Batam Mulai Jajaki Kerjasama Dengan Simalungun

    spot_img

    Baca juga

    SD Yos Sudarso III Diserang, Guru dan Kepsek Dikeroyok

    BATAM, POSMETRO: Sekolah Dasar Swasta Yos Sudarso III di...

    Triwulan I 2024, Jumlah Penumpang Kapal Pelabuhan Batam Capai 2 Juta Orang

    BATAM, POSMETRO: Sepanjang Triwulan I 2024, Badan Usaha Pelabuhan...

    PWI Kepri Terima Kunjungan Balai Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi Kepri

    >>>Kampanyekan Program Merdeka Belajar TANJUNGPINANG, POSMETRO.CO : Persatuan Wartawan Indonesia...

    Peran Strategis Pabrik Baru, Batam Memperkuat Posisi sebagai Pusat Industri

    BATAM, POSMETRO.CO : Batam terus berkembang sebagai pusat pertumbuhan...

    Persiapan Muhammad Rudi Menuju Pilkada 2024  

    >>>Komunikasi dengan Partai Politik Kepri  BATAM, POSMETRO.CO : Setelah menyatakan...
    spot_img

    Share

    Kedatangan Bupati Simalungun Radiapoh Hasiholan Sinaga, disambut Wali Kota Batam Muhammad Rudi, Wakil Wali Kota Batam Amsakar Achmad, di Ruang Rapat Kecil Lantai 5 Kantor Walikota Batam, Senin (17/1). (Ist)

    >>Penuhi Kebutuhan Pangan di Kota Batam

    BATAM, POSMETRO.CO: Pemerintah Kota (Pemko) Batam mulai menindaklanjuti kerjasama dengan Kabupaten Simalungun untuk memenuhi kebutuhan komiditi.

    Kedatangan Bupati Simalungun Radiapoh Hasiholan Sinaga, beserta pelaku usaha cabai dan telur disambut Wali Kota Batam Muhammad Rudi, Wakil Wali Kota Batam Amsakar Achmad, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Batam Jefridin Hamid dan beberapa pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kota Batam di Ruang Rapat Kecil Lantai 5 Kantor Walikota Batam, Senin (17/1)

    Radiapoh mengatakan, bahwa Kabupaten Simalungun merupakan daerah dengan hasil pertanian yang cukup berlimpah. Bahkan, daerah ini merupakan daerah penghasil holtikultura seperti tomat, cabai, jahe, bawang, dan lainnya.

    “Masyarakat Simalungun 70 persen adalah petani dan hasil pertanian holtikultura. Jadi banyak yang bisa disuplai ke Batam,” kata Radiapoh.

    Harapannya, ke depan akan ada kerjasama yang terbangun antara Kota Batam dan Kabupaten Simalungun terkait pangan. Di samping perihal pangan, Radiapoh mengaku banyak belajar dari Batam yang kini pembangunannya sangat gencar.

    “Saya pribadi ucapkan terimakasih kepada Pemko Batam yang bentuk kepribadian saya. Hampir 20 tahun ada di Kepri, tanpa (pengalaman) kota Batam saya tak bisa jadi bupati di Kabupaten Simalungun,” ujarnya.

    Bupati Simalungun RHS ini menyebutkan, kerjasama ini nanti akan menyuplai beragam komiditi selain cabai dan telur yang saat ini dibutuhkan. Wacananya kerjasama ini akan berjalan mulai Februari mendatang.

    “Segera kita mulai kerjasama ini. Selain telur dan cabai, kami juga memasok komiditi lainnya. Februari nanti kami akam mulai mengirim,” ucap RHS.

    Sementara, Wali Kota Batam Muhammad Rudi menyampaikan, pembangunan Batam memang sangat gencar dilakukan. Seiring pembangunan tersebut mobilitas manusia dipercaya akan semakin banyak ke Batam. Imbasnya, kebutuhan akan pangan juga akan banyak.

    “Bandara dan pelabuhan kami bangun, sebetulnya ke depan butuh sembako banyak. Sekarang yang masuk ke Batam 6 jutaan, kalau nanti 15 jutaan akan banyak sekali,” katanya.

    Rudi mengatakan, semakin banyak orang yang membutuhkan akan mempengaruhi harga. Dalam konteks ini, Rudi mengatakan harga tidak boleh tinggi sehingga memberatkan masyarakat.

    “Pengusaha boleh saja untung, tapi tak boleh (harga bahan pangan) mencekik rakyat. Nah, ini kembali merujuk pada MoU,” ujarnya.

    Rudi mengarahkan agar pembicaraan perihal tujuan kunker ini dapat dibicarakan lebih lanjut tingkat teknis, sebelum dilanjutkan pada fase kerjasama. Ia kembali mengingatkan perihal pengembangan Batam, seperti sektor pariwisata yang notabene mendatangkan banyak wisatawan.

    “Batam prinsipnya bukan daerah untuk pertanian atau berkebun, tapi pangan ini sangat dibutuhkan,” ulasnya.

    Hal senada juga disampaikan, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Batam Gustian Riau. Ia berharap kerjasama ini bisa memenuhi kebutuhan pangan di Batam dan semua harga komiditas bisa kembali normal sejalan dengan pasokan yang masuk ke Batam.

    “Februari ini, sudah mulai masuk dari Simalungun. Ini merupakan langkah cepat yang dilakukan Pemko Batam untuk memenuhi kebutuhan pangan. Kalau harga tentunya bisa kita kendalikan,” pungkas Gustian. (hbb)