Batam Kembali Dapat 1.600 Vial Vaksin Sinovac

    spot_img

    Baca juga

    Kepala BP Batam: Industri Berkembang, Ekonomi Tumbuh, Batam Sejahtera

    BATAM, POSMETRO: Kepala Badan Pengusahaan Batam (BP Batam), Muhammad...

    SD Yos Sudarso III Diserang, Guru dan Kepsek Dikeroyok

    BATAM, POSMETRO: Sekolah Dasar Swasta Yos Sudarso III di...

    Triwulan I 2024, Jumlah Penumpang Kapal Pelabuhan Batam Capai 2 Juta Orang

    BATAM, POSMETRO: Sepanjang Triwulan I 2024, Badan Usaha Pelabuhan...

    PWI Kepri Terima Kunjungan Balai Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi Kepri

    >>>Kampanyekan Program Merdeka Belajar TANJUNGPINANG, POSMETRO.CO : Persatuan Wartawan Indonesia...

    Peran Strategis Pabrik Baru, Batam Memperkuat Posisi sebagai Pusat Industri

    BATAM, POSMETRO.CO : Batam terus berkembang sebagai pusat pertumbuhan...
    spot_img

    Share

    Kadis Kesehatan Kota Batam, Didi Kusmarjadi. (Foto-dokpm)

    BATAM, POSMETRO.CO:Pemerintah Kota Batam kembali mendapat 1.600 vial atau 16 ribu dosis vaksin Sinovac. Hal ini dikatakan, Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam, Didi Kusmarjadi, Jumat (7/5).

    “Vaksin itu sekarang sudah dapat Sinovac sebanyak 1.600 vial atau 16 ribu dosis. Sekarang, vaksin tak di drop di Provinsi Kepri, tapi oleh Jakarta. Kebijakannya distribusikan dan disimpan di seluruh jaringan Kimia Farma,” ujar Didi.

    Selain itu, cara pengambilan juga sesuai prosedur. Dinkes Batam harus mengajukan nama-nama yang akan divaksin. Setelah melakukan pengecekan secara online, baru vaksin di ambil ke Kimia Farma.

    “Kami harus mengajukan nama yang divaksin. Nanti, Provinsi akan mengusulkan mana yang boleh atau tidak. Dari sana nanti akan dikirim ke Kimia Farma. Baru, kami ambil ke sana. Memang ada beberapa kelemahan makanya tak bisa cepat. Dan, Prov tak bisa diusulkan semua,” jelasnya.

    Didi menambahkan saat ini sudah mengusulkan nama-nama penerima vaksin ke provinsi, mayoritas mereka adalah lansia. Menurutnya, faktor bulan puasa banyak yang memilih tidak mengikuti vaksinasi. Seperti di Puskesmas Galang, awalnya direncanakan yang divaksin 100 tapi yang datang hanya 30 orang.

    “Sehingga vaksin tidak habis, padahal kita juga memikirkan jangka waktu penggunaannya,” terang Didi.

    Tidak saja, itu pendataan penerima vaksin juga sudah dimulai di lingkungan OPD, sampai saat ini masih ada 16 atau 20 OPD yang belum mengusulkan nama-nama penerima vaksin. Lanjutnya, ASN termasuk prioritas mendapatkan vaksin, jika kalangan lansia banyak yang menolak atau keberatan untuk diberikan vaksin.

    “Data antrean sudah banyak. Jadi kalau lansia tak ada yang divaksin lagi, langsung kami masukan nama-nama yang sudah antre ini,” sebutnya.

    Selain itu pihaknya, akan melanjutkan pemberian vaksin dosis kedua kepada 36 ribu penerima vaksin yang sudah sukses digelar bulan lalu. Rencananya, dosis kedua diberikan usai lebaran, Mei hingga awal Juni mendatang.

    “Saat ini stok vaksin masih ada, pemberian vaksin harus segera dilakukan, karena batas waktu penggunaan tidak lama. Di prioritaskan yang 36 ribu ini dulu. Karena mereka sudah sukses divaksin dosis pertama,” ucapnya.

    Khusus kelompok lansia pihaknya membuka gratis vaksin bagi pembawa atau orang yang nemanin lansia. Sehingga, keduanya mendapat vaksin Covid-19.

    “Saya, juga ada ide supaya lansia bisa dibujuk anaknya atau ada yang menanin. Jadi 1:1, satu lansia lansia dan satu pembawa,” pungkasnya. (hbb)