Pemda Natuna Segera Terapkan Tanda Tangan Elektronik 

    spot_img

    Baca juga

    Warga dan Pihak Sekolah Yayasan Yos Sudarso Ambil Kesepakatan Lewat Mediasi

    BATAM, POSMETRO.CO :  Cek cok sempat terjadi. Warga Kampung...

    Minggu Ini, Pengundian Final Season 4 di Grand Batam Mall

    BATAM, POSMETRO.CO : Pengundian Shop & di Win Grand...

    Kepala BP Batam: Industri Berkembang, Ekonomi Tumbuh, Batam Sejahtera

    BATAM, POSMETRO: Kepala Badan Pengusahaan Batam (BP Batam), Muhammad...

    SD Yos Sudarso III Diserang, Guru dan Kepsek Dikeroyok

    BATAM, POSMETRO: Sekolah Dasar Swasta Yos Sudarso III di...

    Triwulan I 2024, Jumlah Penumpang Kapal Pelabuhan Batam Capai 2 Juta Orang

    BATAM, POSMETRO: Sepanjang Triwulan I 2024, Badan Usaha Pelabuhan...
    spot_img

    Share

    Boy Wijanarko

    NATUNA, POSMETRO.CO : Sekda Kabupaten Natuna, Boy Wijanarko mengungkapkan bahwa Pemerintah Kabupaten Natuna akan menerapkan tanda tangan elektronik untuk semua Kepala OPD dalam waktu dekat ini.

    Menurut Boy Wijanarko,Tanda Tangan Elektronik adalah tanda tangan yang terdiri atas Informasi Elektronik yang dilekatkan, terasosiasi atau terkait dengan Informasi elektronik lainnya yang digunakan sebagai alat verifikasi dan autentikasi, sehingga penggunaannya pun sah di mata hukum.

    “Maka dari itu tanda itu tanda tangan elektronik akan kita launching dalam waktu dekat,” ungkap Boy Wijanarko, Senin (18/4).

    Hal ini sebut Boy Wijanarko sejalan dengan UU No. 19 tahun 2016 Pasal 1 Angka 12 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.

    “Tujuan menerapkan tanda tangan elektronik untuk eselon 2 ini untuk mempercepat pekerjaan para kepala OPD, sehingga mereka dapat menandatangani setiap berkas kapan saja dan di mana saja mereka berada,” sebut Boy Wijanarko.

    Boy menjelaskan proses Integrasi Tanda Tangan Elektornik akan di mulai pada hari Rabu, tanggal 9 Juni 2021 hingga Sabtu, 12 Juni 2021.

    Yang mana kata Boy Wijanarko pada hari pertama mereka mendapatkan penjelasan terkait application programming interface (API) BSrE oleh tim dari BSrE BSSN yang dipimpin oleh Jonathan Gerhard Tarigan, S.S.T. Kasi Pengelolaan Sistem Sertifikasi Elektronik BSrE dan dilanjutkan dengan penginstalan sistem BSrE.

    “Setelah proses instalasi selesai, semua tim dari PT SMF akan melakukan testing hasil installasi tersebut,” kata Boy Wijanarko.

    Setelah proses testing hasil instalasi selesai, sambung Boy Wijanarko tim dari eOffice Integra melakukan persiapan development.

    “Proses ini dilakukan untuk mempersiapkan proses inti dari integrasi TTE dengan E-Office Persuratan agar dapat berjalan dengan lancar,”

    Pada hari kedua sambung Boy Wijanarko selanjutnya dilakukan proses development integrasi TTE dengan E-Office Persuratan.

    “Proses ini meliputi pemasangan API BSrE ke dalam sistem persuratan E-Office. Proses ini bisa dibilang inti dari acara integrasi Tangan Elektornik dengan E-Office Persuratan. Karena, pada proses tersebut dilakukan penyambungan antara aplikasi E-Office Persuratan dengan TTE BSrE agar dapat menggunakan layanan sertifikasi tanda tangan elektronik,” sambung Boy Wijanarko lagi.

    Setelah proses integrasi selesai tambah Boy Wijanarko, pada hari ketiga dilakukan uji kesesuaian. Tahap ini untuk memastikan apakah proses integrasi yang sudah dilakukan pada hari kedua sesuai dengan yang diharapkan.

    “Pada tahap uji kesesuaian ini dilakukan simulasi pembuatan surat yang di dalamnya terdapat tanda tangan elektronik untuk dilakukan pengecakan. Dan apakah tanda tangan elektronik yang tampil pada aplikasi persuratan E-Office sesuai dengan yang terdaftar pada Badan Sertifikasi Elektronik BSSN. Sehingga ke depannya dapat dipastikan bahwa tanda tangan tersebut valid dan dapat dipertanggungjawabkan,” tambah Boy Wijanarko.

    Setelah tahap uji kesesuaian selesai dilakukan ujar Boy Wijanarko tahapan terakhir yang harus dilakukan adalah implementasi hasil integrasi tanda tangan elektronik dengan e-office persuratan PT SMF ke dalam server production.

    “Proses ini tidak membutuhkan waktu lama, karena hanya proses sinkronisasi hasil integrasi pada server development ke dalam server production. Namun, tim dari PT SMF dan intgeraOffice juga perlu memastikan bahwa proses integrasi tersebut berjalan dengan baik dan berhasil sehingga tidak ada perbedaan antara server production dengan server development,” ujar Boy Wijanarko. (maz)