BATAM, POSMETRO.CO : Menjelang Lebaran Idul Fitri 1442 Hijriah, pengawasan bagi pendatang harus benar benar diperketat. Jika tidak, maka kasus covid-19 bisa mengalami peningkatan. Apalagi Kota Batam merupakan kota industri yang berdekatan dengan negara luar
Untuk mengantisipasi peningkatan kasus covid di Kepri, khususnya di Batam, Kepala Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) Republik Indonesia Wilayah Kepri, Asep Zaenal Mustofa, meminta pemerintah lebih memperketat pengawasan warga Indonesia yang datang ke Batam, khususnya dari Singapura dan Malaysia.
“Sebagai kota yang berbatasan dengan negara luar, maka harus diwaspadai penularan covid-19, baik warga dari Negara Singapura dan Malaysia, maupun WNI yang jadi Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang pulang atau dipulangkan,” ucap Asep.
Selain itu, sebut Asep, peran Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kemenkes RI di sekitar Kepulauan Riau sebagai penjaga gerbang negara juga harus kuat. Bahkan semua instansi harus memberikan dukungannya
“Jika sudah selesai discreening di KKP, maka tugas Satgas setempat untuk menangani PMI yang terkonfirmasi positif Covid-19. Dan jika screeningnya kurang bagus, maka akan bahaya untuk Batam dan Kepri,” tegasnya.
Dari informasi yang Asep peroleh, kasus Covid-19 di Singapure grafik penularanya masih konsisten. Bahkan Negara Singapura sangat bagus dalam penanganan covid-19. Itu terlihat dari jumlah warga Singapura sebanyak 5,8 juta dan yang meninggal karena covid-19 hanya sekitar 30 orang.
“Sementara jumlah pasien Covid-19 yang meninggal di Kota Batam sudah mencapai 159 orang, padahal jumlah penduduknya sebanyak 1,3 juta,” terangnya.
Untuk itu, lanjut Asep, Kota Batam harus berkaca dari Singapura. Sebab Singapura melakukan upaya penanganan dan pelacakan kasus dengan Tracing, Testing dan Treatment (3T)
“Kemudian, diperlukan penegakan disiplin dan pengawasan yang kuat agar masyarakat mematuhi dan melaksanakan protokol kesehatan,” pungkasnya. (jho)