Cegah Paham Radikalisme Divisi Humas Polri Terjun ke Batam

    spot_img

    Baca juga

    Bolehkah Menikung di Area Blindspot? Ini Penjelasannya!

    BATAM, POSMETRO: Saat berkendara, kita sering dihadapkan dengan situasi...

    Warga dan Pihak Sekolah Yayasan Yos Sudarso Ambil Kesepakatan Lewat Mediasi

    BATAM, POSMETRO.CO :  Cek cok sempat terjadi. Warga Kampung...

    Minggu Ini, Pengundian Final Season 4 di Grand Batam Mall

    BATAM, POSMETRO.CO : Pengundian Shop & di Win Grand...

    Kepala BP Batam: Industri Berkembang, Ekonomi Tumbuh, Batam Sejahtera

    BATAM, POSMETRO: Kepala Badan Pengusahaan Batam (BP Batam), Muhammad...

    SD Yos Sudarso III Diserang, Guru dan Kepsek Dikeroyok

    BATAM, POSMETRO: Sekolah Dasar Swasta Yos Sudarso III di...
    spot_img

    Share

    Divisi Humas Polri gelar focus group discussion pencegahan dan penanggulangan paham radikalisme dan terorisme di Polresta Barelang.(foto : abg)

    BATAM, POSMETRO.CO :  Divisi Humas Polri menerjunkan tim Penerangan Umum Biro Penerangan Masyarakat ke Mapolresta Barelang, dalam rangka sosialisasi pencegahan dan penanggulangan paham radikalisme dan terorisme.

    Kepala Bagian (Kabag) Penum Ro Penmas Div Humas Polri Kombes. Pol Ahmad Ramadhan, mengatakan, radikalisme dan intoleransi adalah bibit-bibit munculnya dari jaringan terorisme. Sedangkan deradikalisme adalah memberikan pemahaman wawasan Kebangsaan kembali kepada yang orang-orang telah melakukan aksi teror yaitu para atau eks narapidana teroris.

    “Pertama saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh tamu yang telah hadir pada kegiatan ini. Kami dari Divisi Humas Mabes Polri mempunyai program Pencegahan Kontra radikal yang dilaksanakan di 24 Polda, yang ada di Indonesia. Kegiatan pagi ini yaitu Kontra Radikal yang merupakan upaya Polri bersama stakeholder untuk melakukan nilai-nilai dan pemahaman wawasan Kebangsaan kepada masyarakat untuk menangkal kegiatan radikal,” Ramadhan.

    Program yang diberi tema teroris adalah musuh kita bersama, menurut Ramadhan,  radikalisme saat ini sudah merambah kepada kelompok milenial, seperti kejadian teroris di makassar dilakukan sepasang suami istri yang berumur 20 tahun dan juga kejadian penyerangan bunuh diri di Mabes Polri.

    Kegiatan ini diyakini oleh mereka sebagai fisabilillah yg di anggap sebagai jihad oleh paham yang diyakini Pok Radikal.

    Sementara itu Kabid Humas Polda Kepri Kombes Pol Harry Goldenhardt S menambahkan,  kegiatan ini bertujuan untuk memerangi terorisme dan mencegah paham radikalisme yang masuk ke wilayah Indonesia, terutama di Kota Batam.

    Mengingat Kota Batam yang berbatasan langsung dengan negara tetangga, sangat berpotensi sebagai pintu masuk atau keluar dari jaringan-jaringan terorisme.

    “Polda Kepri dan jajaran Polresta Barelang melalui tim Intelijen bekerja sama dengan instansi terkait, selalu berupaya untuk melakukan deteksi dini terhadap kelompok-kelompok tertentu yang terindikasi berafliasi dengan jaringan terorisme,” kata Harry.

    Dijelaskannya, pentingnya peranan dan kerja sama dari tokoh-tokoh agama seluruh elemen masyarakat Kota Batam untuk memerangi terorisme.

    “Terorisme adalah musuh kita bersama, sehingga adanya perlu peran dari tokoh Kerukunan Umat Beragama, dan seluruh elemen masyarakat Kota Batam,” ujarnya.

    Dalam kesempatan tersebut, melalui kegiatan fokus diskusi ini pihaknya Polda Kepri dan jajaran mengimbau kepada tokoh agama dan tokoh masyarakat, untuk memberikan edukasi kepada masyarakat terutama kepada generasi muda, yang sangat rentan agar tidak terpapar oleh jaringan-jaringan terorisme.

    Kedatangan tim Divisi Humas Polri dalam rangka melihat secara langsung kegiatan kontra radikal, mengingat ada dua kelompok jaringan teroris di Indonesia. Pertama jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) dan Jemaah Islamyah.

    Kelompok atau jaringan teroris jamaah islamyah terafeliasi dengan kelompok teroris Alqaidah, sedangkan kelompok teroris jamaah JAD terafiliasi dengan ISIS.

    Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan ketahanan terhadap paham-paham radikal, yang merupakan bibit-bibit aksi terorisme di Indonesia. Pemahaman radikal tersebut bisa tumbuh dan berkembang.

    “Mari bersama-sama kita lawan radikalisme dan terorisme. Semoga Allah,  Tuhan Yang Maha Esa senantiasa selalu memberikan perlindungan kepada masyarakat bangsa dan negara,” tutup Harry.

    Kegiatan diikuti sebanyak 20 peserta yang terdiri dari perwakilan Kementerian Agama (Kemenag), Majelis Ulama Indonesia (MUI), Organisasi Kemasyarakatan (Ormas), Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PC NU), Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), Gerakan Pemuda (GP) Ansor, tokoh Agama Konguchu dan tokoh Muhammadiyah Kota Batam serta tamu undangan lainnya.

    Turut hadir Kepala Bagian (Kabag) Penum Ro Penmas Div Humas Polri Kombes Pol Ahmad Ramadhan beserta rombongan, Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Kepri Kombes Pol Harry Goldenhardt S Kepala  Detasemen Khusus (Densus) 88 Polda Kepri, dan Eks Narapidana Teroris Kitabah Gigih Rahmat Hari Abi Soko. (abg)