Terobosan Ekonomi Bernama Pasar TPID Tahap 2

    spot_img

    Baca juga

    Kepala BP Batam: Industri Berkembang, Ekonomi Tumbuh, Batam Sejahtera

    BATAM, POSMETRO: Kepala Badan Pengusahaan Batam (BP Batam), Muhammad...

    SD Yos Sudarso III Diserang, Guru dan Kepsek Dikeroyok

    BATAM, POSMETRO: Sekolah Dasar Swasta Yos Sudarso III di...

    Triwulan I 2024, Jumlah Penumpang Kapal Pelabuhan Batam Capai 2 Juta Orang

    BATAM, POSMETRO: Sepanjang Triwulan I 2024, Badan Usaha Pelabuhan...

    PWI Kepri Terima Kunjungan Balai Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi Kepri

    >>>Kampanyekan Program Merdeka Belajar TANJUNGPINANG, POSMETRO.CO : Persatuan Wartawan Indonesia...

    Peran Strategis Pabrik Baru, Batam Memperkuat Posisi sebagai Pusat Industri

    BATAM, POSMETRO.CO : Batam terus berkembang sebagai pusat pertumbuhan...
    spot_img

    Share

    Pasar TPID Tahap 2 di komplek Dreamland Batuaji, diresmikan Wali Kota Batam Muhammad Rudi, Sabtu (23/1).(ist)

    BATAM, POSMETRO.CO : Pasar Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Batam Tahap 2 di Komplek Dreamland, Batuaji resmi beroperasi.

    Peresmian ditandai dengan penandatanganan prasasti pasar, yang menyediakan kebutuhan bahan pokok dengan harga distributor oleh Wali Kota Batam Muhammad Rudi, Sabtu (23/1).

    Kata Rudi, keberadaan pasar TPID tahap 2 diharapkan, dapat menyediakan bahan pokok dengan harga murah agar masyarakat di sekitar mampu membeli. Jika tidak, maka keberadaan pasar tersebut tidak ada bedanya dengan pasar-pasar lain.

    “Di saat pandemi, kemampuan daya beli masyarakat sedang berkurang. Kita buka pasar TPID (Tahap 2) ini agar daya beli masyarakat meningkat,” harapnya.

    Kepada pengelola pasar, Rudi berpesan untuk menyediakan bahan pokok dengan harga murah dan bisa dijangkau masyarakat.

    Ia menegaskan, agar pengelola tidak mencari untung karena tujuan pasar TPID sebagai penekan laju inflasi di Batam.

    “Jangan cari untung di sini. Kalau harganya sama saja, maka setelah dibuka ini akan kosong. Saya titip betul ini,” tegas Rudi mengingatkan.

    Di lokasi yang sama, Asisten Deputi Pelayanan Publik Wilayah 1 Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) RI, Jeffrey Erlan Muller mengapresiasi langkah Batam menghadirkan pasar TPID.

    Ia mengatakan, Pasar TPID merupakan terobosan di bidang perekonomian.

    “Ini terobosan kreatif dan perlu digalakkan dan jadi model atau contoh bagi daerah lain untuk belajar ke Batam,” ucapnya.

    Jeffrey mengaku, keberadaan TPID Tahap 2, sebagai penyeimbang bagi pasar-pasar yang ada di sekitar. Selain mampu bersaing di harga, juga fasilitas juga harus lebih baik, sehingga pasar terus beroperasi.

    “Kalau biasanya kita lihat pasar jorok, bau, dan becek. Namun, pasar ini terlihat modern,” bebernya.

    Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Batam, Gustian Riau, menambahkan hadirnya pasar tersebut sebagai inovasi Disperindag di awal tahun 2021 ini. Dalam laporannya, pasar TPID 2 memiliki 250 kios dan 56 lapak.

    “Selain menyediakan kebutuhan bahan pokok, di pasar TPID akan ada sarana untuk pasar jadul bagi komunitas yang ada di Batam,” ujarnya.

    Ia melanjutkan, keberadaan pasar TPID itu pula sebagai upaya pemerintah menekan inflasi di Kota Batam serta sebagai wujud cita-cita Wali Kota Batam yang ingin setiap kecamatan ada pasar TPID. Untuk saat ini, Pasar TPID 2 ini mencakup tiga kecamatan, Batuaji, Sagulung, dan Sekupang. Sementara harga yang ditawarkan adalah harga distributor sehingga jauh lebih murah.

    “Pasar TPID Ini lebih komplit dan memiliki peluang yang cukup besar karena menggandeng kadin dan pelaku UKM binaan dari Dekranasda, seperti batik dan tenun,” papar Gustian. (hbb)