Mengenal Ryan, Sang Juara Kickboxing Batam; Jalani Program Latihan Khusus (Bagian-1)

    spot_img

    Baca juga

    Warga dan Pihak Sekolah Yayasan Yos Sudarso Ambil Kesepakatan Lewat Mediasi

    BATAM, POSMETRO.CO :  Cek cok sempat terjadi. Warga Kampung...

    Minggu Ini, Pengundian Final Season 4 di Grand Batam Mall

    BATAM, POSMETRO.CO : Pengundian Shop & di Win Grand...

    Kepala BP Batam: Industri Berkembang, Ekonomi Tumbuh, Batam Sejahtera

    BATAM, POSMETRO: Kepala Badan Pengusahaan Batam (BP Batam), Muhammad...

    SD Yos Sudarso III Diserang, Guru dan Kepsek Dikeroyok

    BATAM, POSMETRO: Sekolah Dasar Swasta Yos Sudarso III di...

    Triwulan I 2024, Jumlah Penumpang Kapal Pelabuhan Batam Capai 2 Juta Orang

    BATAM, POSMETRO: Sepanjang Triwulan I 2024, Badan Usaha Pelabuhan...
    spot_img

    Share

    Ryan saat menjalani latihan bersama Sensei Oji dan teman-temannya. Foto: chi

    BATAM, POSMETRO.CO: Ryan berlari sekencangnya. Mencapai garis batas. Langkahnya harus tiba di garis putih sebelum bunyi beep terdengar. Bolak-balik. Pada jarak 20 meter. Terus begitu. Kian lama, interval waktu antara bunyi beep yang satu ke beep yang lain makin singkat. Ryan harus memperlebar langkah dan memacu kecepatan berlari. Tak menyerah, hingga akhirnya ia harus berhenti di level 9/9.

    Tidak jelek. Tapi, hasil beep test itu belum memuaskan. Jauh dari target. Sensei Oji, pelatihnya, geleng-geleng kepala. Tersenyum. Ryan sepertinya mengerti dengan senyum pelatih. Bukan senyum kepuasan. Ryan tertunduk. Ia biarkan keringat mengucur di badannya yang berselimut sauna suit.

    Waktu itu, kurang dari dua bulan menjelang pertandingan Kickboxing Batam. Event ini, terbuka untuk semua klub dan jenis beladiri di Kepri. Ryan ikut andil. Bersaing untuk merebut Sabuk Juara di kelas 51 Kg junior kategori K-1 Kickboxing.

    Itu tak mudah. Tapi, pelajar kelas XII SMKN 7 Batam bernama lengkap Ryan Muhammad Farizal ini bukan tipe ‘manja’. Itu bukan kali pertamanya ia akan mengikuti pertandingan beladiri. Kali ini, ia bertekad akan membawa pulang Sabuk Juara Kickboxing pada event yang digelar oleh Pengurus Kickboxing Indonesia (KBI) Batam itu.

    Ia berjanji akan membuat bangga orang tuanya. Perjuangannya juga untuk mengharumkan nama Spider Academy Batam.

    Kurang dua bulan, sebenarnya, waktu yang belum ideal untuk persiapan sebuah pertandingan. Apalagi, berat badannya masih over 5 Kg. Sensei Oji harus memberikan program latihan khusus. Fokus pada persiapan fisik dan stamina. Sejauh ini, Ryan memang sudah matang dengan kemampuan teknik stand up fight yang dimilikinya. Sebab, sebelum fokus pada latihan program fisik dan stamina, Ryan telah berlatih teknik stand up fight sebanyak dua kali seminggu.

    Ya, latihan rutin. Membaur dengan siswa reguler lainnya: di dojo Metro Martial Arts dan Batam Fighter Club. Di bawah naungan Indonesia Spider Jujitsu (ISJ). Sebuah perguruan yang beraliran tradisional dan sport jujitsu. Sebenarnya, Ryan latihan setiap hari bersama Sensei Oji. Di banyak dojo, tempat latihan. Termasuk di rumah sang pelatih. Di teras yang disulap menjadi mini dojo. Dengan peralatan seadanya. Tapi, lumayan. Cukup untuk bisa melakukan padding kickboxing.

    Beberapa peralatan beban yang dirancang sederna. Ada bar push up-yang dilengkapi dengan beban dari bekas kaleng cat berisi semen. Beban itu digantungkan pada sebuab katrol. Ada samsak dan glove boxing juga. Ada beberapa barbel. Ya, di sinilah saya memulai membina dan melatih Ryan.

    Tapi, pola latihannya tak fokus pada teknik stand up fight. Sebagai atlet jujitsu, Ryan lebih banyak berlatih ground fight. Pertarungan bawah. Lebih banyak pada teknik bantingan dan kuncian. Setidaknya, 16 lembar matras berukuran 1×1 meter, lumayan cukup untuk memperkenalkan teknik-teknik pertarungan bawah pada Ryan.

    Makanya, selama kurang dari dua bulan menjelang perebutan sabuk, Pelatih memberikan program khusus untuk Ryan. Khusus pada teknik dan rule (aturan) kickboxing.

    Dua minggu menjelang tanding, berat badan yang ditarget masih over 1 Kg. Bagi atlet dengan postur 167 centimeter ini, tentu saja harus mengikuti program diet untuk mendapatkan berat badan 51 Kg. Ryan harus mengganti makannya dengan nasi merah. Makanannya benar-benar dikontrol. Tak satu pun minyak dikonsumsinya. Dan, berat badan tercapai.

    Aman. Setidaknya, untuk bertanding di tingkat Kepri, persiapan Ryan dirasa cukup matang. Powernya bertambah. Angkatan bebannya naik. Kecepatan tendangan dan pukulannya makin oke. Terpenting, Ryan masih terlihat bugar setelah menjalani latihan dengan intensitas tinggi. “Saya yakin, kita bisa membawa pulang sabuk juara,” Ryan optimis. *

    Waktu pertandingan tiba. Tujuh kickboxer terbaik terpilih untuk mengikuti turnamen di kelas 51 Kg Junior. Mereka diseleksi dari sejumlah dojo/camp/perguruan/ club beladiri yang ada di Kepri. Banyak atlet yang ingin ikut turnamen. Tapi, tim panitia menyeleksi secara ketat. “Ini event pertama KBI Batam. Kita ingin menampilkan yang terbaik,” kata Herik Pratama, Ketua Harian KBI Batam. Untuk perebutan sabuk, kickboxer yang terpilih benar-benar yang terampil. “Bagi atlet yang dianggap belum layak, tetap kita main pada event tersebut. Tapi, mereka bertanding di kategori try out,” jelasnya. Alhasil, pada perebutan sabuk K-1 Kickboxing 51 Kg junior hanya terpilih tujuh atlet terbaik.

    Tapi, sehari jelang pertandingan, satu atlet gugur karena kelebihan berat badan. Undian bagan pertandingan digelar, Jumat (13/11) malam di Mega Mall.

    Ryan mendapat giliran bertandingan di Hari Minggu (15/11). Sebelum sampai di laga final, Ryan juga menumbangkan seorang kickboxer terbaik di laga semi final. Tendangan kaki kanan tepat mendarat di wajah lawan. Lawannya terhempas ke atas matras. Sehingga tak mampu melanjutkan pertandingan saat wasit menyelesaikan hitungan kesepuluh.

    Di laga Final, Ryan sangat mendominasi. Tendangan dan pukulannya sempat berkali-kali menjatuhkan lawan. Laga selesai dengan hitungan angka. Ryan menang mutlak. Ia berhak atas Sabuk Juara Kickboxing Kota Batam.

    “Ini semua atas doa dan dukungan orang tua,” kata putra pertama dari pasangan Farizal dan Yetmawati ini.(chi/bersambung)