pengusahaan Batam (BP Batam), Muhammad...

    SD Yos Sudarso III Diserang, Guru dan Kepsek Dikeroyok

    BATAM, POSMETRO: Sekolah Dasar Swasta Yos Sudarso III di...

    Triwulan I 2024, Jumlah Penumpang Kapal Pelabuhan Batam Capai 2 Juta Orang

    BATAM, POSMETRO: Sepanjang Triwulan I 2024, Badan Usaha Pelabuhan...
    spot_img

    Share

    JAKARTA (PM) – PT Uni-Charm Indonesia Tbk (selanjutnya disebut UCI) bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Republik Indonesia mengadakan kegiatan edukasi pemilahan sampah pada Kamis (15/9/2022) lalu kepada 30 murid SDN Tanjung Barat 09 Jakarta Selatan, provinsi DKI Jakarta.

    Sebagai market leader nomor 1 di kategori popok bayi, pembalut wanita dan popok dewasa di Indonesia, UCI bertekad untuk fokus pada kontribusi terhadap “pemilahan sampah” yang menjadi poin penting demi mewujudkan pengurangan sampah.

    Seiring semakin bertumbuhnya perekonomian Indonesia, jumlah sampah tahunan yang dihasilkan pun semakin meningkat. TPST terbesar di Indonesia yang terletak di Provinsi Jawa Barat (Jabar), yaitu Bantargebang dalam seharinya menampung lebih dari 7.000 ton sampah, begitu juga dengan TPST Suwung di Pulau Bali dan Sarimukti di Bandung masing-masing menampung lebih dari 1.400 ton sampah per hari, yang mana semakin mendekati batas maksimal kapasitas penampungan, sehingga perlu dilakukan upaya dengan segera untuk mengurangi beban TPST.

    Salah satu penyebabnya adalah karena sampah yang dikumpulkan dari berbagai wilayah dibawa ke tempat penampungan tanpa melalui proses pemilahan. Hal ini juga sesuai dengan Peraturan Kementerian Lingkungan dan Kehutanan No.75 yang mendorong supaya limbah dari produsen berkurang 30 persen sampai di tahun 2029.

    Oleh karena itu, UCI sejak tahun 2019 telah melakukan setidaknya tiga upaya secara berkelanjutan, mulai dari kegiatan bersih-bersih sungai di Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur yang juga merupakan lokasi dari salah satu pabrik UCI, serta riset cara mengurangi sampah dengan tidak membuang sampah popok bekas pakai yaitu uji coba pemrosesan sampah organik menggunakan larva black soldier fly pada Juli 2021 dan lainnya.

    Selanjutnya, untuk dapat mewujudkan pengurangan sampah maupun upaya recycle, UCI menganggap penetrasi pemilahan sampah sebagai suatu hal penting yang menjadi landasan awal.

    Konten kegiatan edukasi pemilahan sampah kali ini diawali dengan penjelasan tentang SDGs (Sustainable Development Goals) untuk siswa SD, larangan membuang sampah sembarangan, pengetahuan dasar tentang kegiatan 3R, pengenalan sampah yang dapat dijadikan kompos. Selanjutnya, pentingnya memilah sampah berdasarkan jenisnya (organik dan anorganik) serta hasil yang ditimbulkan dengan mengurangi jumlah sampah. Pembelajaran dilakukan menggunakan video dan materi, dengan menjadikan salah satu karakter yang ada di UCI yaitu Pokojang sebagai ambassador.

    Kemudian, untuk memberikan pemahaman bahwa dengan memilah sampah, maka jumlah sampah akan berkurang, seluruh siswa yang mengikuti pembelajaran dibagikan buku tulis dengan gambar Pokojang yang terbuat dari kertas hasil daur ulang.

    Terakhir, untuk menanamkan masalah pengurangan sampah ke dalam masing-masing, para siswa menuliskan tekad janjinya untuk mengurangi sampah di
    banner yang sudah disediakan, lalu ditutup dengan agenda foto bersama. Melalui kegiatan ini, UCI bertekad untuk secara proaktif berkontribusi pada kampanye Sekolah Sehat dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Republik Indonesia.

    Kurniawan, ST. MBA, sebagai perwaklan dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi, dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada PT Uni-Charm Indonesia Tbk yang telah mengadakan kegiatan edukasi pemilahan sampah. Kegiatan ini sejalan dengan kampanye Sekolah Sehat yang kami canangkan pada Agustus 2022 lalu.

    “Dengan memilah sampah maka kebersihan lingkungan sekolah akan terjaga, dan ditambah dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, kami percaya akan dapat melahirkan siswa-siswa yang sehat dan berkarakter,” kata Kurniawan.

    Di saat yang sama Presiden Direktur UCI, Yuji Ishii mengatakan bahwa perusahaan menjadikan perwujudan SDGs sebagai tujuan (purpose), dimana kami secara proaktif menyelesaikan permasalahan sosial dan lingkungan melalui kegiatan perusahaan. Yuji percaya bahwa apabila sampah plastik diproses dengan cara dibakar dengan benar, maka tidak akan menimbulkan masalah bagi lingkungan. Untuk melakukan sosialisasi proses pembakaran sampah secara benar dengan memilah dan mengumpulkan sampah, kata Yuji, perusahaan menganggap edukasi kegiatan 3R sebagai suatu hal yang penting”.

    Yuji Ishii juga menjelaskan bahwa memberikan edukasi pemilahan sampah kepada para siswa SD yang akan menjadi pemimpin Indonesia di masa depan, akan memberikan pemahaman tentang pentingnya menjaga lingkungan, yang mana pada akhirnya akan terhubung pada terwujudnya pengurangan sampah.

    Ia menambahkan, untuk selanjutnya kegiatan ini juga akan dilakukan di sekolah-sekolah di area lain agar dapat memberikan kesadaran akan permasalahan sampah kepada para siswa, demi berkontribusi pada masalah pengurangan sampah.

    Dari 17 target SDGs (Sustainable Development Goals) yang dicanangkan, melalui kegiatan ini UCI berupaya untuk berkontribusi pada target No.4 Pendidikan yang berkualitas & No.12 yakni “Konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab”. “Dan juga dengan salah satu elemen slogan perusahaan Ethical Living for SDGs yaitu “Memberikan pengetahuan yang benar”, untuk ke depannya pun kami akan terus berusaha untuk memecahkan masalah konservasi lingkungan dan sosial, serta berkontribusi pada perwujudan SDGs,” kata Yuji. (hda)