BATAM, POSMETRO.CO: Kebijakan tidak menggabungkan pasien positif Covid-19 tanpa gejala yang lama dengan baru mulai diberlakukan di Asrama Haji. Ketegasannya ini disampaikan Wakil Walikota Batam Amsakar Achmad, usai memimpin rapat koordinasi dan evaluasi pelaksanaan isolasi pasien Covid-19 di Asrama Haji Batam di tuang Rapat Hang Nadim Lt IV Kantor Walikota Batam, Batamcentre, Selasa (1/6).
“Yang baru masuk tidak diperbolehkan bergabung dengan pasien yang lama. Jadi tidak bisa dicampur. Meskipun kapasitas di Asrama Haji sampai 800 orang,” tegas Amsakar.
Dijelasan Amsakar, setiap kamar isolasi hanya diisi 6 orang, dari kapasitas kamar bisa ditempati 8 orang. Pengurangan ini sebagai antisipasi pengaturan jarak dan rasa kenyamanan pasien yang dirawat.
“Kapasitasnya, kita kurangi dari 8 orang, kit kurangi jadi 6 orang jadi ada space 2 lagi kosong. Ini demi kenyamanan pasien dalam masa pemulihan juga di sana (Asrama Haji),” kata Amsakar.
Meskipun, menurutnya kapasitas di Asrama Haji masih cukup. Namun, dalam perhitungannya, 600 orang menurutnya sudah maksimal. Jika, tidak memungkinkan untuk ditampung di Asrama Haji alternatif lainnya di Bapelkes atau di Tumenggung Abdul Jamal.
“Kalau dinyatakan hampir penuh, bisa Bapelkes dan Tumenggung Abdul Jamal. Tapi, saya rasa Asrama Haji cukup menampung OTG,” ungkapnya.
Sementara itu, untuk kesiapan tempat isolasi di Temenggung Abdul Jamal, Pemko Batam mendapatkan support dari Pemprov Kepri mendapatkan 1000 self bed dan akan disuport dengan toilet.
“Artinya kami hanya mempersiapkan tugas jaga,” kata pria berkacamata itu.
Amsakar menegaskan pihaknya berharap Temenggung Abdul Jamal tidak digunakan. Ia berharap dengan Gedung Asrama Haji dan Bapelkes akan mencukupi.
“Evaluasi kita 2 hari terakhir yang semalam ada 13 yang sembuh. Hari ini ada 16. Jadi kalau kita evaluasi, 2 hari terakhir angkanya semakin menggembirakan,” pungkasnya. (hbb)