Siasati Pandemi, Sofha Ajak Para Ibu Jadi Pengrajin   

    spot_img

    Baca juga

    SD Yos Sudarso III Diserang, Guru dan Kepsek Dikeroyok

    BATAM, POSMETRO: Sekolah Dasar Swasta Yos Sudarso III di...

    Triwulan I 2024, Jumlah Penumpang Kapal Pelabuhan Batam Capai 2 Juta Orang

    BATAM, POSMETRO: Sepanjang Triwulan I 2024, Badan Usaha Pelabuhan...

    PWI Kepri Terima Kunjungan Balai Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi Kepri

    >>>Kampanyekan Program Merdeka Belajar TANJUNGPINANG, POSMETRO.CO : Persatuan Wartawan Indonesia...

    Peran Strategis Pabrik Baru, Batam Memperkuat Posisi sebagai Pusat Industri

    BATAM, POSMETRO.CO : Batam terus berkembang sebagai pusat pertumbuhan...

    Persiapan Muhammad Rudi Menuju Pilkada 2024  

    >>>Komunikasi dengan Partai Politik Kepri  BATAM, POSMETRO.CO : Setelah menyatakan...
    spot_img

    Share

    Pjs Ketua TP PKK Kepri, Sofha Marwa Bahtiar saat melakukan kunjungan ke Natuna.(foto-ist/posmetro)

    NATUNA, POSMETRO.CO: Salah satu dampak pandemi Covid-19 yang sangat dirasakan masyarakat adalah terganggunya perekonomian rumah tangga mereka. Mengakali hal tersebut, Pjs Ketua TP PKK Kepri Sofha Marwah Bahtiar mengajak para ibu rumahtangga untuk mensiasati keadaan dengan melakukan kegiatan produktif salah satunya menjadi pengrajin. Beberapa karya seni justru ramai diminati masyarakat.

    Ajakan tersebut disampaikan Sofha saat melakukan kunjungan kerja TP PKK di Desa Cemage, Kecamatan Bunguran Selatan, Kabupaten Natuna, tempat penghasil kerajinan rotan, Rabu (25/11) kamaren.  Di hadapan ibu-ibu  pengrajin anyaman rotan, Camat Bunguran Selatan, Ketua TP-PKK Kecamatan , TP-PKK Kelurahan dan para kader TP-PKK.

    “Beberapa jenis kerajinan justru sangat ramai diminati masyarakat saat pandemi ini. Jadi saya ajak ibu-ibu kader PKK untuk tidak putus asa menjalani masa pandemi ini. Segala kegiatan produktif untuk ketahanan ekonomi keluarga harus kita usahakan,” ajak Sofha.

    Pada kunjungan itu, Sofha juga melakukan dialog dengan ibu-ibu pengrajin anyaman bambu. Mulai dari proses mendapatkan bahan baku, mengolah dan memasarkannya.

    Sofha sempat tertegun saat seorang pengrajin menyebutkan untuk mendapatkan bahan baku rotan mereka

    harus masuk hutan,  mendaki gunung Ranai dari pagi hingga sore. Sebelum diolah, rotan-rotan tersebut dibersihkan secara manual dan sering  melukai tangan-tangan ibu-ibu pengrajin.

    Anyaman rotan Natuna dikenal sangat rapi dan halus. Sofha berharap OPD (Organisasi Perangkat Daerah) terkait dapat memberikan dukungan bantuan lebih berupa alat pembelah rotan dan alat pendukung lainya, serta membantu pemasarannya.

    “Mohon bantuan pak Camat dan Kepala Desa agar bisa juga manfaatkan dana desa untuk meningkatan kegiatan ibu-ibu pengrajin  ini. Proses yang mereka lalui sangat berat. Kita harus membantu meringankan kerja ibu-ibu pengrajin ini,” ujar Sofha.

    Selanjutnya, Sofha mengunjungi  kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K)  pengolahan kepiting di dusun nelayan. Hasil olahan tersebut dijual ke Kota Batam dan daerah lainnya di Indonesia. Untuk kegiatan ini, Sofha juga meminta kepada Kepala Desa setempat untuk membantu usahan ibu-ibu kader.

    “Dana desa yang diberikan pemerintah pusat sebaikannya 40% diperuntukan sebagai  modal usaha kelompok UP2K TP PKK desa dan kelurah sehingga ekonomi keluarga mereka dapat ditingkatkn. Dana desa hanya untuk pembangunan fisik saja,” kata Sofha.

    Terakhir, ditemani Ketua TP.PKK Kabupaten Natuna Nurhayati Hamid Rizal, Sofha  berkunjung ke Dekranasda Kabupaten Natuna di komplek Tugu Gasing Kecamatan Bunguran Timur. Di sana Sofha diperlihatkan berbagai hasil kreasi kerajinan ibu-ibu setempat. Hasi kerajinan tangan tersebut sudah sering diikutkan di berbagai pameran pembangunan daerah di seluruh Indonesia, bahkan manca negara.(***)